Pamit..
Dengan mudahnya mulut kecilmu itu berucap
Tanpa berpikir bahwa disini aku masih menunggu
Menunggu kabar, menunggu waktu
Menunggu kapan saatnya tatap kita dipertemukan?
Perkataan halusmu itu justru merusak perasaan ini secara kasar
Seakan akan racun terdiam dalam manisnya perkataanmu ituKobaran api sekalipun enggan berkata pamit saat mencoba menghanguskan sesuatu
Ia pamit hanya saat air dan angin menyapanya secara halus
Sesaat air dan angin itu menyapa memberi kabar dengan perasaan bingung
Sang api pun mulai pamit meninggalkan bekas yang pahit, hitam dan perlahan hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambang Imajinasi
PuisiImajinasi itu adalah sebuah fenomena yang sulit untuk dibendung, ia selalu berkelana, menjamah setiap rasa, dan terambang dalam luasnya pemikiran.