Sesuai persetujuan kemarin, kelas X IPA B telah berkumpul di kelas untuk melakukan kegiatan menghias kelas dengan tema "Toraja". Sebenarnya Bayra belum memiliki ide apa yang akan dihias dikelasnya, tapi siapa tahu teman temannya memiliki ide unik.
"Bayra, kita ngepain dulu nih??" Tanya salah satu temannya yang sepertinya sudah tidak sabar untuk menghias kelas.
"Hmm begini, bagaimana jika kita membersihkan kelas ini terlebih dahulu, lagian kelas ini sudah cacat.. jadi kita bagi bagi tugas!" Ucap Bayra dengan suara lantang.
Bayra langsung membagi tugas kepada teman temannya. Namun ada ide licik yang akan ia lakukan.
"Rey! lu sama Salsa nge cat kelas, cat nya ada di gudang! ambil dulu sana," Perintah Bayra dengan menahan tawa.
Rey hanya mengangguk dingin, sedangkan Salsa terkejut dan melototi Bayra.
"Bay! lu apaan sih, nyuruh gue sama Rey," Bisik Salsa.
"Udah, nurut aja sama ketua, sana pergi! Rey udah nungguin tuh." Ucap Bayra terkekeh.
Salsa mendengus pasrah, ia segera menyusul Rey yang sudah duluan pergi ke gudang.
Salsa melihat dua buah kaleng cat dan segera mengambilnya. Namun usahanya mengangkat kaleng tersebut gagal. Duhh berat banget sih!. batin Salsa menggerutu.
"Lu gak nyadar ada gue disini?" Ucap Rey yang dari tadi hanya melihat aksi Salsa.
Salsa hanya membeku. Sudah lama ia tidak mendengar suara Rey yang ditujukan untuknya.
Rey menghembuskan nafas, mengambil satu kaleng cat, dan pergi meninggalkan Salsa.
***
Bayra berlari terburu buru menuju perpustakaan, ia harus mengambil beberapa Koran bekas untuk membersihkan kaca jendela dan juga untuk mengalas lantai agar tidak terkena cat.
Perpustakaan sangat sepi, mungkin karena bel pulang sekolah telah berbunyi, alhasil semua siswa telah pulang termasuk penjaga perpustakaan. Bayra mencari dengan teliti dimana letak Koran bekas, saat ia melihat ke atas lemari.. sial! kok korannya di sana sih, tinggi banget!. Bayra menggerutu.
Bayra telah menggunakan kursi untuk mengambil Koran tersebut. Usahanya hanya sia sia, Koran itu masih susah digapai. Bayra mendengus pasrah, kembali meletakkan kursi ke tempat semula dan duduk termenung di kursi perpustakaan.
"Nih!, lain kali makan yang banyak, biar tinggi." Tiba tiba seseorang memberi Koran kepada Bayra.
"Makasih,, kak Gilang.." Bayra mengambil Koran tersebut dengan wajah.... memerah.
Gilang terkekeh dan duduk di kursi yang berada disamping Bayra.
"Lu ngepain disini, gak pulang?" Gilang memulai pembicaraan.
"Gue.. lagi menghias kelas kak.." Jawab Bayra gugup.
Gilang mengangguk mengerti dan segera mengeluarkan laptop yang berada di dalam tasnya. Sepertinya ia ingin mengerjakan tugas sekolah di perpustakaan ini.
Keduanya membisu, tidak ada percakapan yang terdengar. Apalagi Bayra yang bingung ingin melakukan apa lagi, Pikirannya buntu saat Gilang berada di dekatnya.
"hemm, gue duluan ya kak, makasih korannya," Akhirnya Bayra memberanikan diri untuk bicara, ia segera berlari salah tingkah meninggalkan Gilang, sendirian. Tingkahnya itu, sangatlah bodoh.
"Sebenarnya gue masih ingin disana disamping lo. Tapi entah kenapa gue gak kuat lama lama di dekat lo."
Regret?
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget U
Teen Fiction"Hal kecil apapun yang kau lakukan kepadaku, baik itu sengaja ataupun tidak. Baik itu hal biasa maupun luar biasa. Percayalah, aku sangat bahagia." ~~ Bayra. *** Bayra baru menduduki kelas 10 dan tentunya baru memasuki sekolah yang baru. Namun baru...