Part 17

23.4K 788 108
                                    

Cia terusik dari tidurnya saat ada seseorang yang mengganggu tidurnya. Cia mengerjapkan matanya dan seketika matanya membulat saat melihat adam sudah berada tepat di atasnya. Ia tengah tersenyum manis sambil menatap cia dengan intens.

"Nga-ngapain kamu di-disitu ?" tanya cia gugup.

"Menurut kamu ?" adam tersenyum jahil menatap cia yang tengah gugup dan ketakutan.

"Ja-jangan macem-macem deh om. Cia masih sekolah" jawab cia dengan berani.

"Aku cuma mau satu macam ajah ko yang".

"A-apa ?".

Adam mendekatkan wajahnya hingga hidung mancungnya bersentuhan dengan hidung mungil cia. Cia semakin gugup di buat adam dan hal itu membuat adam semakim tersenyum jahil melihatnya.

"Aku mau baby" ucap adam tepat di depan wajah cia dan dengan cepat mengecup bibir cia singkat.

Cia yang kaget pun dengan spontan mendorong adam dengan kuat hingga adam jatuh terjengkang ke belakang. Cia bangun dari tidurnya dan menatap adam dengan kesal.

"Sakit tau yang. Untung ajah aku nggak jatuh ke lantai. Bisa memar ini pantat" dumelnya.

"Makanya jangan macem-macem. Sadar mas, istri masih bocah" gerutu cia sambil turun dari kasurnya.

"se'nggaknya kamu seorang bocah yang sudah bisa menghasilkan bocah yang" Adam berteriak agar cia mendengar perkataannya dari dalam kamar mandi.

"MAS ADAM !!" Teriak cia dengan kesal dan adam tertawa dengan kencang mendengar teriakan cia. Ia bangga karena telah berhasil membuat istrinya kesal pagi ini.

Lima belas menit kemudian cia keluar hanya berlilitkan handuk. Ia berjalan menuju lemari pakaian untuk mengambil seragam sekolahnya. Ia pun tidak sadar jika sang suami tengah menatapnya dengan intens dari kepala ranjang. Karena untuk pertama kalinya, adam melihat cia hanya berlilitkan handuk. Dan itu suatu pemandangan yang adam patut syukuri untuk pagi hari ini.

Saat cia berbalik menghadap ranjang. Ia membulatkan matanya dan tanpa sengaja menjatuhkan baju yang baru saja di ambilnya.

Adam mendekati cia dan mengambilkan bajunya yang tadi terjatuh. Ia menyentil kening cia dengan pelan untuk mengembalikan ke sadarannya.

"Mau sampai kapan kamu bengong gitu ?" Adam tersenyum jahil menatap cia dari atas sampai bawah.

Cia pun langsung mengeratkan pegangannya pada ujung handuknya.
"Jauh-jauh gih. Jangan macem-macem" geragap cia sambil memundurkan badannya.

Adam melangkah maju mengikuti pergerakan cia, hingga cia berhenti berbenturan lemari. Cia gugup setengah mati dan dia hanya mampu menatap adam dengan wajah memelasnya.

Adam menundukkan kepalanya, hingga membuat cia menutup matanya erat. Detik betikutnya cia merasakan ada suatu benda yang menempel tepat di bibirnya. Hingga benda itu melumat bibirnya dengan lembut dan membuat cia terbuai.

Adam yang merasakan cia kehabisan nafaspun melepaskan ciumannya dan memeluk pinggang cia erat.

"Mas, kaki cia lemes kaya jelly"bisik cia yang membuat adam terkekeh pelan.

Adam mengangkat pinggang cia dan dengan cepat cia mengaitkan kakinya tepat di pinggang adam. Tangannya memeluk erat leher sang suami dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang adam.

Adam mendudukan cia di atas pangkuannya dan mengeratkan pelukannya pada pinggang cia. Ia mengecup puncak kepala cia dengan sayang.

"Kamu mau sekolah nggak ?" tanya adam dengan lembut.

My Husband Is A Police (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang