17.PMS

91 6 2
                                    

Bulan pun terbangun dengan smartphone yang ia masih peggang,dia dan Kak Fajar chattingan hampir semalaman.

Saat Bulan keluar dari kamar yang kebetulan bersamaan dengan bang Erza yang ingin membangunkannya

"Anjay,udah bangun lu" Kata bang Erza heran

"Mukjizat bang" Kata Bulan dan langsung turun kebawah,sebentar,untuk apa ia kebawah?

Bulan pun balik lagi keatas untuk mandi,Mama yang melihat anaknya seperti gatau arah itu nanya ke Erza

"Bang,kemarin Bulan di anterin siapa ke rumah?Kok gabareng kamu?"Tanya Mama

"Sama kakak kelasnya kalo gasalah,Fajar?"Kata Erza sedikit gayakin

"Oh gitu toh" Mama Bulan hanya ber-Oh ria dan langsung melanjutkan kegiatannya

Saat Bulan sudah berada di meja makan Bulan tiba-tiba ia bilang

"Ma,aku nanti dianterin sama temenku" Kata Bulan yang membuat mama sedikit kaget dan marah

"Kok kamu gabilang sih?harusnya kemarin kamu bilang sama Arka,kalo kayak gini kan Mama gaenak sama Mama Arka" Tegas Mama Bulan

"Hayoloh Lan"

"Gadikasih duit jajan lu Lan"

"Rapihin baju Lan,gua enter ke gerbang depan,Ehahaha"

Ledek abang-abangnya senang,soalnya jarang banget Bulan dimarahin sama mama

"Udah Bulan nanti tinggal bilang aja ke Arka,kalo dia rada ngambek kasih duit aja"Kata Papa Bulan santai

Dan langsung menerima cubitan dari Mama

"Maaf ma,nanti aku yang bilang sendiri sama Arka,huhuhu" Kata Bulan di drama-dramain,saat ia sudah bersalaman dengan kedua mama papanya ga deh Bulan cuma punya satu :(

Bulan menunggu Arka didepan,gatau,Bulan kepagian.Selang beberapa menit Fajar dateng dan Bulan pun langsung berlari ke arah motor Vespa Fajar

"Kak,tunggu sebentar ya" Kata Bulan dan langsung disetujui oleh Fajar,saat Bulan melihat motor Arka ia langsung melambai-lambai dengan semangat,Arka yang melihat Bulan yang berdiri disebelah manusia yang seragamnya mirip dengan mereka langsung pergi begitu saja

"Eh?padahal baru mau aku sogok" Kata Bulan kepada dirinya sendiri

"Kenapa Lan?"Tanya Fajar

"Oh itu kak,tadinya aku mau bilang ke Arka kalo aku lagi coba gratis kakak,tapi dianya langsung pergi"Kata Bulan santai

"Yaudah,Nih pake,sekarang gua udah ada dua helm"Kata Fajar sambil memamerkan dua helmnya

Bulan langsung tersenyum bangga,walaupun iq nya dibawah,ia tahu tentang istilah safety first,ia tidak ingin saat dijalan otaknya acak-acakkan.

Saat diperjalanan mereka tidak membicarakan apapun,tapi Bulan suka dengan suasana ini,soalnya ia gausah cape-cape nebak apa yang diomongin didepannya kayak Arka dulu atau Dimas,eh Dimas pernah naik motor ga ya?

Entah,Bulan lupa,ngomong-ngomong tentang Dimas,tiba-tiba ia kangen,ia pun menghidupkan telepon pintarnya dan melihat-lihat galeri

Disana ada folder khusus bernama 'mamas entalah mengapa ia namain kayak gitu namun saat ini ia terfokus melihat semua foto Dimas terkadang Bulan ada didalam foto dan video yang ia simpan

Melihat itu mata Bulan menghangat, tanpa sadar tangan sebelahnya meremas pelan baju Fajar

Fajar pun yang bingung hanya diam dan sesekali melihat Bulan dari kaca spion.

Matahari & Bulan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang