The Dibbling Halloween // 7

67 6 1
                                    

# Niall’s POV

Setelah berunding, aku, Zayn, Harry, dan Liam memutuskan untuk pergi mencari Kelly. Sementara Louis tetap tinggal di sini melindungi para wanita. Setelah menyusuri koridor sekolah dari paling depan hingga paling belakang dengan mengendap-endap, kami tiba pada sebuah gedung tua yang menurut mitos sekolah kami di dalamnya ada hantu.

Menurut Zayn, tempat ini merupakan tempat yang sangat cocok untuk menahan korban. Ditambah lagi dugaan Harry kalau seluruh panitia yang hilang ditahan dalam satu ruangan, termasuk Kelly. Setelah membuka pintu itu dengan sangat pelan, kami masuk dan menemukan ruangan lain di dalam ruangan ini. Kali ini pintunya sudah terbuka sedikit dan dari situ kami bisa mendengar pembicaraan beberapa algojo –begitu aku menyebutnya.

 “Siapa yang selanjutnya?” tanya salah seorang algojo itu.

“Bagaimana kalau tawanan baru kita. Kelly a beautiful vampire!” temannya yang satu lagi.

Mendengar hal tersebut leherku terasa dicekik dengan sangat keras hingga membuatku sulit bernapas. Ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus selamatin Kelly sekarang juga. Dengan nekat –banget, aku langsung menerobos ke dalam ruangan itu dan menemukan bahwa tawanan mereka ternyata ada lebih dari lima orang termasuk Kelly.

“Stopi it!” teriakku.

Dari belakang kudengar suara langkah kaki teman-temanku.

“Wah, wah, wah. Ada pahlawan yang nyari mati nih!” ucap salah satu algojo.

“Jangan berani sakitin Kelly!” ucapku dengan nada gemetar menandakan bahwa sebenarnya aku takut.

Tanpa banyak bicara, algojo-algojo itu menyerangku dengan sanjata mereka masing-masing. Untung saja aku membawa Liam dan Zayn yang cukup handal dalam tinju-meninju. Sementara melihat ketiga temanku bertarung, aku mengambil kesempatan untuk membebaskan Kelly. Aku berjalan perlahan di belakang algojo itu. Aku langsung melepas ikatan pada tangan dan kakinya sementara dia sendiri melepas lakban yang digunakan untuk menutup mulutnya.

Setelah mendapatkan Kelly, aku hendak melepaskan tawanan lainnya. Tapi saat baru saja ingin melangkah, tiba-tiba tangan kiriku tergores oleh sabit yang dipegang algojo itu. Dan dari situ darah mengalir keluar. Hingga tiba saatnya algojo itu berada hanya beberapa senti dari hadapanku.

VOTE DAN COMMENT-NYA YAH!

The Dibbling HalloweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang