Belfast, Ulster, Irlandia Utara
Tujuh Tahun Yang LaluDI DALAM sebuah ruangan yang tampak remang-remang dan dipenuhi oleh banyaknya lilin-lilin yang menyala, tampaklah dua orang gadis remaja sedang duduk di tengah ruangan. Salah satu gadis terlihat memegang sebuah buku tebal berwarna hitam dengan cover depan berupa gambar pepohonan yang sangat rindang. Gadis berambut pirang itu tampak tersenyum memperhatikan buku tebal yang sedang dipegangnya itu.
“Apa ini bukunya, Blathnaid?” tanya Noreen yang merupakan sahabat dari gadis berambut pirang yang berada tepat di hadapannya.
“Ya, Legenda Tentara Emas.” jawab Blathnaid seraya menyentuh bagian depan cover, lalu perlahan ia membuka buku super tebal tersebut. “Mau aku bacakan ceritanya sekarang?” Ia bertanya dan sang sahabat hanya mengangguk pelan tapi wajahnya menyiratkan keraguan.
Gadis berambut pirang tersebut terdengar berdeham pelan lalu membuka mulutnya seraya siap untuk membaca sebuah legenda masa lampau dan mulailah dia membaca ...
Bahwa pada awal zaman manusia, binatang dan semua makhluk magis hidup bersama di bawah Aiglin, Pohon Kehidupan.
Tapi manusia telah diciptakan dengan lubang di dalam hatinya. Sebuah lubang yang tidak memiliki kekuatan atau pengetahuan bisa di penuhi.
Dan dalam keserakahannya yang tak terbatas manusia bermimpi untuk memperluas kekuasaannya atas seluruh bumi.
Banyak darah elf, makhluk buas, ogre dan goblin tumpah dalam perang dengan manusia.
Dan Raja Balor, raja dari negeri elf menyaksikan pembantaian itu karena ketakutan dan putus asa.
Tapi suatu hari goblin pandai besi menawarkan raja untuk membangun pasukan tentara mekanik emas.
70 kali, 70 tentara yang tidak akan pernah tahu lapar dan tidak bisa dihentikan.
Pangeran Nuada memohon agar ayahnya menyetujuinya.
“Bangunkan aku tentara ini!” titah sang raja.
Jadi, mahkota magis ditempa yang akan memungkinkan pengendalian Tentara Emas jika tidak tertandingi.
“Saya adalah Raja Balor, pemimpin Tentara Emas. Apakah ada orang yang mempermasalahkan hak saya?”
Dan di ruang tahtanya tidak ada yang menantang kekuasaan-Nya.
Dan pada saat manusia berjalan, mereka merasakan bumi bergetar di bawah kaki mereka dan melihat langit gelap dengan bentuk monster.
Tentara Emas tidak memiliki penyesalan atau rasa sakit. Tidak merasakan kesetiaan atau rasa kasihan karena melenyapkan pria, wanita dan anak-anak yang terluka.
Hati Raja Balor bertambah berat karena menyesal.
Jadi dia mengadakan gencatan senjata dan membagi mahkota menjadi tiga bagian. Satu untuk manusia dan dua untuk dirinya sendiri.
Sebagai gantinya manusia akan menjaga kota mereka dan makhluk magis akan tetap menjaga hutan mereka.
Gencatan senjata ini akan dihormati oleh anak laki-laki mereka sampai akhir zaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Nuada Silverlance
FanfictionSpin-Off from Prince Nuada Silverlance, son of King Balor from Bethmoora. (Adaptasi dari film Hellboy II: The Golden Army) Prince Nuada kembali bangkit dari 'tidur panjangnya' setelah tepatnya kurang lebih sekitar sepuluh tahun yang lalu dia h...