6. Kegundahan

16 0 0
                                    

Caramel pulang dari sekolah jam 14.15 dia telat pulang karena jalanan kota kali ini sangat macet parah.
Gadis cantik itu memasuki rumah yang usianya lebih tua dari usianya sendiri tentunya, rumah tempat dia tumbuh dan berkembang. Selain itu rumah ini juga saksi bisu kisah hidupnya.

Rumah besar yang didominasi warna putih itu adalah tempat tinggal Caramel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rumah besar yang didominasi warna putih itu adalah tempat tinggal Caramel.

Memang hidup Caramel selalu terpenuhi. Semua yang diinginkan gadis itu selalu terpenuhi.
Ayahnya seorang pengusaha mutiara, berlian dan batu bara bersama ayah Abrega yang nyatanya bisnis mereka memang sudah terjalin jauh sebelum kakek Caramel.
Ibu caramel seorang desainer international yang amat sibuk bolak balik ke negeri orang. Orang tuanya sibuk mengurusi bisnis mereka masing-masing hingga menimbulkan konflik. Tanpa memikirkan anak mereka

Orangtuanya amat sibuk.
Berbeda dengan keluarga Abrega. Ayah Abrega masih bisa pulang sebulan sekali. Sedangakan ayah Caramel hanya sudah 8 bulan ini tak menunjukan batang hidungnya atau sekedar menghubungi dirinya.ayahnya akan pulang sekali itupun kalau dia mau.

Sedangkan Ibu Abrega adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang sepenuh hati mencurahkan kasih sayangnya pada keluarga. Sebenarnya Caramel iri pada Abrega yang jauh unggul darinya. Tapi toh dia juga bahagia melihat pria itu bahagia. Orang tua Abrega juga sudah sepeeti oranv tuanya sendiri.

Caramel hanya merasa sepi walau banyak asisten rumah tangga dan para sahabatnya tapi ia
merindukan sosok orangtuanya. Sudah 4 tahun ini semuanya berubah. Sejak ia duduk di bangku Smp. Semuanya berubah keluarganya tak seharmonis dulu. Mereka menyibukkan diri masing-masing tanpa memperdulikan perasaan Caramel.
Tak pernah berkumpul. Mungkin hanya salah satu dari mereka saja. Tak pernah lengkap. Seperti ia ingin melihat ayah dan ibunya pulang kerja bersama dan mengumbar senyum kemudian mereka menonton tv dan makan malam bersama. Bahkan dia tak ingat kapan hal itu terjadi untuk yang terakhir kalinya.

Ayah dan ibu Abrega sudah sangat sering dan tidak pernah capek untuk menasehati kedua orangtuanya. Namun seolah tuli orangtuanya tetap tidak berubah. Bahkan Caramel ragu, apakah mereka ingat bila memiliki anak

Air mata Caramel tak terasa sudah menganak sungai dipipinya.
Gadis itu segera mengelapnya sebelum ada pelayan yang mengetahuinya. Gadis mungil itu mulai melanjutkan langkahnya memasuki rumah megah itu.
Membuka pintu beranda yang langsung menghubung ke ruang santai dan dapur minimalis

"CARA PULANG"teriaknya. Selalu begitu setiap dia pulang entah dari manapun. Walau dia tau yang menjawab selalu saja pembantunya

"Eh sayang kamu sudah pulang"kalimat itu sontak membuat Caramel diam bagaikan patung, dubuhnya kaku.
Disana dibalik meja bar yang ada didapur sang ibu wanita yang sangat Cantik dengan senyum lebar dan tatapan penuh sayang yang sudah tak ditemuinya selama 3 bulan sedang membuat jus wortel

"Mama"bisik Caramel pelan. Gadis itu tidak bisa menyembunyika wajah kagetnya

Namun setelah menyadari semuanya gadis itu langsung berlari mendekat kearah ibunya dan memeluk wanita yang telah melahirkannya. Ibunya tersenyum membalas pelukan hangat anaknya tangannya terulur mengelus rambut putri semata wayangnya

CaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang