Ring

755 108 26
                                    

Yein terus mengobrak-abrik ruang tunggunya dari tadi. Bahkan ia mengabaikan perintah manajernya untuk segera pulang karena hari sudah larut. Apalagi Yein masih ada jadwal syuting esok hari. Apapun alasannya Yein tidak boleh datang terlambat besok dan tentu saja jangan sampai ia punya mata panda karena terlambat tidur.

"Ayolah Yein, kita harus segera pulang, besok kau masih ada syuting," bujuk manajernya lagi.

"Tapi cincin Yein belum ketemu eonnie," ujar Yein. (Anggep aja manajernya yein cewek)

"Besok aja carinya ya, nanti eonnie bantu cariin deh!"

Yein menggeleng keras. "Tidak mau, itu cincin couple hadiah dari oppa, nanti oppa marah sama Yein kalau cincinnya hilang."

Ya, cincin yang sedang Yein cari saat ini adalah cincin couple pemberian dari kekasihnya, Jungkook BTS. Biasanya Yein memakai cincin itu di jarinya, dengan catatan saat ia tidak sedang tampil di depan publik. Begitu juga dengan Jungkook. Bisa bahaya kan kalau netizen menyadari mereka memakai cincin yang sama? Apalagi cincin itu adalah cincin spesial yang Jungkook pesan di sebuah toko perhiasan di Perancis. Desainnya ia buat sendiri dengan ukiran nama yein dan Jungkook di bagian dalam cincinnya.

Biasanya, saat Yein sedang syuting atau tampil di panggung, ia akan menyimpan cincin berharga itu di dalam kotak dan menitipkannya pada manajernya. Tapi, karena tadi ia terburu-buru, cincin itu ia letakkan begitu saja di atas meja di samping sofa yang ada di ruang tunggu. Saat ia kembali, cincin itu sudah tidak ada di atas meja, jadilah ia kebingungan mencari cincin itu.

"Ayolah, Yein, cari besok saja. Eonnie juga ingin istirahat," bujuk manajernya lagi.

"Eonnie pulang duluan aja, nanti Yein pulang naik taksi," jawab Yein dengan suara bergetar. Bisa dipastikan kalau Yein menangis saat ini.

Manajer Yein menghela nafas pasrah. Ia pun mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang yang pasti bisa membujuk Yein saat ini.

"Yein cari apa?" suara pria itu menyeruak ke indra pendengaran Yein. Itu suara yang sudah ia hafal di luar kepala, suara milik kekasih tersayangnya, Jeon Jungkook.

"Oppa..," Yein pun refleks memutar badannya memandang Jungkook. Matanya sembab dan pipinya memerah karena menangis. "Cincin Yein yang dari oppa hilang, tadi Yein taruh di atas meja ini, tapi tiba-tiba gak ada. Udah Yein cari dari tadi juga belum ketemu," lapornya pada Jungkook. Tersirat rasa takut dari wajahnya, ya, Yein takut Jungkook akan marah padanya karena menghilangkan cincin couple mereka.

"Cari besok lagi saja ya! Ini sudah malam," ucap Jungkook tanpa marah sedikit pun. Tadi manajer Yein sudah menceritakan semua pada pria itu, sehingga ia tahu persis keadaan Yein yang lelah tapi tetap berusaha keras untuk mencari cincin itu.

"Tapi oppa.. Itu cincin spesial buat kita, kalau gak ketemu gimana?" tolak Yein.

"Nanti oppa beliin lagi deh buat Yein!"

"Gak sama dong kayak punya oppa, bukan cincin couple itu namanya."

"Nanti oppa pesan lagi,cincin couple khusus buat oppa dan Yein."

Yein menggeleng keras, membuat air matanya menetes ke bajunya. "Gak mau, pokoknya Yein gak mau. Itu cincin mahal, masa iya oppa mau beliin lagi buat Yein. Uang oppa bukan cuma buat beliin Yein cincin!"

Jungkook menggembungkan pipinya. Tidak habis pikir dengan sikap keras kepala kekasihnya. Akhirnya Jungkook ikut membantu Yein yang mulai mencari cincin itu lagi. Semua bagian dari ruang tunggu itu jadi sasaran pencarian dua sejoli itu. Meja, sofa sampai kolong mereka teliti. Hingga akhirnya..

"Ketemu oppa!" Yein berteriak girang saat menemukan cincin itu di bawah bantal sofa, sepertinya cincin itu tidak sengaja terjatuh.

"Nah.. Sekarang Yein pulang ya, oppa yang antar!" ujar Jungkook sambil memasangkan cincin itu di jari gadis kesayangannya.

"Yein sih mau aja dianterin oppa, tapi boleh gak sama manajer Yein?"

"Pasti boleh!" jawab Jungkook yakin.

"Haish, oppa sok tahu!"

"Bukannya sok tahu, tapi emang pasti boleh, soalnya manajer Yein sudah pulang dan Yein dititipin sama oppa."

"Kok Yein ditinggal sih?" ucap Yein kesal.

"Soalnya Yein ngeyel, disuruh pulang malah keukeuh nyariin cincin terus, ini kan sudah malam, manajer Yein juga mau istirahat."

"Kan Yein nyariin cincin dari oppa!" mulut Yein mengerucut.

"Jangan gitu ah bibirnya! Nanti oppa cium lho!" ancam Jungkook.

Yein hanya memandang Jungkook kesal lalu melangkahkan kakinya keluar. "Ayo pulang!" ajaknya pada sang kekasih.

"Nanti dulu," tahan Jungkook saat Yein sampai di ambang pintu.

"Apa lagi? Tadi katanya suruh cepet pulang."

Jungkook tidak menjawab. Ia hanya mendekat ke arah Yein dan..

Cup!

Satu kecupan Jungkook daratkan di kening Yein.

Cup!

Satu lagi di hidung.

Cup! Cup!

Masing-masing satu di pipi kanan dan kiri.

Cup!

Satu lagi di dagu.

Dan cup!

Kecupan terakhir jatuh pada bibir tipis Yein. Tak sekedar kecupan, tapi ditambah sedikit lumatan lembut dari Jungkook, sebagai isyarat bahwa Jungkook sangat merindukan gadis cantiknya ini.

"Oppa kangen Yein," ucap Jungkook setelah ia melepas tautannya.

"Yein juga kangen oppa," balas Yein.

Keduanya pun saling tatap sambil tersenyum cukup lama. Tatapan itu berakhir saat Jungkook kembali melekatkan bibirnya dengan bibir manis Yein, mengulang ciuman mesra yang sebelumnya sempat terjadi.

- END -

Alwayz [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang