Potongan #4

124 5 7
                                    

"Kring Kring" bunyi telefon dari gadget Soren terdengar nyaring.

Soren segera mengambil gadget dari saku celana kanannya, dan lalu mengangkat telfon yang ternyata dari Claudia.

"Hallo sayang?" kata Soren menyapa kekasihnya itu.

......... (terdengar suara dari telfon)

"Hari ini? kenapa mendadak banget? Aku ada janji sama Alfa"

..........

"Yasudah iya, selesai makan aku langsung ke kampus mu ya"

..........

"Oke Clau, sampai nanti ya, dadah"

Alfa memperhatikan Soren berbicara dengan kekasihnya di telefon.

"Eh Alfa, kamu nguping ya?"

Alfa diam dan lalu kembali menjawab pertanyaan Soren dengan sebal sambil bercanda.

"Kamu itu udah gila ya, nelfon di sebelah aku gitu gimana ga kedengeran coba, gak niat nguping juga pasti kedengeran!"

"Galak banget sih Al dari tadi marah marah terus hahaha" Soren mengejek Alfa terus terusan.

Soren tertawa dan Alfa hanya diam sambil tersenyum kecil. Kedua sahabat ini memang tak pernah bisa marah secara serius. Walaupun Soren selalu meledek Alfa.

Pesanan mereka pun datang, kedua nya langsung menyantap sarapan paginya tersebut dengan lahap.

Setelah selesai makan Soren langsung bersiap siap untuk pergi meninggalkan Cafe and Resto tersebut.

"Aku duluan ya Al"

"Eh mau kemana? Katanya mau nemenin aku pergi hari ini? Malah di tinggal" kata Alfa yang masih bersantai meminum Teh nya.

"Claudia minta temenin ke perpus kota, dia mau menyelesaikan tugas akhirnya hari ini. Mendadak banget sih memang" kata Soren sambil bersiap siap.

"Memang deh kalo sama pacar aku selalu di tinggal ya" kata Alfa menyindir.

"Bukan gitu Al, jangan sedih dong. Ini penting soalnya kasihan Claudia, lain kali aku temenin ya".

Alfa tertawa dan lalu membalas perkataan Soren.

"Yaudah sana, hati hati"

Soren lalu berjalan dan melambaikan tangan dan Alfa membalasnya dengan senyum. Kini Alfa tinggal sendiri di Cafe dan masih bersantai menikmati Teh nya sambil membaca koran berita pagi ini.

                                   ...

Waktu adalah rangkaian sebuah proses, perbuatan atau keadaan yang berlangsung secara alami ataupun di rencanakan. Waktu merupakan interval antara keadaan/kejadian saat lama berlangsungnya sesuatu.

Siapa yang bisa mengatur waktu? Atau siapa yang bisa mengetahui pertemuan dengan seseorang yang tak di kenal atau seseorang yang telah lama tidak terhubung. Alam selalu mengatur prosesnya dengan konsisten. Tak pernah meleset, dan tak pernah di ketahui siapapun.

...
...

"Soren selalu begitu, kalau sudah urusan Claudia aku pasti di tinggal" kata Alfa menggerutu.

Alfa berjalan di sebuah pertokoan modern di area Sektor 7. Sendirian mencari toko alat tulis yang hendak dia kunjungi bersama Soren hari ini. Tapi sayangnya Alfa akhirnya pergi tanpa Soren.

"Ah, ini dia tokonya" Alfa berseru setelah menemukan toko yang dia cari.

Alfa membuka pintu dan langsung berjalan menghampiri pemilik toko tersebut.

"Permisi, saya mau mencari Sketch Book ukuran A5" kata Alfa berbicara kepada pemilik toko.

"Wah Alfa, apa kabar? Sudah lama gak kesini, kemana saja" pemilik toko berseru semangat melihat kehadiran Alfa yang baru dia temui lagi.

"Iya pak Theo, baru sempat lagi, banyak urusan yang harus di kerjakan. Jadi gak sempat buat pergi pergi hehe" Kata Alfa sambil tertawa kecil menjawab pertanyaan pemilik toko.

Mereka berdua mengobrol seru setelah lama tidak bertemu. Alfa memang suka melukis sejak kecil. Menurutnya, melukis adalah sesuatu hal menarik. Membayangkan sesuatu yang dia lukis dan menuangkannya pada kertas kosong dengan tangannya, mengabadikan sebuah khayalan yang berada di kepalanya menjadi sebuah gambar kehidupan yang nyata. Terlebih ketika melukis seseorang yang di sayang.

"Prak Prak Prak" Terdengar bunyi beberapa alat tulis terjatuh dari rak.

"Ada apa itu? Seperti ada yang terjatuh" kata pemilik toko sambil melihat kearah asal dari bunyi tersebut.

"Biar saya yang lihat pak Theo, bapak jaga toko saja" kata Alfa memotong pembicaraan pemilik toko.

Beberapa alat tulis berserakan di lantai, terlihat juga seorang perempuan berambut panjang sebahu, mengenakan kaus berwarna putih dan rok hitam panjang hingga lutut, serta sepatu sneakers hitam putih yang terpasang di kakinya sedang membereskan alat tulis yang terjatuh karena kesalahannya.

"Aduh maaf, saya gak sengaja tadi lagi mau ambil pensil yang ada di atas rak" kata seorang perempuan tersebut sambil merapihkan kekacauan yang dia buat.

"Biar saya bantu merapihkan" kata Alfa menjawab.

"Aduh, saya saja yang rapihkan pak, gapapa kok, nanti ngerepotin"

Perempuan tersebut sekilas tanpa sengaja melihat wajah Alfa, dan kemudian menegurnya.

"Loh, kamu Alfa kan? Iya benar Alfa ya?" Kata seseorang tersebut sambil memperhatikan wajah Alfa seperti mengenalinya.

Alfa seketika langsung merubah pandangannya dan memperhatikan wajah perempuan tersebut, dan ternyata Alfa pun mengenalinya.

"Eh, kamu Karina?"

MONOKROMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang