kunjungan pertama

4.4K 304 1
                                    

Pagi ini, aku sudah bertekad untuk menemui sehun. Aku ingin melihatnya. Meskipun aku terlihat gila, aku tak peduli. Aku hanya ingin melihatnya. Untuk menghilangkan rasa rinduku. Kini aku aku bersiap untuk pergi meneminya. Setelah itu, aku bisa masuk ke kelas kuliahku hari  ini. sebenarnya aku agak ragu untuk masuk. Aku takut aku kembali menangis lagi ketika aku mengingat sehun. Terlalu banyak kenanganku dengannya di universitas tempat aku kuliah. Dia juga berkuliah disana.tapi aku tak punya pilihan lain. Aku sudah tidak kuliah selama 7 hari. Aku tak mau semesterku kali ini hancur. Aku sudah susah payah selama 3 tahun untuk mengejar gelar S1 ku ini.setelah bersiap, aku pamit pada ibu.

"Bu, aku pergi dulu" pamitku padanya. Dia sedang menyiram bunga peliharaanku dan sehun yg kami tanam dihalaman belakang rumahku. Oh tuhan jangan lagi. Jangan biarkan air mataku turun saat ini. aku tak ingin menangis kali ini. 

Mataku memanas. Ohhh tuhan. Jangan biarkan mereka keluar. Ku mohon. Aku mengatur nafasku

"Sekarang? Bukankah jam 11?" Tanya ibu

"mm. tapi aku ada urusan sebentar. Jadi aku harus pergi sekarang. Tidak apa apa kan?" balasku sambil tersenyum. Ibu  membalas senyumanku dengan tatapan yg hangat.

"ohh kalau begitu ya tidak apa apa" jawabnya singkat.

"Baiklah. Aku pergi dulu." Aku melambaikan tanganku pada ibu. Dia membalas  lambaianku juga.

Aku berjalan menjauhi rumahku dan pergi menuju tempat sehun. Aku menunggu bus umum di halte dekat rumahku. Pagi ini cuacanya sangat cerah namun ada awan hitam tebal. Hatiku. Ya hatiku saat ini seperti awan hitam tebal yg siap menurunkan begitu banyak air mata yg menghuni mataku. Tak lama, bus pun berhenti di halte dimana aku berada. Tanpa basa basi, aku segera naik kedalamnya. Bus ini cukup penuh. Hanya terdapat 3 bangku kosong yg tersisa dan itu pun ada dibelakang. Aku berjalan kearah kursi dibelakang. Tubuhku mematung sejenak. Tanganku gemetar. Kakiku rasanya tak bisa bergerak. Aku seperti membeku saat itu. Mataku tak bisa berkedip. Mulutku rasanya terbungkam oleh sesuatu. Aku melihatnya. Aku melihat sehun disana. Ia duduk didepanku sekarang. Ia memakai kemaja kesayangannya yg bewarna putih dengan mantel tebal pemberianku. Dia tersenyum padaku. aku hanya dapat melihatnya dengan tatapan yg tak percaya. Benarkah? Benarkah ini dia? Itulah hal yg mengelilingi otakku sekarang.

"permisi" ucap seseorang. orang itu membuaku menoleh kearahnya dan membiarkan ia untuk lewat. ketika aku membalikkan kepalaku lagi kearah dimana sehun duduk, aku sudah tak melihatnya lagi. Dengan kata lain, ia menghilang.

Pasti aku hanya berhalusinasi bukan? Sepertinya begitu.

Tak lama halte yg kutuju sudah tiba. Bus pun menepi dan aku segera turun. Aku berjalan kearah tempat sehun. Hanya butuh 10 menit bagiku untuk sampai ketempat sehun. Kini aku benar benar ada didepannya. Aku bersimpuh dan membersihkan beberapa kotoran yg ada di makamnya. Aku kembali menangis. Pertahananku langsung runtuh begitu saja

