AUTOR POV
setiap hari luhan selalu datang ke rumah sakit dimana oh junmyeon appa sehun yang sedang di rawat di rumah sakit, dari hari pertama dan hari seterusnya sampai hari ke 10, sehun selalu menemani luhan datang ke rumah sakit, sekarang sudah 10 hari, dan luhan hanya berbicara hal yang biasa dirinya ceritakan. seperti apa yang luhan lakukan hari ini, kemana saja dia pergi, dan hal lain nya
karna sehun hanya menyuruh luhan untuk bersikap seperti hana, saat yuho asisten dari suho datang menjenguk tuanya
tetapi seperti nya hari ini sehun maupun yuho tidak datang
" anyeong paman oh " ucap luhan sambil membungkukan badanya, memberikan salam dengan senyuman manis
" paman ani tapi appa, apa aku bisa memanggil mu dengan sebutan appa untuk saat ini " ucap luhan sambil duduk di bangku yag tersedia
" appa, aku kesini sendiri hari ini, anak mu oh sehun tidak datang hari ini, karna memiliki urusan lain, !makanya dia tidak datang. appa maaf aku tidak mengenal dirimu saat pertama kali melihat mu " ucap luhan sambil memegang tangan junmyeon. luhan tidak menyadari bahwa ada seseorang di dalam ruangan itu selain dia
" appa aku benar benar tidak tau bahwa itu kau appa. aku selalu bertanya tanya. saat aku melihat mu untuk pertama kali. saat bersama anak mu. wajah appa selalu terbayang bayang seperti aku pernah melihat nya. dan hari ini aku ingat kita pernah bertemu di rumah itu bukan. appa apa kau masih ingat tentang kejadian itu. aku masih ingat itu semua. semua nya aku masih mengingat nya. bahkan bekas luka nya masih membekas di tubuhku maupun hati ku " ucap luhan dengan meneteskan air mata. selama ini luhan selalu ingin memberitahukan ini semua. hanya saja luhan takut sesuatu yang tidak diinginkan oleh luhan akan terjadi
FLASBACK
kejadian saat luhan berumur 14 tahun
" bagaimana ini apa yang harus aku lakukan appa hari ini eomma meninggalkan aku. appa eonni kalian dimana apa aku harus menyusul kalian kesana dengan sisa uang ini " ucap luhan dalam hati hari ini adalah hari kematian eomma luhan
BESOK HARINYA
" semoga appa masih tinggal di sana bersama eonni " gumam luhan setelah luhan turun dari dalam sebuah pesawat di bandara seoul
" taksi " ucap luhan memanggil taksi dengan sambil melambaikan tangan nya. dan sebuah taksipun berhenti di depan nya tanpa rasa takut luhan pun masuk kedalam sebuah taksi.
" apa anda bisa mengantar kan saya pada alamat ini " ucap luhan dengan akses bahasa korea yang tidak terlalu lancar dan luhan pun memberikan senyuman saat telah selesai berbicara
" ya saya akan mengantar anda " ucap supir taksi tersebut
dan taksi pun berjalan di perjalanan sang supir bertanya
" seperti nya anda buka orang korea nona akses bicara mu tidak terlalu lancar " ucap sang supir yang berumur kira kira 45 tahun
" ne saya memang bukan orang korea asli saya orang cina " ucap luhan dengan akses bahasa korea yang pas pasan
" apa anda datang ke sini sendiri " ucap sopir tersebut
" ne saya datang sendiri " ucap luhan sambil tersenyum kepada sang sopir
" apa anda tidak takut sendiri kemari kenapa tidak anda minta orang lain mengantar anda nona. anda terlihat masih berlian " ucap sang supir
" ah itu karna aku memiliki alasan " ucap luhan dengan rasa canggung nya karna ini pertama kalinya luhan berbicara dengan orang yang tidak di kenal nya. dan luhan pun sedikit merasa takut akan situasi ini
" tenang lah saya tidak akan melakukan apapun saya mengerti. dan sebentar lagi akan sampai pada tujuan " ucap sang supir sambil tersenyum. karna sang sopir merasa bahwa sang penumpang merasa risih atas perlakuan nya dan sang supir pun memaklumi atas perilaku luhan terhadap nya
" maaf " ucap luhan sambil tersenyum canggung saat menyadari bahwa dia berperilaku tidak baik pada sang supir
" tak apa saya mengerti ini pertama kalinya anda sendiri bukan " tanya sang supir
" ya " jawab luhan tanpa rasa takut atau pun rasa canggung lagi dan mereka pun saling bercerita sampai luhan tidak menyadari bahwa dia sudah sampai di tempat tujuan
" seperti nya kita harus mengakhiri pembicaraan kita. karena sekarang anda sudah sampai di tempat tujuan " ucap sang supir sambil tersenyum saat memberitahukan luhan kalau dia sudah sampai
" terima kasih " ucap luhan sambil keluar dari dalam mobil dan membayar tagihan nya
" sama sama semoga apa yang kau cari disini bisa kau dapatkan " ucap sang supir dan pergi dari hadapan luhan
luhan pun berbalik arah menghadap sebuah rumah yang berada di depan nya. rumah yang pernah luhan tempati saat masih kecil dulu
" semoga appa masih tinggal disini" ucap luhan dalam hati
luhanpun memencet sebuah bel tetapi tidak ada jawaban dari dalam. luhanpun pun terus memecat bel saat mendengar suara dari dalam rumah. seperti suara appa nya dan itu seperti suara orang kesakitan yang membuat luhan gencar memencet bel rumah nya
" appa appa apa ada di dalam " teriak luhan saat ini luhan ketakutan karna luhan hanya mendengar suara kesakitan appa nya
" appa appa " ucap luhan lagi sambil mengetuk pintu lebih keras
tiba tiba seseorang datang dari belakang tubuh luhan dan mengetuk pintu yang luhan ketuk tadi. luhan semakin ketakutan saat mendengar suara kesakitan appa nya semakin kencang
" xi zhoumi apa kau didalam " ucap seseorang yang mengetuk pintu rumah tersebut dengan sangat keras
" hiks appa " tangis luhan pecah dan seseorang itu pun baru menyadari bahwa ada seseorang disana
" li xu kau kenapa hemmm. apa appa mu didalam" ucap seseorang tersebut pada luhan. luhan tau seseorang tersebut bertanya bukan padanya tapi pada eonni nya. tapi luhan tetap menjawab pertanyaan seseorang tersebut
" aku tidak tau. tapi tadi hanya ada suara kesakitan hiksss " ucap luhan sambil menangis. dan orang itu pun langsung berteriak memanggil nama appa luhan
" xi zhoumi " masih tidak ada jawaban tetapi suara itu tetap ada dan seseorang itu segera mendobrak pintu tersebut. dan betapa terkejutnya seseorang itu dan luhan saat melihat isi dalam rumah itu
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
hunhan gs kehidupan luhan (END)
Fanfictiondunia ini terlalu kejam pada luhan, setelah perceraian kedua orang tuanya.Dan kematian ibu nya.luhan harus pergi dari tanah air kelahiranya. agar bisa hidup lebih baik dari yang sekarang luhan alami tapi malangnya xi luhan walau pun luhan pergi. da...