Dan urusan rapuh nya hatiku biarkan itu jadi urusanku. Kau tak perlu ikut campur didalamnya.
-Shireen Aprilia Glory-❤❤❤
Shireen dan kelima sahabatnya sedang berada di kantin. Raut wajah Shireen tampak bete. Ia terus memperhatikan murid-murid yang sedang berlalu lalang di kantin.
"Heh Reen lo ngapa dah? Tumben ga berisik biasanya juga riweuh" celetuk Aurel
"Tau nih si mak lampir tumben ga gandeng... Kenapa dah?" timpal Karin sambil menyeringai.
"HAHAHA we gepepe" jawabnya sambil tertawa dan kembali memasang raut bete nya.
Devina menatap Clara,Aurel,Karin,dan Steffi sambil mengedipkan sebelah matanya. Mereka ber empar paham apa maksud Devina. Ya Itu pertanda ada yang sedang Shireen sembunyikan dari mereka.
Karena ia merasa tak mood untuk makan akhirnya ia berniat untuk pergi ke halaman belakang sekolah untuk menyendiri.
"Guys gue ada urusan bentar ya. Itu nasi goreng sama jus mangga gue makan aja,udah dibayar tadi." Shireen pun beranjak dari tempat duduknya tanpa menunggu jawaban dari para sahabatnya.
"Lah si Shireen kenapa si? Kok aneh ya tumben ga makan,biasanya juga makanan gua yang ngabisin dia." Karin mengernyitkan dahi nya.
"Iya ya. lagi kesambet kali,pengen diet dia wkwk." celetuk Clara yang kemudian di hadiahi getokan dari para sahabatnya.
"Yaudahlah mungkin aja dia lagi butuh waktu sendiri,nanti juga pasti dia cerita kok. Tenang aja guys." Jelas Devina yang dihadiahi anggukan oleh para sahabatnya.
"Yaudah sekarang mah ambil positif nya aja berkat dia gue bisa makan double uhuyy asekkk." teriak Steffi kegirangan.
"Idih ati ati gendut lo! Nanti Aldo berpaling ke gue wkwk." celetuk Aurel sambil menyeringai dan membuat Steffi mengerucutkan bibirnya.
Ya Aldo adalah orang yang sedang dekat dengan Steffi. bahkan mereka hampir jadian.💡💡💡
Shireen berjalan menuju halaman belakang sekolah dan ia melihat ada sebuah kursi taman. Tanpa berfikir panjang ia pun menghampiri kursi taman tersebut lalu menduduki nya. Dan tanpa ia sadari ada sebuah gitar di dekat kaki nya, dengan lancang ia mengambil gitar tersebut dan berniat memainkannya. Belum sempat memainkannya ada sebuah tangan mencekal pergelangan tangan Shireen.
Ketika ia menoleh pada si empunya tangan itu tiba-tiba Shireen kaget.
"mata itu" batin laki-laki tersebut.
Dengan cepat sang empunya tangan itu langsung melepas kasar tangannya yang mencekal pergelangan tangan Shireen.
"Jangan sentuh barang gue." sambil menatap tajam ke arah Shireen,
"Dan satu lagi. Ini tempat gue,pergi lo!" tegasnya lagi.
Shireen yang menatap mata hanzel itu langsung membuat jantungnya berdegup kencang. Ia berharap agar si pemilik mata hanzel itu tidak mendengar suara detak jantungnya. Ya Cepat, cepat sekali detakan nya.
Tanpa sepatah kata pun Shireen langsung bangun dari kursi taman tersebut dan langsung berlari secepat mungkin.
Bodoh. Kenapa gue gapernah bisa nahan emosi gue setiap lo ada dihadapan gue? Dan kenapa juga gue gapernah bisa ngendaliin detak jantung gue setiap lo ada di depan mata gue. Jantung gue gapernah bisa berdetak stabil setiap gue liat lo.
Shireen Aprilia Glory lo apain jantung gue? Lo harus tanggung jawab sama semua ini! Batin Kenzo.Kejadian yang baru saja terjadi sangat membuat jantung Shireen berdegup kencang. Ia tak paham mengapa setiap kali ia melihat sosok bermata hanzel itu memarahinya ia tak pernah bisa membuka mulutnya. Mulutnya terbungkam seakan kaku, mata nya terkunci pada sosok laki-laki itu. Ya lagi-lagi lelaki itu membuat Shireen tak bisa berhenti memikirkan nya.
Shireen merasakan jantungnya berdegup kencang setiap kali ia melihat sosok laki-laki itu. Ya. Kenzo. Ia tak habis fikir apa yang sebenarnya terjadi didalam sana, jantung nya. Rasanya ia seperti melihat bayangan Pak Supri, guru Bahasa Indonesia nya yang kerap mengomel ketika pada jam pelajarannya ada siswa yang dispensasi.
Bahkan deg-degan nya melebihi deg-degan ketika melihat guru Bahasa Indonesia nya itu. Ah ini gila mana mungkin aku menyukainya. Seorang cowok berwajah tampan,bahkan nyaris melebihi takaran wajarnya,bermata hanzel,berhidung mancung bertubuh atletis dan yang paling tidak mungkin. Ia sangat dingin pada siapapun.Bodoh sekali aku kenapa harus memikirkan hal itu. Mana mungkin seorang Kenzo William Fernando menyukai ku? Haha Lelucon saja. Lagi pula aku tak ada niat untuk menyukainya.
Kalau pun rasa ini tumbuh dengan sendirinya aku takkan memaksakan hatiku untuk menghapus rasa ini. Biarkan ia berjuang dengan sendirinya, tanpa harus ada campur tangan egoku sendiri. Ya, biarkan ia tetap tumbuh selayaknya tumbuhan, jika harus layu karena tak di beri siraman timbal balik perasaan dari mu. Akan aku pastikan, meski tanpa balasan timbal balik dari mu Rasa ku akan tetap tumbuh dan terus berkembang. Dan urusan rapuh nya hatiku biarkan itu jadi urusanku. Kau tak perlu ikut campur didalam nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're Too Faint
Teen FictionBagaimana rasanya jika kamu harus mengenal seorang laki-laki yang menyebalkannya minta ampun? Yang lebih menyebalkannya lagi ia sangat dingin, dan sangat tidak perduli padamu. Tapi tiba-tiba sikapnya bisa berubah 180 derajat begitu saja. Menyebalkan...