Potongan #7

92 3 4
                                    

8 tahun lalu.
...
...
...

"Rin, mau makan apa?" tanya Alfa pada Karina saat mereka berdua duduk bersama di bangku kantin sekolah.

"Aku sedang tidak ingin makan, aku mau minum saja Al, es jeruk ya?" jawab Karina kepada Alfa.

"Oke Rin, sebentar ya aku pesan dulu sekalian aku pesan makanan"

Karina membalasnya dengan senyum, kemudian Alfa berjalan memesan minuman dan makanan untuknya dan Karina.

Setelah selesai memesan, Alfa kembali duduk di depan Karina. Kantin sekolah tentu saja di penuhi murid yang sedang istirahat di sela jam pelajaran mereka. Karena Alfa dan Karina satu kelas, mereka berdua terlihat sering bersama pada jam istirahat sekolah.

"Soren mana ya?" kata Alfa sambil bermain gadgetnya.

"Tidak tahu Al" Karina menjawab singkat dan kembali terdiam.

Alfa yang melihat Karina aneh sejak pagi datang ke sekolah, merasa khawatir dengan keadaan Karina, karena Karina sering sekali terihat murung belakangan ini, tidak ceria seperti biasanya.

"Kamu sedang ada masalah? Kamu bisa cerita pada ku kalau mau" kata Alfa menegur Karina yang tidak banyak bicara sejak tadi.

"Tidak apa Al, bukan masalah serius kok" jawab Karina sambil tersenyum kecil.

"Jangan berbohong Karina, kamu ini teman baik ku, aku akan membantu sebisa mungkin. Kalau kau tidak mau berbagi masalahmu, apa kamu tidak menganggap ku sebagai teman?" seketika raut wajah Alfa berbubah, lebih serius dari sebelumnya.

Karina masih terdiam dan bingung, tidak tau apa yang harus di ceritakan Alfa tentang masalahnya. Karena bagi Karina, ini bukan masalah yang terlalu serius untuk di bicarakan.

"Rin?" sapa Alfa kembali yang masih terus bertanya pada Karina.

"Hmm, sebenarnya bukan masalah yang serius kok, aku hanya merasa sedikit terganggu saja" jawab Karina dengan suara pelan.

"Terganggu dengan?" Alfa bertanya kembali.

Karena Alfa yang terus bertanya kepada Karina, mau tidak mau Karina menceritakannya kepada Alfa. Sebenernya Karina berfikiran kalau dia ingin menyelesaikan masalah ini sendiri. Karina bukannya tidak mau menceritakannya pada Alfa, hanya saja dia merasa tidak enak, karena Alfa sudah banyak sekali membantunya.

"Belakangan ini Gio selalu menggangguku dan selalu menatapku tidak enak, membuatku merasa tidak nyaman. Jadi beberapa hari lalu dia menyatakan perasaan kepadaku saat pulang sekolah, dan aku tidak bisa menerimanya, karena aku hanya menganggapnya teman. Gio memang sering sekali chat aku, dan aku terus membalasnya, tapi aku tidak berfikir sejauh itu. Aku hanya chat karena ingin berteman baik dengannya. Setelah hari itu, dia marah padaku dan menyalahkan ku karena dia merasa aku hanya memberikan harapan palsu kepadanya, aku benar benar bingung Al. Padahal aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu" kata Karina mulai menceritakan masalahnya kepada Alfa.

Alfa terdiam dan kelihatan sedang berfikir lalu mencerna lebih dalam tentang pembicaraan Karina. Alfa mengerti, Karina tidak akan mungkin melakukan hal yang tidak baik, karena Alfa adalah teman dekat Karina dan dia mengenalnya dengan sangat baik.

"Gio ya? Memang dia selalu membuat masalah ya" kata Alfa sambil tersenyum tipis.

Gio memang di pandang sebagai murid yang selalu membuat masalah, selalu mengganggu murid lain, selalu berbicara kasar, banyak perempuan yang di dekatinya dan banyak yang tidak suka dengan prilaku nya. Lalu pada kesempatan kali ini, Karina lah yang menjadi korban.

Karena Karina jarang memperhatikan Gio dan selalu fokus dengan sekolahnya, jadi dia tidak tahu banyak informasi mengenai Gio. Karina memang baik kepada semua orang, tidak bisa marah secara serius, dia terkenal sebagai murid yang ramah, begitu pun kepada Gio. Karina juga tidak pernah mengira bisa sampai sejauh ini berurusan dengan Gio.

"Iya, memangnya dia sering buat macam macam ya Al?" tanya Karina kebingungan.

Tiba tiba Soren datang dan memotong pembicaran mereka berdua. Karena kedatangan Soren, seketika suasana menjadi ramai karena nada bicara Soren yang selalu bersemangat.

"Hoy kalian berdua! Ninggalin aku lagi ya? Kalian benar benar ga asik deh" kata Soren berbicara dengan nada tingginya.

"Kamu yang tiba tiba hilang, gak tau pergi kemana, kenapa kami yang di salahkan" jawab Karina dengan wajahnya yang cemberut sebal.

Alfa hanya tertawa dan lalu berdiri dari tempat duduknya.

"Aku tanya pesanan ku dulu ya, dari tadi belum datang" kata Alfa dan kemudian beranjak pergi dari tempat duduknya menuju tempat pedagang makanan di kantin.

"Okee" seru Karina dan Soren bersamaan.

Soren memperhatikan wajah Karina seketika.

"Kalian membicarakan apa? Aku memperhatikan dari kejauhan ketika menuju kesini, tampaknya ada masalah serius" tanya Soren kepada Karina.

"Tentang masalah aku dan Gio, kemarin sudah aku ceritakan padamu kan?" jawab Karina.

"Kamu menceritakannya juga kepada Alfa?" Soren menurunkan nada suaranya.

Karina seketika merasa kebingungan dan tidak enak kepada kedua teman baiknya ini.

"Iya, maaf Ren aku cerita padanya. Alfa terus bertanya jadi aku merasa tidak enak padanya" kata Karina.

Soren lalu terdiam sambil memperhatikan Alfa yang sedang berbicara dengan pedagang makanan di kantin.

"Memang nya kenapa sih Ren? Kemarin kamu juga gak kasih tau alasan kenapa aku tidak boleh cerita pada Alfa kan?" Karina kembali melempar pertanyaan kepada Soren.

"Kita harus perhatikan Alfa terus ya Rin" jawab Soren dengan suara pelan.

Karina semakin bingung dengan perkataan Soren.

"Memang kenapa sih?, dari tadi kan aku tanya" Karina masih terus bertanya kebingungan kepada Soren.

Lalu Soren menjawab pertanyaan Karina dengan suara pelan.

"Aku khawatir pada Gio. Alfa itu... Mengerikan"

...
...
...
...
...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MONOKROMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang