"Fuh... akhirnya selesai juga..." ucap Klara sembari meregangkan tubuhnya.
"Benar juga, monster-monster itu benar-benar merepotkan, hawanya tiba-tiba hilang lah, tiba-tiba muncul lagi lalu hampir saja memakan Lia, ditambah lagi muncul pasukan tambahan ditengah-tengah pertempuran. Untung saja ada Caine, Lia gak jadi dimakan..." ucap Krusch sembari menghela nafasnya.
"Nggak-nggak, aku nggak melakukan apapun..." ucap Caine sembari tersenyum.
"Kau telah melakukan sesuatu... kau telah menyelamatkan Lia... dan karena Lia selamat, kita bisa terbantu dalam pertempuran berkat sihir penyembuhan dan pemulihannya." ucap Klara.
"Oh iya, ngomong-ngomong tentang sihir penyembuhan... tadi bukankah kau telah menggunakan banyak sihir penyembuhan, apa kau tidak kelelahan, Lia?" tanya Krusch.
"Benar juga... Meskipun sudah banyak sekali menggunakan sihir tetapi anda terlihat baik-baik saja nona Lia." ucap Russel.
"Kalau itu, aku juga ingin tau...aku mendapatkan banyak sekali pasokan mana semenjak memegang pedang ini..." jawab Lia sembari memperlihatkan pedang yang dipegangnya.
"Heh?! bukannya itu pedangnya Ryou..." ucap Klara.
"Iya, Benar." jawab Lia.
"Ryou, bisa kau jelaskan?" tanya Krusch.
"...Fuuh... tidak ada pilihan lain selain mengatakannya yah... baiklah kalau begitu. Pedang itu adalah EXCALIBUR." ucap Ryou dengan tenang.
Tentu saja semua orang yang ada disitu terkejut... tidak ada yang menyangka kalau itu akan menjadi jawaban yang keluar dari mulut Ryou.
Excalibur, senjata legendaris yang memiliki kekuatan roh didalamnya... dan saat ini pedang itulah yang dipegang oleh Lia.
"Tunggu-tunggu! nggak salah denger? Excalibur? bukannya Excalibur itu warna putih terang, bukan hitam gelap." sangkal Klara.
"Benar, setahu saya, Excalibur itu bukanlah berwarna hitam." ucap Russel.
"Aku nggak bohong, itu memang Excalibur... kau sudah merasakannya sendiri bukan? sarung pedang dari Excalibur dapat menyembuhkan luka dan juga memulihkan tenaga dan mana dari pemiliknya." ucap Ryou.
"Hmmm... mungkin memang benar itu adalah Excalibur..." ucap Krusch sembari berpikir.
"Apa maksudmu, Krusch?" tanya Klara.
"Dulu aku pernah membaca satu buku legenda yang ada di perpustakaan pusat kota... disitu dituliskan bahwa sebenarnya pada zaman dahulu dewa menciptakan beberapa senjata roh yang akan digunakan oleh para pahlawan untuk mengalahkan Maou ke-3. Dan diantara senjata-senjata itu ada salah satu senjata kembar yang bernama Excalibur. Yang satunya adalah Excalibur hitam, dan yang satunya Excalibur putih. Tetapi setelah peperangan melawan Maou ke-3, sebagian besar senjata itu hilang bersamaan dengan para pahlawan yang menggunakannya, termasuk Excalibur hitam."
"He~ ternyata ada legenda yang seperti itu yah~" ucap Klara.
"...Krusch, tadi kau bilang apa? di pusat kota, ada perpustakaan?" tanya Ryou.
"Heh?! ah, iya... jangan-jangan kau tidak tau?" tanya Krusch.
Ryou lalu terdiam sejenak dan kemudian ia bertanya "Apa buku-buku itu bebas dibaca siapa saja? bukan cuma bangsawan saja yang boleh membacanya?"
"Yah, mungkin cuma dikota itu saja yang memperbolehkannya." jawab Krusch.
"Kenapa?"
"Karena raja Albert yang saat ini masih memegang tahta pernah mengatakan 'Jika rakyat diperbolehkan membaca buku, maka mereka akan pintar. Dan jika mereka menjadi lebih pintar bukankah akan menjadi kekuatan untuk negara?'. Ia mengatakan itu didepan semua bangsawan yang ada di Hetrecia. Awalnya banyak bangsawan yang tidak setuju karena kebanyakan bangsawan ketakutan jika kehilangan kedudukan mereka sebagai bangsawan karena para rakyatnya menjadi pintar... Tapi, sang raja bertindak sangat tegas dengan tetap memperbolehkan para rakyat membaca dengan cara membangun perpustakaan di pusat kota dan memberikan penyuluhan kepada setiap rakyatnya agar rajin membaca."
YOU ARE READING
ANOTHER ANDVENTURER'S STORY
FantasyBagaimana jika kau diberikan kesempatan untuk hidup di dunia paralel dengan kekuatan yang luar biasa?... ini adalah cerita tentang seseorang yang setelah kematiannya dihidupkan kembali di dunia dan menemukan banyak pertemuan dan perpisahan.