Kunjungan kedua

2.7K 193 1
                                    

Sebelum pulang, ibu mengirimiku sebuah sms. Ia sedang pergi kerumah nenek karena nenek sekarang sedang sakit. Dan ibu bilang ia akan kembali besok pagi. Aku membalas smsmnya dengan balasan "baik, bu. jaga nenek ya maaf aku tidak bisa ikut dengan ibu. Aku akan baik baik saja disini. Hati hati ya bu. Aku sayang ibu" setelah itu, aku berniat untuk mampir ke tempat sehun. Meskipun hari sudah sore, bahkan sekarang sudah beranjak malam hari, aku ingin menemuinya karena ini sudah 3 bulan lebih aku tak menjenguknya. Aku sengaja melakukannya agar aku bisa lebih cepat untuk melupakannya. Namun hari ini, rasanya ada banyak hal yg ingin aku katakan padanya. Aku ingin dia mengetahui apa yg kurasa saat ini. aku ingin membagi rasa duka citaku hari ini padanya. Tak lebih.

Dengan pasti, aku pergi ketempatnya. Tempat dimana ia beristirahat untuk selamanya. Aku kesana dengan membawa sebuket bunga mawar. Bunga mawar itu sebagai hadiah dariku untuknya. Mengingat, sebelumnya, aku belum pernah membawa apapun kesana. Setibanya disana, aku hanya terdiam. Membisu dalam kesepian tempat pemakaman ini. kemudian aku menaruh bunga mawarku diatas makamnya. Aku berpangkuh untuk membersihkan makam sehun. Setelah bersih, aku kembali terdiam. Aku menahan rasa sedihku. Aku menahan tangisanku agar mereka tak keluar lagi.

Aku mendesah berat. Aku mengelus batu nisan sehun. Lalu aku tersenyum sambil berkaca kaca. Detak jantungku berdetak lebih kencang. Hatiku terasa sesak. Oh jangan lagi. Jangan biarkan semua ini jatuh ke pipiku.

"Hai sehun sayangku. Maaf aku baru bisa mengunjungimu hari ini. aku sedang berusaha mengikhlaskanmu. Tapi, aku merasa ada sesuatu yg selalu membawaku untuk mengingatmu. Seperti hari ini. aku mengingatmu disaat hari ulang tahunku. Apa kau baik baik saja disana? Aku disini baik baik saja. Aku merindukanmu. Sangat" aku terdiam sebentar kemudian melanjutkannya lagi "sehun-ah, hari ini aku sangat senang. Teman temanku memberi kejutan untukku. Mereka memberiku hadiah sebuah boneka teddy bear yg besar sekali. Mereka bilang, boneka itu akan menjadi penggantimu. Apa kau setuju? Mmmm? Sebenarnya aku agak keberatan. Aku rasa, tak akan ada yg bisa menggantikanmu." aku menangis. "kau tahu? Mawar kita sudah merekah lagi sekarang. aku dan ibu membeli lebih banyak bibit mawar untuk kami tanam. Mereka sangat indah. Sama sepertimu. Sehun-ah, tidak bisakah kau memberikanku ucapan selamat hari ulang tahun untuk yg terakhir kalinya? Apa kau tahu? Aku sangat sangat sangat mencintaimu. Aku ingin kau kembali. Aku tak tahu butuh berapa lama lagi untuk bisa melupakanmu. Aku selalu mencoba tapi aku tak bisa. Kau terlalu banyak meninggalkan kenangan yg indah. Aku merindukan semua hal yg telah kita lakukan. Aku seperti setengah hati tanpamu. Tolong kembalilah. Aku tak mau sendirian disini. Ku mohon. Aku hanya bisa menangis ketika mengingatmu. Mengapa kau jahat sekali padaku? huh? Aku tak bisa memegangmu lagi, aku tak bisa tertawa bersamamu lagi, aku tak bisa menanam mawar kita bersamamu lagi, aku tak bisa...... Aku tak bisa memakan es krim favorit kita berdua. Kau meninggalkanku sendirian disini. Kau sangat jahat sehun-ah. Kau sudah membuatku jatuh cinta namun kau meninggalkanku begitu saja. Ku mohon, kali ini saja. Kembalilah padaku. ucapkan padaku selamat hari ulang tahun. Aku ingin mendengar suaramu. Aku ingin kau mengucapkan "aku mencintaimu" satu kali saja. Sungguh. Satu sudah lebih dari cukup bagiku." Aku meletakkan kepalaku dibatu nisannya. Air mataku turun sangat deras. "Aku merindukanmu bodoh! Aku bisa gila bila tanpamu. Kenbalilah. Kembalilah ku mohon." bisikku sambil menangis di batu nisannya

Aku menangis tanpa memerdulikan sekitarku. Perasaan sedih sedang menggeluti hatiku. Rasanya sakit. Aku merasa diriku sangat lemah tanpanya. Ia seperti kekuatanku. Aku tahu ini berlebihan, tapi itu yg kurasa saat ini. aku terus menangis sambil memegang batu nisannya. Tak pernah kusangka aku akan kehilangan orang yg kucintai untuk kedua kalinya. Kata orang, tuhan memberi cobaan tidak lebih dari batas kemampuan hambanya. Namun, sepertinya kali ini tuhan memberiku cobaan yg berat. aku bahkan tak yakin bisa menghadapinya. Aku terlalu lemah.

"apa kau akan terus menangisinya terus menerus?"

Aku mendengar suara laki laki dari arah belakangku. Aku menoleh kearahnya.

"kau?" aku terperangah dengan sosok laki laki dibelakangku

the memories (sehun fanfict).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang