# Niall’s POV
Entah ini ruangan apa, tapi aku merasa ada hawa yang tidak enak di dalam sini. Untung saja pintu ruangan ini tidak dikunci dan dibiarkan tanpa pengawasan seorang pun. Akhirnya, aku berhasil menyelamatkan diri dari ruangan ini. Ketika aku keluar dan melihat 2 mayat terkujur di depan sebuah pintu lagi. Sepertinya mayat ini adalah korban sebelum aku. Kuperhatikan keadaannya yang sangat mengenaskan dengan darah berlumuran di sekujur tubuhnya. Satunya tanpa tangan kiri, satunya tanpa kaki kiri. Oh God, siapa yang tega melakukan ini? Tidak sempat terpikir olehku.
Dan dari hasil pengamatanku, kemungkinan besar mereka adalah Jessica dan Jack. Ini karena beberapa faktor. Pertama, bentuk badan mereka dan bentuk muka mereka. Memang wajah mereka sudah terkena darah mereka sendiri, tapi bentuk wajah mereka masih utuh. Yaitu dagu yang terlihat sedikit runcung dan pipi yang temben. Selain itu mereka juga menghilang. Apa mungkin semua panitia yang hilang ada di sini? Tapi sepertinya hanya 2 mayat ini yang berada di dalam ruangan ini.
Baiklah, aku tidak ingin mengulur waktu. Aku harus segera mencari Kelly. Aku punya firasat yang tidak enak. Ketika aku berhasil keluar dari ruangan ini aku melihat semua siswa berlarian keluar dari auditorium beserta jeritan yang sangat keras. Saat ini aku tidak ingin mencari tau penyebabnya, tapi mencari Kelly dan keempat temanku. Tak lama kemudian aku melihat keempat temanku bersama pasangan masing-masing kuharap diantara mereka ada Kelly.
“Guys!” teriakku.
Mereka serentak menoleh kepadaku.
“Niall! Akhirnya lo ketemu juga. Kita semua udah panik nyariin lo!” ucap Harry.
“Ada apa sih ini?” tanyaku bingung.
“Kita harus bersembunyi dulu. Nanti kita jelasin.” ucap Zayn panik.
Aku tidak menolak perintahnya. Aku hanya mengikuti mereka dari belakangnya. Dan saat ini aku semakin cemas karena ternyata Kelly tidak bersama mereka. Setelah berhasil mendapatkan kelas yang tidak terkunci, kami langsung masuk dan mereka menjelaskan semua yang terjadi.
“Tadi itu kita lagi asyik dansa bareng, tiba-tiba dari belakang panggung muncul sekitar 10 orang yang pakai topeng putih, jubah hitam, dan mereka semua bawa alat tajam seperti sabit dan kapak. Pertamanya kita nggak ada yang curiga sama mereka. Kirain mereka itu termasuk siswa SMA sini yang dandan kayak gitu. Tapi tiba-tiba aja dia nyerang dua orang yang lagi ngobrol. Gue nggak tau namanya!” jelas Louis panjang lebar.
“Namanya Nick dan Dave. Mereka panitia acara ini!” sambung Liam.
Setelah mendengar penjelasan mereka, aku berpikir kenapa yang menjadi korban harus panitia? Dimulai dari mayat yang kulihat tadi hingga orang yang baru saja diserang. Tapi tiba-tiba aku teringat akan Kelly.
“Guys, ada yang liat Kelly?” tanyaku pada mereka.
“Tadi kita kirain Kelly bareng lo. Soalnya tadi dia pamit pengen nyari lo!” jawab Perrie.
“Iya. Emang lo nggak ketemu dia?” tanya Eleanor.
Aku menggeleng. Dan tiba-tiba saja lampu ruangan ini padam. Dan kami mendengar pintu dibuka dengan bantingan yang keras.
TOLONG KASI VOTE DAN COMMENT-NYA YAH. SIAPAPUN KALIAN.
THANKS.