"Halo sehun Apa kabarmu? kau tahu? Hari ini ibu menyiram bunga mawar kita. Apa kau ingat? Mawar yg waktu itu kita tanam dari bibit yg kita beli di toko bunga. Kau ingatkan? Yg kita tanam di halaman belakang rumahku. Mungkin ibu sudah menyiram dan merawatnya selama 1 minggu. Kata yg menjual bibit itu, bunganya akan mekar 3 bulan lagi. Berarti sekarang hanya tersisa 3 hari lagi bukan? Sehun, aku sangat senang sekali. Karena mawar kita akan segera merekah. Mungkin saat mawar itu merekah, aku akan menangis karena aku pasti akan teringat padamu lagi.  Kau dulu yg berjanji padaku kalau kita akan merawat dan menyaksikan sendiri bunga kita tumbuh dan merekah dan kau juga yg berjanji akan melamarku setelah aku berulang tahun. Kau tidak lupa itu semua bukan?" aku terdiam untuk menyeka air mataku. Kemudian aku melanjutkan lagi "oh ya, tadi aku seperti melihat bayang bayangmu. Apa itu kau? Huh? Mungkin aku hanya salah liat saja, iya bukan? Sehun, maaf aku selalu menyusahkanmu. Aku seharusnya tidak bersikap kekanakkan seperti selama ini, aku sadar, aku yg salah. Maafkan aku. aku sangat minta maaf. Maaf kalau selama ini aku jarang memanggilmu "sayang". aku selalu memanggil namamu saja. Dan setelah kutelaah, memang aku pantas mendapatkan semua ini. sehun, bisakah kau kembali? Aku ingin melihatmu. Aku merindukanmu. Aku sangat merindukanmu. Aku rindu kicauanmu saat kau kesal karena aku belum bangun tidur. Aku rindu godaanmu yg selalu membuatku malu. Aku rindu senyuman khasmu yg selalu membuatku jatuh cinta padamu. Aku merindukan semua hal yg ada di dirimu. Ku mohon kembalilah meski hanya satu malam. Aku ingin meminta maaf padamu secara lagngsung. Aku ingin berbicara padamu untuk yg terakhir kalinya. Aku juga ingin menagih janjimu padaku. Kau belum memenuhi janjimu padaku sehun-ah. aku selalu menunggu hari itu. Hari dimana kau berjanji melamarku. Tapi, mengapa kau meninggalkanku seperti ini? katakan padaku sehun-ah. Dan saat kau datang ke mimpiku, kuharap kau akan menepati janji itu. Aku akan selalu menunggunya. Tak peduli aku sudah tua ataupun aku telah mati sekalipun, aku akan tetap menunggunya. Sehun, bagaimana caranya aku bisa mengikhlaskanmu? Bagaimana caranya aku tidak menangis ketika mengenangmu? Katakanlah padaku. kau orang yg  sangat jahat. Kau telah mebuatku jatuh cinta padamu. Kau selalu membuatku merindukanmu. Mengapa kau sejahat itu padaku?" isakku dengan keras. Aku tak peduli meskipun ada orang yg melihatku. Aku tak peduli. Aku hanya menginginkannya kembali. Kembali ke dunia ini untuk tetap bersamaku membangun kehidupan bersama nantinya. Tapi mungkin hal itu tak pernah terjadi mengingat sehun sudah tak ada lagi di dunia.

aku menjadi orang bodoh sekarang. tangisanku, pembicaraanku, mengarah seperti orang gila. aku mungkin sudah benar benar gila. gila karena cinta. Konyol bukan?  Aku frustasi. Aku sangat frustasi. Apa sebegini rumitnya untuk melupakan sehun? Oh tuhan...... mengapa kau berikan aku cobaan seperti ini? apa aku terlalu berdosa? Mungkin. Aku menarik nafas panjang. Ku seka air mataku. Jam ditanganku sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Aku harus pergi sekarang. sebelum pergi, aku berdoa untuk kepergian sehun. Aku berharap dia baik baik saja diatas sana. Aku berharap di kehidupan yg kekal nanti, kami bisa bersama kembali.

Setelah itu, aku pergi dari tempat sehun dan bergegas menuju kampusku

••••

maaf kalo absurd>< wkwkwkwkwkwk

the memories (sehun fanfict).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang