"Dit. Ayukk cepetan. Sebentar lagi adzan magrib nih.",ucap shinta mondar mandir.
"Iya sebentar dulu",jawabku sambil mencari mukenah ku. Dimana ya bunda menaruh mukenahnya.
"Nah ini dia. Huh akhirnya ketemu juga",kataku tersenyum senang.
"Yasudah cepat pakai,tunggu apa lagi",katanya diambang pintu.
"Iya",jawabku sambil berjalan kearahnya.
"Kak shinta ayuk cepat itu udah adzan",kata seseorang dibelakang shinta.
"Iya han, ini baru aja mau pergi.",jawab shinta.
"Jihan bareng kak shinta ya?",ucap anak yang bernama Jihan tersebut dan dibalas anggukan shinta dan aku juga.
"Yasudah ayuk cepet nanti ketinggalan lagi",ucapku sambil berjalan.
*****
"Kak shin, kakak di samping kakak itu, santri baru ya?",samar samar ku mendengar shinta berbicara dengan 2 wanita disebelahnya.
"Iya. Memang kenapa?",jawab shinta melirik kearahku.
"Dit. Sini ada yang mau kenalan",kata shinta tiba tiba. Aku hanya melirik kemudian tersenyum.
"Assalamualaikum kak",jawab 2 santri yang tadi berbicara dengan shinta.
"Waalaikumsalam",jawabku seramah mungkin.
"Perkenalkan kak nama saya Indah khairunnisaq. Panggil Indah aja kak. Yang ini Jihan Aulia. Nama kakak siapa?",katanya.
"Pradita kumala. Panggil dita aja."
Tak tau kenapa rasanya enak saja berbicara dengan mereka.tadi setelah selesai shalat magrib kami berempat pulang ke pondok.
Disepanjang jalan menuju pondok kami bercerita dan bercanda. Ternyata Jihan dulu adalah badgirl di sekolahnya. Orang tuanya tidak tahan dengan sikap dan tingkah laku Jihan mereka menyerah dan mengambil keputusan untuk memasukkan Jihan ke pesantren ini.uh.. Kasihannya.Sedangkan Indah, ia sangat menyukai pelajaran pelajaran yang menyangkut agama. Katanya sih ia ingin sekali menjadi ustadzah. Maka dari itu orang tua mereka sepekat memasukkan Indah kepesantren ini.
Sedangkan aku... Huh apa mungkin aku menceritakan kepada mereka kalau aku masuk kepesantren hanya untuk mencari calon suami. Huaaaa... Sungguh tidak mungkin kan.
"Kamu masuk kepesantren kenapa dit?",tanya shinta dipertengahan jalan.
Aku melongo mendengarkan pertanyaan itu. Baru saja aku kepikiran cari alasan yang cocok buat jawab. Eh... Tiba tiba shinta tanya. Aku harus jawab apa yah.
"Em.. Pengen aja masuk kepesantren",jawaku tersenyum kecil sambil menggaruk leherku.
Mereka bertiga hanya ber'oh' ria. Huh.. Syukurlah mereka percaya.
"Kita habis ini ke mesjid lagi dit",kata shinta tiba tiba.
"Hah. Ngapain?",tanyaku seperti orang bodoh.
"Haha.. Kakak lucu banget sih. Kita ke mesjid buat ngaji kak sampai nanti isya.terus balik ke pondok belajar sampai jam 9 atau jam 10.setelah itu kita tidur. Jam 4 lewat kita bangun lagi kemesjid buat sholat subuh berjamaah. Kalau enggak datang nanti kita kena sanksi besar sama Gus Adam. ",jawab Indah menerangkan jadwal dipesantren. Kalau dipikir pikir sulit sekali yah. Kenapa aku bilang sulit. Karena aku tidak bisa bangun pagi, dirumah saja bang vino yang selalu bangunin. Aduh... Semoga saja ada diantara mereka nanti yang berbaik hati membangunkanku. Amin..
"Oh.. Begitu ya. ",kataku menganggukkan kepala.
****
"Dit.. Dita.. Heii.. Bangun, udah subuh tuh." samar samar aku mendengar seseorang membangunkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Hujan Dipesantren
Teen FictionCara Kepincut sama Seseorang itu ternyata susah banget ya? Tapi.. Ketika ia muncul dihadapanku, ia malah mengajarkan ku sebuah Arti Cinta yang sesungguhnya. (Adam Hernata Kusuma) "Ternyata manusia juga bisa kemakan omongannya sendiri ya? Ketika di...