Nuansa Pagi ~

97 32 2
                                    

Kubuka jendela kamar ku, mata pun tertipu dengan indahnya nuansa pagi

Nuansa yang setiap hari menampakan perbedaan, sangat beda,

yang kali bersamaan dengan hembusan angin dan senyuman embun yang tulus.

Badanku pun sulit kugerakkan, ingin selalu berada dekat jendela itu, seakan hipnotis menggerogotiku,

kupaksa gerak, seakan sia-sia, tapi saat diam tubuh ini meronta.

    

        "Kenapa?" pertanyaan itu keluar dari batinku.


Dua burung berkicau bercengkrama, entah apa yang mereka bicarakan, aku penasaran

tapi aku sadar aku bukanlah Sulaiman.

Seketika itu juga ingatanku memancar, mengingat sosok wanita yang selalu membuat bibir ini tersenyum

Itulah kamu, kasih.

Melihatmu dalam sebuah bingkai saja, hati ini luluh,

Tak tahu jika tatap kita bertemu, saat kudekap tangan putihmu mesra, dan,

aku ingin menyampaikan pesan, tentang, rindu ini menjadi penyakit yang sulit di obati

Ambang ImajinasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang