Prologue

148 15 1
                                    

# Kelly’s POV

Hari ini aku sangat berat membuka mataku, walaupun sejak tadi matahari terus memancarkan sinarnya. Seharusnya aku bangun lebih cepat untuk persiapan pesta Halloween di sekolah. Sungguh menyebalkan. Kenapa harus aku yang dipilih menjadi ketua panitianya? Aku sangat membenci semua yang berhubungan dengan Halloween ataupun April Mob. Menurutku itu hanya ajang bagi orang-orang yang serakah akan kekuasaan untuk menindas orang-orang lemah. Dan kalau tidak salah, hampir semua panitia adalah cewek dan cowok yang kuper dan cupu.

Di sekolah aku memang bukan cewek kuper dan cupu dengan wajah yang seakan-akan meminta untuk ditindas setiap hari, tapi aku care dengan orang-orang yang seperti itu. Dan besok adalah hari Halloween. Sebenarnya aku tidak pernah datang pada tahun-tahun sebelumnya. Namun sekarang aku sudah kelas 3 SMA dan sudah menjadi kewajiban jika Halloween di sekolah dipersiapkan oleh kelas 3. Apalagi aku termasuk siswa berprestasi yang dianggap kreatif dalam menghasilkan ide-ide cemerlang. Tak heran banyak yang menginginkan ideku untuk acara ini.

“Kelly! Kelly! Bangun!” teriak Helena.

“Iya, iya.” Jawabku sambil mengucek mataku.

Aku segera melihat jam yang terletak di atas meja di samping tempat tidurku. Sudah jam 06.20 dan 40 menit lagi sekolah akan dimulai. BTW, Helena adalah kakakku satu-satunya. Dia lebih tua setahun dariku dan sekarang sedang menjalani kuliah sekaligus bekerja pada sebuah perusahaan sebagai karyawan. Kedua orang tua kami sudah meninggal tahun lalu setelah kecelakaan yang menyebabkan mobilnya terguling dan terbakar bersama dengan mereka di dalamnya.

Aku dan Helena sangat bertolak belakang dalam segala hal, kecuali dalam bidang akademik. Dia cantik dan sangat populer di kampusnya sekarang, sementara aku cenderung menutup diri dan hanya berteman dengan beberapa orang yang sudah kupercaya. Dia sangat aktif dalam beraktifitas, sementara aku lebih memilih menghabiskan waktu untuk membaca buku atau menulis cerita. Dia sangat senang dalam bidang olahraga dan membenci semua yang berbau seni, sementara aku sangat menyukai seni sedangkan nilaiku merah dalam pelajaran olahraga. Aku adalah cermin retaknya Helena. Namun kami sangat akrab dan sering berbagi cerita bersama.

Baiklah ceritanya sampai sini dulu. Sudah saatnya untuk bersiap-siap ke sekolah.

INI FF KEDUA YANG AKU BIKIN. MASIH SEBUAH FANTASY. KALAU DARI PENDAPATKU, MASIH LEBIH MENARIK FF PERTAMA YANG KUBIKIN DARIPADA FF INI. TAPI SEMOGA KALIAN BETAH BACANYA. SOALNYA NGGAK JAUH BEDA DARI SEBELUMNYA. KECUALI KALI INI MEREKA BUKAN GIMNA.

KALO CHAPTER INI NGGAK NINGGALIN VOTE OR COMMENT, NGGAK APA-APA DEH. TAPI BUAT CHAPTER SELANJUTNYA TOLONG KASIH COMMENT YA. BIAR LEBIH SEMANGAT LANJUTINNYA.

SELAMAT MEMBACA.

The Dibbling HalloweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang