"Isyana, kamu mau gak jadi pacar aku?"
Gadis yang ditanya itu diam tak berkutik karena lelaki dihadapannya ini. Dia tak habis pikir, bisa-bisanya lelaki yang bulan lalu menjadi murid pindahan sekaligus tukang bikin rusuh kata teman-temannya ini menyatakan cinta kepadanya. Tidak mungkin.
" Kenapa kamu diam? Kamu gak mau jadi pacar aku? Kamu gak mau karena aku tukang bikin rusuh? Kamu malu karena kamu ketua osis?"
" Enggak, bukan kayak gitu. Heran aja, kamu baru satu bulan sekolah disini dan kenapa bisa nyatain cinta ke aku? Padahal kita tidak pernah bicara langsungkan?"
" Memangnya perlu waktu yang lama agar seseorang itu jatuh cinta? Kamu dengarkan aku baik-baik, ada dua tipe orang jatuh cinta. Pertama, orang itu hanya memerlukan waktu yang singkat untuk jatuh cinta yang bisa dikatakan cinta pada pandangan pertama. Kedua, orang itu memerlukan waktu yang sangat lama untuk menyadari jika ia sedang jatuh cinta."
" aku adalah tipe yang pertama karena aku tidak mau menjadi tipe kedua. Aku takut saat aku sadar jatuh cinta sama kamu, kamu sudah sama orang lain."
Diam. Itulah yang menggambarkan Isyana saat ini setelah ucapan yang dilontarkan oleh Nichol. Isyana sangat-sangat mengakui rayuan Nichol terbaik terbukti dengan jantungnya yang saat ini berdetak tidak beraturan. Mungkin jika saat ini ia memakai alat pendeteksi detak jantung, ia yakin pasti sudah mencapai angka 240. Oh tuhan, harus berkata apa ia sekarang.
" Bagaimana? Kamu mau alasan apa lagi buat terima cinta aku? Aku siap kamu bertanya apapun itu. Aku akan jawab semuanya dengan jujur."
Nichol meraih tangan Isyana, menggenggamnya dengan erat guna meyakinkannya.
"e......" isyana tidak bisa mengucapkan kata lagi
Jujur, ini pertama kalinya ia ditembak dengan cara seserius ini. Ia pun hanya mengganggukkan kepala dengan pelan sebagai isyarat ia menerima pernyataan cinta Nichol. Tidak ada alasan untuk menolak Nichol dan apa salahnya mencoba, pikirnya.
" jadi mulai sekarang kita pacaran?" tanya nichol ingin menyakinkan isyana sekali lagi.
" i ... iya" jawab isyana pelan untuk mengurangi rasa gugupnya.
" aku cinta sama kamu."
Nichol mengusap pelan rambut pacar barunya itu dengan sayang. Kemudian ia membawa Isyana kedalam pelukannnya. Tidak sia-sia ia pindah kesekolah demi gadis yang telah menyelamatkan waktu itu. Meskipun Isyana tidak mengenalinya, pikir Nichol. Tapi tunggu ...
" Kamu tidak malu kan pacaran sama aku?" Nichol melepaskan pelukkannya dan hanya memegang pundak Isyana.
"malu?"
Isyana memasang wajah bingung. Malu? Tidak mungkin. Bagaimana mungkin ia malu memiliki pacar yang tampan dan disukai oleh seluruh siswa perempuan disekolahnya. Kurangnya, Nichol memiliki catatan jelek dihadapan guru-guru karena ia suka berkelahi, bolos, dan biang keributan. Tidak papa, ia bisa seperti Milea dan Dilan atau Salma dan Nathan.
" Iya. Kamu tahu sendirikan bagaimana pandangan semua Guru sama aku? Tidak ada bagusnya. Sedangkan kamu, kamu ketua OSIS yang selalu dibanggakan. Kita bagaikan langit dan bumi, air dan api, udara dan tanah."
Nichol menggaruk kepalanya meskipun tidak gatal tapi untuk mengurangi rasa malunya kepada Isyana. Namun, bukannya menjawab gadis dihadapannya ini malah tertawa membuatnya heran.
" Kamu pikir Avatar apa? Kamu terlalu hiperbola tahu tidak? Kalo kamu tanya aku malu atau tidak. Jawabannya tidak, karena saat mengiyakan sesuatu berarti aku sudah siap dengan segala resikonya." Jawab isyana dengan senyuman menenangkan.
" aku sayang sama kamu, aku harap kamu selalu percaya sama aku. jangan pernah dengarkan omongan orang yang bicara buruk tentang aku. karena mulai sekarang, apapun semua hal tentang aku pasti aku ceritakan kekamu. oke?"
"hmm. aku akan selalu percaya sama kamu."
TBC ...
huft... akhirnya aku bisa menulis lagi setelah sekian lama. awalnya cerita ini terhenti sampe part 2 doang dan akhirnya aku unpublish.
mudah-mudahan sekarang aku ga males lagi buat nulis. aku usahain dalam seminggu update terus. semangat untuk diri ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
Risau
Teen Fictionpembicaraan yang kurang mengenakkan selalu ditepis oleh isyana saat seisi sekolah membicarakan pacarnya, nichol yang dicap berkelakuan jelek. isyana yakin pacarnya itu tidaklah seperti yang dibicarakan. akan tetapi keyakinan isyana memudar saat Ama...