07

79 11 4
                                    

***

Alex mulai menyeduh teh hangat yang dibuat sepupunya. Pagi ini Alex pergi ke rumah sepupunya. Entah karena hal apa, ia hanya ingin me refreshing pikiran saja.

"Tumben lo dateng pagi pagi?"

"hmm, pengen aja, oh iya, gue nanti siang ketemuan sama doi di taman kota, mau jelasin semuanya," Ucap Alex.

"Bagus deh, semoga lancar, semoga hubungan kalian membaik lagi."

"Lu mau ikut gue gak? sekalian gue kenalin deh sama dia hehe.." Ajak Alex.

"Boleh tuh, tapi gue nanti ada urusan ke sekolah, biasalah.. ketua osis."

"Ciaelahh.. iya deh yang ketua osis, kapan kapan aja deh gue kenalin." Jawab Alex terkekeh.

mereka berdua melanjutkan obrolan yang panjang, dan tak terasa hari sudah hampir siang.

Alex mendapatkan satu pesan baru, ia segera melihat ponselnya.

Bayra: gue OTW...

Alex segara beranjak,  memakai jaket dan mengambil kunci motornya.

"Ehh, buru buru banget, mau kemana?" Tanya sepupu Alex.

"Iya nih, doi udah otw, gue duluan ya." Ucap Alex.

"Yaudah deh, gue juga mau pergi ke sekolah, lu mau bareng mobil gue gak?"

"Ga usah deh, gue bawa motor, lagian arah ke taman kota sama ke sekolah lu juga beda." Jawab Alex.

"Sip deh, kalau gitu keluar bareng aja."

Mereka berdua segera keluar rumah dan pergi memakai kendaraan masing - masing.

***

Setelah Bayra mengirim pesan kepada Alex, ia segera memakai sweater biru dan tas kecil. Cuaca siang ini tidak panas, malah sejuk dan berangin. Karena itu Bayra berpikir lebih baik menggunakan sepeda untuk pergi ke taman kota. Sekalian bisa olahraga.

Memang, saat mengirim pesan untuk Alex, Bayra bilang "otw". Padahal ia masih di rumah dan belum berangkat. Bayra hanya malas nantinya jika ia yang tiba terlebih dahulu.

Saat Bayra mengambil sepedanya, tiba tiba mama tampak terburu buru memasuki mobil.

"Ma, mau kemana? Bayra pergi dulu ya." Bayra menghampiri mama yang sedang menghidupkan mesin mobil.

"Mau kemana nak? hati hati ya. ini mama mau jemput papa ke bandara, ia pulang hari ini." Jawab mama.

Bayra terkejut senang. "Seriusan ma?! kok mama gak bilang sih kalau papa bakal pulang dari belanda hari ini."

"Hehe, iya mama lupa ngasih taunya. Yaudah, mama pergi dulu ya nak, di rumah ada bibi Ida yang lagi masak. Jangan pergi jauh jauh." Jelas mama. Ia segera melajukan mobilnya.

Bayra mengacungkan jempolnya dan segera mengendarai sepedanya. Ia sangat senang karena hari ini papanya akan pulang dari tugas kerjanya yang berada di Belanda. Sudah sebulan ia tidak bertemu papanya. Bayra segera berharap agar ia bisa cepat bertemu papa kesayangannya itu.


dan, ada lagi harapan lainnya. Yaitu.. ia ingin agar secepatnya melupakan Gilang, kalau bisa melupakan semuanya.

***

Gilang segera melajukan kecepatan mobilnya saat ia baru menerima pesan agar segera datang ke sekolah secepatnya. Mumpung jalanan sedang sepi, ia bisa ngebut agar cepat sampai ke sekolah.

Terlihat seorang gadis menggunakan sepeda yang tiba tiba muncul dari persimpangan. Gilang yang sedang melajukan kecepatan maximal kehilangan kendali saat mobilnya menuju arah gadis itu. Tak sadar, mobil Gilang telah berhenti, dan.. gadis itu melayang, ia terjatuh lemas. Sepedanya telah hilang entah terbang kemana, hanya tersisa gadis tersebut dengan kepala yang berlumuran darah segar. Tidak ada yang melihat, tidak ada yang membantu. Jalanan sangat sepi..

Forget UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang