Pertemuanku dengan Yoga berakhir dengan damai, baik aku maupun Yoga saling menerima dan memaafkan kecerobohan yang terjadi dimasa lalu. Menyisakan Gina dengan rahasia besarnya. Aku akan tetap menunggu Gina untuk jujur padaku, dan kembali merajut kepercayaan yang sempat terputus. Walau hingga saat ini Gina masih bungkam dan enggan disentuh. Persahabatan adalah persahabatan, 7 tahun lebih persahabatan kita tidak mungkin hancur hanya karena kecerobohan dimasa remaja. Aku memaklumi sifat yang gegabah disaat SMA. Masa dimana kita tidak bisa menanggapi masalah dengan dewasa. Tidak adil jika hanya Gina yang dihukum. Sedangkan aku juga pernah memiliki prasangka buruk dengan Yoga dan menyakiti Adit seperti membalikkan telapak tangan. Aku tidak ingin jadi pengecut yang hanya mengandalkan jurus "Andai Saja" bukankah itu terlihat naif? sedang paku sudah terlanjur tertancap di tubuh sang kayu, meyisakan bekas lubang saat dicabut.
Sedangkan hubunganku dengan Adit? Aku tidak bisa melanjutkan hubunganku denganya. Bukan karena dia terlalu baik, atau aku yang masih memiliki perasaan dengan Yoga. Kini aku menyadari, bahwa tuhan punya rencana sendiri untuk menyatukan dua insan manusia. Adit pernah datang kerumahku untuk kembali memulai hubungan yang sempat terputus, akupun menerimanya dengan lapang dada. Tapi sayang, mama Adit tidak menyetujui hubungan ini dan meminta adit untuk mengakhiri hubungan kita. Sedih? Tentu, aku sempat mengurung diri selama 3 hari, tidak kuliah, dan hanya membaca buku yang sudah katam puluhan kali. Apa mungkin ini namanya karma? disaat aku mulai berdamai dengan masa lalu dan menerima Adit dengan lapang dada, aku harus kembali melepaskan rasa yang mulai tulus.
Sedangkan Yoga, dia kembali menemuiku tapi tidak memaksaku untuk menjalin hubungan denganya lagi. Karena dia tahu, bahwa cinta tidak mudah timbul hanya karena memiliki perasaan suka satu sama lain. Cinta harusnya dilengkapi dengan komitmen dan tanggung jawab membangun hubungan. Yang kemudian akan berakhir dengan pernikahan. Yoga juga sadar, bahwa memahami wanita bukan hanya sekedar tahu keinginanya, tapi juga tahu perasaanya. Untuk alasan itu dia memilih bersahabat denganku, merajut hari demi hari bersama hingga kita yakin bahwa hubungan ini pantas untuk maju kejenjang selanjutnya.
Lalu, Gina? Dia masih bungkam dengan kebohonganya dulu dan lebih memilih untuk menghapus ingatan dimasa lalu dan melupakan semuanya. Akupun sudah tidak mempermasalahkan lagi. Aku yakin Gina memiliki alasan tersendiri mengapa dia ingin memendamnya sendiri. Dan menanggung beban kebohonganya sepanjang hidupnya. Aku berharap ini adalah keputusan terbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Diana [ Berhenti ]
Novela Juvenil" aku tahu ribuan kalimat kau tulis untuk memberi tanda bahwa kamu selalu sabar menungguku, yang seolah-olah kauingin mengatakan pada dunia bahwa kamu sangat mencintaiku dan berharap aku mengerti itu. Oke aku tahu tentang tanda-tanda yang kau kirimk...