"Claudia! Aku disini!" Soren berteriak dari kejauhan memanggil kekasihnya yang berdiri di halaman kampus.
Claudia segera berjalan menghampiri Soren yang telah datang menjemputnya siang ini untuk menemaninya ke perpustakaan kota.
"Yuk Ren, langsung berangkat aja" kata Claudia langsung mengajak kekasihnya pergi.
Soren menggandeng tangan Claudia dan kemudian mereka berdua bergegas pergi ke perpustakaan kota. Perjalanan yang cukup memakan waktu lama karena jarak tempuh yang jauh dari kampus Claudia.
"Bagaimana tugas akhirmu Clau? Berjalan lancar?" tanya Soren sambil menyetir kendaraan nya.
"Sebal tau Ren, banyak revisi terus, padahal aku udah teliti banget ngerjainnya, huft" Claudia menggerutu dan wajahnya cemberut kesal.
"Sabar ya, namanya juga tugas akhir, gak seru dong kalo gampang, hahaha" kata Soren menjawab perkataan Claudia sambil tertawa.
Claudia hanya tersenyum dan sedikit melihat wajah ke arah Soren lalu kemudian kembali memperhatikan gadgetnya lagi.
Soren penasaran dengan apa yang dilakukan Claudia dengan gadgetnya sejak tadi, dia melirik dan memperhatikan Claudia sedikit demi sedikit sambil fokus menyetir.
"Sibuk banget sama gadget mu Clau"
"Iya Ren, aku lagi ngomongin tugas ini sama teman ku di chat, lagi tanya materinya" kata Claudia sambil terus memegang gadgetnya.
"Siapa temanmu? Satu jurusan?" kata Soren kembali bertanya.
"Iya Ren, si Marco" Claudia menjawab singkat.
Soren tidak lagi meneruskan pembicaraannya, hanya memperhatikan Claudia terus menerus dengan gadgetnya.
Sesampainya di perpustakaan kota, mereka langsung masuk lalu mencari tempat untuk mengerjakan tugas. Soren menunggu di meja baca di tengah perpustakaan, sedangkan Claudia sibuk mencari buku di area perpustakaan yang berhubungan dengan tugasnya dan Soren menemani Claudia di perpustakaan hingga selesai.
...
Area pertokoan sektor 7 selalu ramai, terdapat berbagai toko disini seperti toko makanan, baju, alat tulis, dan cafe cafe kecil tempat pengunjung untuk singgah menghabiskan waktu mereka atau sekedar beristirahat sebentar di sela sela jadwal padat pengunjung.
Terdapat Cafe kecil di pusat pertokoan area sektor 7, setelah pertemuan yang tidak terduga oleh Alfa dan Karina, mereka berdua memutuskan untuk pergi kesana untuk bersantai dan berbicara lebih banyak.
"Gak nyangka bisa ketemu disini, udah lama banget ya ga ketemu" Alfa memulai pembicaraan pada Karina.
"Iya Al, semenjak lulus SMA udah gak pernah ketemu ya, aku juga kehilangan kontak telefon kamu sih" sambung Karina.
"Kok tumben ada di daerah sini Rin?, rumah mu kan jauh dari sini, ada acara atau memang lagi main?"
"Gini, rumahku pindah Al di deket sini, di sektor 5 kebetulan, jadi memang lagi main aja sih ga ada acara khusus. Rumah mu bukannya dekat sini juga ya?" kata Karina bertanya juga kepada Alfa.
"Oh ya? Rumahku di daerah sektor 9 Rin, wah sekarang rumah kita deket jadi bakalan sering ketemu dong, hahaha" Alfa tertawa kecil dan Karina pun ikut tertawa bersamanya.
Alfa, Soren dan Karina adalah teman sekelas sewaktu duduk di bangku SMA, sejak lulus SMA mereka tidak lagi pernah bertemu karena Karina kuliah di universitas luar kota.
"Kok sendirian Al, Soren mana? biasanya nempel terus kalian berdua"
"Soren lagi pergi sama Claudia pacarnya, tadi sih udah janjian mau kesini bareng, tapi tiba tiba Claudia telfon terus dia tinggalin aku sendiri, huft" kata Alfa menggerutu pada Karina soal Soren.
"Memang ya si Soren itu ga pernah berubah, hahaha" Karina berkata lalu tertawa.
"Lalu kamu sendiri Al, masih belum punya pacar?" lanjut Karina bertanya sambil tersenyum tipis dan menaikan kedua alisnya.
"Memang perlu ya Rin punya pacar? Urusan malah jadi rumit kayaknya kalau aku punya pacar. Ini itu dipermasalahkan, bahkan hal sepele aja bisa jadi runyam. Kayak si Soren tuh" Alfa berbicara seakan akan menjalin hubungan itu tidak menarik baginya.
"Hahaha memangnya si Soren begitu?" kata Karina sambil tertawa
"Gak semuanya gitu kok Al, mungkin kamu belum bertemu sama yang cocok aja. Terkadang cinta memang rumit dan gak bisa di mengerti sih. Makanya ketika seseorang mau memulai untuk menjalin sebuah hubungan, mereka harus punya komitmen untuk mengerti, saling menutupi kekurangan satu sama lain. Dan yang terpenting, harus saling percaya!" Karina berbicara pada Alfa panjang lebar.
"Mulai deh ceramahnya, gak kamu, gak Soren, sama aja kerjaannya ceramahin aku" Alfa terus menggerutu.
"Aku tuh belum tau dan belum mau ngurusin cinta cinta an, lagi pula aku juga susah percaya sama orang. Terlalu percaya sama orang tuh fatal buat diri kita sendiri tau" kata Alfa melanjutkan pembicaraannya.
"Ya karena kamu sendiri gak mau coba Al, kamu itu udah terlalu berpandangan buruk masalah cinta. Gak semua cinta itu buruk kok, kamu bisa dapetin hal yang lainnya dan itu hanya bisa di rasain kalau kamu sudah jatuh cinta sama orang yang tepat! Kamu juga harus lihat, mana yang bisa di percaya atau tidak, meskipun kamu yang harus membentuknya sendiri" Karina masih terus menghujani Alfa dengan kata katanya.
"Ya ya ya, udah ga usah di terusin lagi, aku udah mulai pusing dengerin kata kata kamu. Harusnya tuh kita ngobrolin kabar, pekerjaan, ga ngomongin ini terus tau" kata Alfa mulai sebal.
Karina hanya tertawa mendengar perkataan Alfa, lalu mereka melanjutan obrolan mereka sampai sore, sampai matahari tenggelam dan merubah warna langit menjadi jingga menyala.
...
"Kamu kenapa Ren?" kata Claudia.
"Gak tau Clau, tiba tiba kupingku panas begini"
"Kamu belom mandi ya? Hahaha" kata Claudia sambil tertawa.
"Apa hubungannya sama mandi?!" Soren berteriak kesal sambil bercanda.
"Di gigit semut mungkin Ren" lanjut Claudia kebingungan.
...
...
(hening)
...
...

KAMU SEDANG MEMBACA
MONOKROM
RomanceKetika seseorang memandang sesuatu adalah hal yang sama. Ketika seseorang memandang persoalan hanya pada satu arah. Ketika seseorang melihat perpisahan adalah hal yang biasa. Perpisahan adalah teman dekat untuknya dan ketika perpisahan adalah drama...