Sudah 3 hari berlalu sejak Ryou sampai di dunia ini, tapi hingga saat ini, dia belum menemukan satupun desa atau kota. selama ini Ryou mendapatkan makanannya dari berburu dan mendapatkan minum dari persediaan yang dia persiapkan sebelumnya pada saat menemukan sebuah sumber air bersih di daerah pegunungan dekat dengan padang rumput tempat pertama dia lihat setelah sampai di dunia ini.
Pada siang harinya, Ryou memutuskan untuk masuk ke dalam hutan yang ada didepannya untuk mencari makanan. Pada saat itu Ryou melihat ada jalan setapak yang terlihat dibuat oleh orang untuk membuat jalur. Dan pada saat Ryou masih terkejut dia melihat jalan setapak itu, tiba-tiba ia mendengar suara kaki dari kejauhan... suara kaki itu terdengar sedang berlari dengan diiringi suara sebuah gerobak.
Pada saat Ryou mencari-cari darimana asal suara itu, Ryou melihat seorang pria lanjut usia dan seorang pemuda seumuran Ryou yang sedang mengedarai sebuah gerobak kuda yang sedang mengangkut sayur-sayuran.
Pria tua itu melihat Ryou yang sedang berdiri dipinggir jalan setapak itu sembari melihat ke arah dirinya. Pria tua itupun kemudian memberhentikan gerobaknya dan menyapa Ryou "Selamat siang pemuda..." ucapnya.
Ryou-pun menjawab "Selamat siang, Kakek." dengan sopan.
Kakek itu tersenyum dan bertanya "Sedang apa kau disini pemuda? apakah kau sedang berburu?"
"Bukan, bukan... saya sedang mencari kota atau desa untuk saya datangi... apakah kakek tahu dimana desa atau kota terdekat?"
"Oh... apakah kau pengelana(Boukensha)?"
"Ya, saya adalah Boukensha."
"...Kebetulan, aku dan cucuku sedang menuju sebuah kota bernama Hetrecia, aku punya sebuah toko disana... bagaimana kalau kau ikit bersama kami?"
"E?! Apa benar boleh?"
"Ya, tentu saja... naiklah!"
"Terimakasih, kek."
Atas ajakan dari sang kakek, Ryou-pun naik keatas gerobak kuda milik kakek itu menuju kota Hetrecia. Dalam perjalanan, kakek itu kembali bertanya "Pemuda, boleh aku tanya siapa namamu?"
"E?! aa... namaku Ryou Kamijima."
"Begitukah... namaku adalah Ben, panggil saja aku kakek Ben. Dan dia adalah cucuku Dany."
"Yo! Aku Dany, salam kenal Ryou" ucap Dany.
"Un, salam kenal juga Dany."
"...Ngomong-ngomong, Ryou~ apakah kau pengguna dua pedang?"
"E?! Bukan, aku pengguna satu pedang... kenapa?"
"Aa, nggak, aku lihat kau membawa dua pedang, jadi aku pikir cara bertarungmu adalah dengan menggunakan dua pedang."
"Begitu yah... pedang yang paling sering aku pakai adalah pedang yang ada di pinggang sampingku ini, sedangkan pedang yang ada di belakangku ini adalah pedang yang hanya kupakai dalam saat-saat tertentu."
"Hoo~ begitu... kalau aku pengguna dua pedang. Perasaan saat mengayunkan dua pedang secara bersamaan itu memang yang terbaik."
"Begi- He?! kau bisa bertarung dengan pedang? terus dimana pedangmu?"
"Hehe~ pedangnya aku sembunyikan di gerobak ini. Pada saat dibutuhkan akan kugunakan, seperti pedang dibelakangmu itu."
"Ho~ berarti kau juga Boukensha?"
"..."
"Kenapa?"
"Ng-Nggak, nggak ada apa-apa."
"Begitu..."
Keadaannya menjadi sedikit canggung setelah itu hingga sampai di kota hetrecia. Jarak dari tempat pembicaraan itu berakhir hingga kota memang sudah tidak terlalu jauh, sehingga mereka tidak terlalu lama dalam keadaan canggung... tapi, Ryou yang mengetahui bahwa Dany merahasiakan sesuatu menjadi merasa bersalah karena sudah bertanya.
YOU ARE READING
ANOTHER ANDVENTURER'S STORY
FantasyBagaimana jika kau diberikan kesempatan untuk hidup di dunia paralel dengan kekuatan yang luar biasa?... ini adalah cerita tentang seseorang yang setelah kematiannya dihidupkan kembali di dunia dan menemukan banyak pertemuan dan perpisahan.