1: Bulan Zalea Putri

629 49 21
                                    

Kenapa kita putus, sih Dim?
-Bulan Zalea Putri.

Bulan menghela nafas panjang, ditatapnya foto kenangan bersama mantan pacarnya Dimas, difoto itu tampak dirinya dan Dimas berselfi dengan tersenyum riang disalah satu taman bermain yg berada, di Jakarta itu.

Bulan sedang memegang cotton candy sedangkan Dimas memegang handphone nya , yang digunakan untuk berselfi, "Hwaa... mama!!! Bulan gagal Move on!!"

Bulan meremas foto itu, melemparnya asal dan meletakkan palanya diatas meja, tangannya digunakkan untuk memukul meja, melampiaskan rasa kesalnya.

"Arrgh!! Bukan salah gue kok!! Salah Dimas!! Kenapa dia sweet banget, ganteng banget, baik banget!!! Kenapaa!!!"

Bulan mengangkat kepalanya dan meremas rambutnya dengan kedua tangan. Ia benar-benar terlihat seperti orang depresi saat ini, tepatnya ia terlihat seperti ini sejak bulan lalu.

Saat ia dan Dimas putus.
Ia tampak seperti orang tak punya tujuan untuk hidup, benar deh!

'Hidup segan mati tak mau ' itu adalah kata-kata yg menjelaskan keadaan Bulan saat ini, wajar gak sih? Ia dan Dimas sudah pacaran sejak semester akhir kelas 2 SMP, jadi kira-kira sudah 2 tahun sejak ia pacaran dengan dimas.

"Kenapa kita putus?? Kenapa??" Bulan menjedukkan kepalanya keatas meja berkali-kali.

Ia memajukan bibirnya, lehernya sakit saat berada diposisi seperti ini, lebih tepatnya sih hatinya. Ia masih belum bisa move-on dengan mantannya. Bulan menghela nafas berat.

Dari awal dia memang tidak mau putus dengan Dimas. Dikepalanya terputar kenangan indahnya, bersama Dimas.

"Bulan!!! Tidur!!!"teriakan mamanya, mengintropeksi Bulan untuk segera tidur.

"Iya ma!! Bulan Tidur!!"teriak Bulan, membalas, teriakan mamanya.

Bulan beranjak dari meja belajarnya, menuju kasurnya yg berada tepat disampingnya. Sebelum itu tatapan Bulan terkunci pada balkon yang berada tepat di depan balkon kamarnya.

"Kok lampunya nyala? Bukannya rumahnya udah dijual ya?" Gumam Bulan, namun ia memilih tidak memikirkannya.

Toh, itu bukan rumahnya. Kenapa ia harus ngurusin coba? Mungkin ada yang pindah disana.

Bulan membaringkan tubuhnya diatas kasur king-size nya itu, yang tampak lebih besar dari tubuh mungilnya itu. Ia menarik selimutnya dan memeluk gulingnya, memejamkan matanya, kemudian mulai terlelap.

Matahari & Bulan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang