04

75 12 2
                                    

***

Salsa dengan tiba tiba berlari memasuki kelas, membuat seluruh siswa X IPA B menjadi bingung dan kesal, termasuk Bayra.

"BAYRAA! lu harus tau! maksudnya kalau lu tau lu bakal seneng!" Ucap Salsa bersemangat. Bisa dibilang lebih dari heboh.

"Apaan sih, santai dong.." Bayra mendengus.

"Gini, tadi kan gue ketemu kak Gilang--" 

"HA? kak Gilang?! dia ngepain?" Bayra memotong pembicaraan Salsa.

"Makanya dengerin dulu, kak Gilang nyariin lo, katanya dia tunggu di ruangan OSIS sekarang!"

Bayra bergelonjak, jantungnya sudah berdebar. kak Gilang nyariin gue? ini mimpi? . Batin Bayra. Ia segera berlari menuju ruang OSIS.

***

Bayra mulai bingung saat memasuki ruangan OSIS. Ia tidak melihat sosok Gilang yang sedang menunggunya. Di ruangan ini cukup ramai. Bayra mulai mendekati salah satu siswa yang ada di sana.

"Hai, hm btw disini ada apa ya?" Tanya Bayra kepada salah satu siswa yang bernama Dania.

"Kak Gilang kan nyuruh kita kesini, maksud gue seluruh ketua kelas diminta untuk datang ke ruang OSIS. lu ketua kelas X IPA B kan?" Jelas Dania.

Bayra hanya mengangguk mengerti. Raut wajahnya mulai lesu, Ia kira Gilang hanya ingin bertemu dengannya, ekspetasi memang tidak sesuai dengan realita. Ternyata bener kata Tiara, "jangan terlalu kegeeran, doi begitu ke semua orang". Batin Bayra.

"Adik adik! maaf ya kakak agak terlambat." Muncul lah sosok Gilang yang Bayra cari. Maksudnya yang semua murid cari.

Seluruh ketua kelas segera berbaris empat berbanjar. Mulai memperhatikan apa yang akan dibicarakan oleh Ketua Osis tersebut.

"Langsung saja kakak beritahu alasan kakak menghimbau adik adik untuk datang ke ruangan OSIS ini. Jadi, bulan ini sekolah kita mengadakan lomba menghias kelas sesuai dengan tema yang akan diberikan. Tema nya berupa nama-nama Provinsi, Kota, ataupun Kabupaten yang berada di Indonesia, Maka dari itu kalian sebagai ketua kelas atau perwakilan kelas akan mengambil acak salah satu kertas yang ada di dalam box ini.." Jelas Gilang sembari memperlihatkan sebuah Box.

Gilang memberi kode kepada seluruh siswa untuk mengambil acak salah satu kertas yang berada di dalam box. Seluruh siswa segera mengambilnya secara bergantian, termasuk Bayra. Setelah itu, Bayra mulai membaca tulisan yang terdapat pada kertas tersebut. "TANA TORAJA" .

"Baiklah, adik adik telah mendapatkan tema menghias kelas sesuai dengan yang tercantum pada kertas yang dipilih. Maka persiapkanlah kelas kalian dengan sebaik mungkin dalam waktu satu bulan, setiap kelas WAJIB mengikuti kegiatan ini. Kalian bisa meninggalkan ruangan ini, terima kasih." Ucap Gilang.

Seluruh siswa pergi meninggalkan ruangan OSIS, kecuali Bayra. Gadis itu masih bingung melihat kertas yang dipilihnya. Toraja? apa yang akan kami hias pada kelas  X ipa B?. Batin Bayra menggerutu.

"Lo ngepain masih disini? sana masuk kelas!, mau bolos?" Suara Gilang mengagetkan Bayra dari lamunannya.

"Gini kak, saya----"

"Kenapa?, tidak terima sama tema kelas?, lo yang milih harusnya lo juga tanggung jawab, pinter pinter jadi ketua kelas." Lagi lagi Gilang memotong ucapan Bayra.

Bayra mendengus kesal. Kenapa sih tuh cowok selalu motong ucapan gue, padahal gue belom selesai ngomong!. Bayra hanya bisa mengucapkan itu di dalam hatinya. Ia segera membalikan badan, dan mulai berjalan meninggalkan ruangan OSIS.

"Tunggu! gue belum nyuruh lo pergi." Tukas Gilang.

Bayra berhenti berjalan, dan segera membalikan badan menghadap Gilang. Jelas sekali dari wajah Bayra bahwa ia sedang kesal dengan perlakuan Gilang.

"Nama lo siapa?" Gilang mulai berdiri mendekati Bayra.

Bayra hanya bergeming dan mengerutkan dahinya.

"Kita udah sering ketemu, tapi gue belum tau nama lo.."

"Bayra kak." Jawab Bayra, tentu saja dengan perasaan gugup.

"Oke, gue persilahkan lo masuk kelas, good luck  buat menghias kelas nya." Ucap Gilang tersenyum.

Wajah Bayra memerah, jantungnya sangat berdebar saat ini. Ia segera berlari menuju kelas, takut Gilang mengetahui bahwa ia sedang meledak. Bayra tak mengerti dengan mood  Gilang, kadang ia bersikap sangat ramah, namun kadang bersikap dingin jika telah berhadapan langsung. Namun yang Bayra ketahui, hari ini Gilang telah membuat perasaannya bercampur aduk.







~~~

holaa! akhirnya bagian selanjutnya udah selesai aku buat. nantikan kelanjutannya ya!.



oh iya, banyak yang ngira cerita ini sesuai my reality. nih aku kasih tau, this story is just my imagination, it has nothing to do with me.

Forget UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang