Ucapan

54 3 2
                                    

"Isyana, kenapa kamu terima Nichol? Dia playboy."

"Isyana, sumpah mending kamu putusin Nichol. Dia itu gak baik."

"Isyana, aku yakin dia cuma mau main-main saja. Gak mungkin dia suka sama kamu hanya dalam satu bulan dan kalian gak pernah bicara berdua."

"Isyana, kamu itu ketua OSIS gak cocok sama Nichol itu. Kan kamu bisa pacaran sama anak OSIS."

"Isyana..."

"Isyana..."

"Isyana... "

STOP. Kata itu yang ingin Isyana ucapkan setiap kali mendengar ucapan buruk tentang Nichol. Tiga bulan sudah ia berpacaran dengan Nichol dan selama itu pula ia mendengar kalimat yang menyuruh ia memutuskan hubungannya dengan Nichol. Entah itu dari teman-temannya ataupun para Guru. Rupanya Nichol terlalu buruk dimata mereka terkecuali ketampanannya yang masih dikagumi semua perempuan disekolah ini.

Memang tidak bisa dipungkiri selama Nichol bersekolah disini, ada kelakuan yang dilakukan Nichol mulai dari berkelahi, bolos dijam pelajaran, membuat kegaduhan, sampai berhutang di Kantin sekolah. Isyana sebagai pacar sekaligus Ketua OSIS harus menerima pengaduan itu tiap hari.

Isyana memilih tidak memusingkan hal tersebut. Terbukti saat ini ia tengah sibuk berkutat dengan banyaknya proposal kegiatan OSIS selama masa jabatannya. Bagi Isyana, mengurus OSIS adalah yang terpenting dibandingkan dengan mengurus orang-orang yang selalu menjelekkan pacarnya.

"Hai" Terdengar suara yang dikenali Isyana tepat dibelakangnya.

"Hai juga" sapanya dengan masih berkonsentrasi mengurusi proposal didepannya.

"Selamat hari jadian yang ke-100 hari"

Ucap suara tersebut yang tak lain adalah Nichol. Nichol berpindah posisi dari belakang Isyana ke tempat duduk kosong sampingnya sembari memberikan sebungkus coklat dengan pita berwarna pink ditambah senyum tampannya. Sementara Isyana yang mendengar ucapan tersebut mengerutkan keningnya. Tak habis pikir dengan perilaku absurd pacarnya.

"Kamu sehatkan?"

"Aku sehat. Kenapa malah tanya itu?"

Nichol bingung dengan respon Isyana yang tidak ia pikirkan. Ia pikir kekasihnya itu akan senang kemudian memeluknya serta Isyana akan memuji betapa romantisnya hal yang ia lakukan ini.

"Kamu itu aneh tau nggak? Mana ada cowok yang ngerayain hari jadian yang ketiga hari, seminggu, sebulan, dua bulan, tiga bulan dan sekarang 100 hari. Kamu ngalah-ngalahin cewek."

Jelas isyana dengan jujur sembari fokus menatap Nichol. Menurutnya, perlakuan Nichol terkadang berlebihan. Contohnya seperti sekarang ini dengan merayakan hari jadian ke 100 mereka walaupun tidak merayakan secara besar-besaran atau pergi kerestoran mewah.

"Ada cowok yang seperti itu yaitu aku. Aku sangat bersyukur dengan hubungan ini makanya hari-hari spesial harus dirayakan walaupun hanya dengan mengajakmu makan dipinggir jalan atau memberikan sepotong coklat ini."

Perkataan Nichol tanpa sengaja membuat Isyana merasakan didalam perutnya bertebaran kupu-kupu seperti yang dikatakan oleh Pai dalam film Yes or No. Ia tidak menyangka betapa pentingnya hubungan ini bagi lelaki tukang bikin rusuh tersebut hingga ia bisa bersikap romantis hanya kepadanya.

"Yasudah, makasih ya." Isyana mengambil coklat yang ada ditangan Nichol kemudian meletakkannya dimeja.

"Makasih saja? Kamu tau gak, Aku bersusah payah membelinya. Aku harus bolos dulu terus ngutang ke Udin terus milih coklatnya."

RisauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang