Hari 21, bulan 3, tahun 137.
Di hari ini, Ryou baru saja terdaftar sebagai anggota dari silver fang. Dan di hari ini pula, Ryou melaksanakan misi pertamanya.
Sebelum mereka pergi menjalani misi yang telah dipilih oleh ketua party ini yaitu Klara, masing-masing dari mereka mempersiapkan kebutuhan untuk menjalani misi. Ryou membeli perbekalan berupa makanan dan minuman yang menghabiskan 2 koin perak dan 8 koin perunggu, sementara uang yang ia miliki sisanya ia simpan di guild dan hanya membawa 5 koin emas 10 koin perak dan 15 koin perunggu. sementara perlengkapannya tidak ada yang berubah.
Setelah mereka semua siap, mereka akhirnya pergi menuju ke sebuah padang rumput bernama Aleiah yang berada tak jauh dari kota Hetrecia. Disanalah mereka akan menjalankan misi mereka.
Dilaporkan bahwa di daerah ini sering muncul laba-laba raksasa, sehingga orang-orang takut untuk melewati tempat ini. Aleiah adalah salah satu jalur menuju ke kota Hetrecia, kehilangan satu jalur ini mengurangi arus perdagangan di kota ini.
Misi Ryou dan silver fang adalah membasmi monster-monster itu dan membuka kembali jalur tersebut. Kesulitan misi ini adalah tingkat medium (menengah) dan bayaran yang akan mereka dapatkan adalah 35 koin emas.
Misi ini memanglah misi tingkat medium, tetapi monster-monster itu dilaporkan telah memakan 17 boukensha yang sebelumnya telah dikirim untuk membasmi mereka. Sehingga misi ini merupakan salah satu misi berbahaya.
Sesampainya di bukit itu, Ryou dan yang lainnya tidak melihat satupun monster yang berkeliaran di sana. Tetapi jelas sekali mereka merasakan ada hawa keberadaan dari monster-moster itu.
Pada saat Ryou melihat sekeliling, Ryou melihat salah satu dataran sedikit bergerak naik turun seperti pintu yang terbuka dan tertutup. Pada saat itu, Ryou teringat satu jenis laba-laba yang memiliki cara memangsa dengan menunggu mangsanya di bawah tanah, kemudian menyergapnya ketika mangsanya sudah dekat.
Laba-laba tersebut adalah laba-laba berpintu perangkap. laba laba ini akan menggali lubang di tanah dan mengeraskan dinding-dinding lubang itu dengan cairan khususnya lalu membuat pintu yang disambungkan dengan cairan sutranya sehingga dapat terbuka dan tertutup dengan cepat.
Ryou yang menyadari itu lalu berkata. "Ini benar-benar musuh yang merepotkan. Tapi, bukannya mereka seharusnya ada di padang pasir dan bukannya padang rumput?"
"Ryou, apa yang kau katakan?" tanya Krusch.
"Monster yang akan kita hadapi adalah laba-laba berpintu perangkap. itu yang aku katakan."
"Laba-laba berpintu perangkap?"
"Ya, mereka bersembunyi di bawah tanah dan menunggu mangsanya mendekat. Ketika mangsanya sudah dekat, mereka akan menarik mangsanya dengan sangat cepat ke dalam lubang itu dan memakannya."
Mendengar penjelasan Ryou mereka terkejut, bahkan Lia terlihat mengeluarkan air matanya ketakutan. Diantara mereka, Klara yang merupakan ketua Party malah tersenyum senang sembari menarik keluar pedangnya dari sarungnya dan berkata "Kalau mereka cepat, berarti kita harus lebih cepat lagi bukan?"
"E?! I-iya sih itu memang benar, tapi bukan berarti kau bisa melakukannya dengan mudah." ucap Ryou.
"Hahaha, Ketua memang selalu optimis. Menyenangkan, mari kita lakukan." ucap Russel.
"Fuuhh... maafkan kami yah, Ryou.. beginilah party kami. Tapi, entah kenapa kita selalu mengikuti perkataan Klara dan berhasil." ucap Krusch sembari tersenyum.
"Be-begitukah..." ucap Ryou.
"Apa yang kau katakan? sudah pasti kalian mengikutiku, aku kan ketua kalian." ucap Klara.
"Tapi, aku yang sebagai wakil ketua dan juga ahli strateginya jadi kesulitan tau!" ucap Krusch.
"Hehehe... maaf."
"Fuuuh... sudah! kita langsung saja pada penyusunan rencana. Yang menyerang adalah aku dan juga Klara. Lia, Russel, dan juga Ryou bersiaga disini, mengerti."
"MENGERTI." jawab Klara dan Russel sementara Lia mengangguk.
"Ryou, apakah kau mengerti?" tanya Krusch.
"... Ano, apakah aku disuruh bersiaga karena aku baru saja masuk?" Ryou kembali bertanya.
"E?! I-iya."
"Kalau begitu, aku juga akan menyerang. Karena kalau masalah kecepatan, aku juga lumayan percaya diri."
"Ho~ bersemangat sekali. Ok, kau boleh maju Ryou." ucap Klara.
"Klara, apa yang kau katakan?" tanya Krusch.
"Nggak apa-apa bukan? lagipula jika kau terus menahan orang yang baru masuk, mereka tidak akan berkembang sih."
"Tapi..."
"Sudah, mari kita lakukan bertiga."
"Fuuhh... baiklah kalau begitu. mari kita mulai."
"BAIKLAH!" jawab Ryou dan juga Klara.
Mereka bertiga pun maju untuk menyerang para lab-laba itu, sementara Russel melindungi Lia yang berperan sebagai healer. Seperti yang dikatakan oleh Ryou, monster-monster ini menyerang pada saat mereka sudah berada di dekat mangsanya. Dengan cepat mereka menghindari tangkapan para laba-laba itu dan menyerang kaki-kakinya terlebih dahulu sebelum membunuhnya.
Ryou terkejut pada saat melihat gerakan Klara dan juga Krusch yang sangat cepat, mereka tidak terlihat seperti berlari melainkan terlihat seperti sedikit mengapung diatas tanah dengan kecepatan yang tinggi, menghabisi monster-monster itu satu persatu. Tetapi itu juga berlaku untuk Klara dan juga seluruh anggota silver fang yang lainnya. Gerakan Ryou yang sangat cepat mengejutkan mereka.
Pertarungan berlangsung tidak lama. Sebenarnya, saya tidak tahu apakah ini bisa disebut dengan pertarungan atau tidak, karena disini kedudukan berat sebelah sehingga bisa disebut sebagai pembantaian.
Setelah itu, mereka pun kembali menuju ke guild untuk mengambil hadiahnya pada sore hari. Benar-benar pertarungan yang singkat dan juga tidak terasa seperti pertarungan. Tapi, bagi party silver fang, ini adalah hal yang biasa.
Mereka pun mendapatkan bayaran sebanyak 35 koin emas dan juga 15 koin emas sebagai tambahan dari kerajaan.
YOU ARE READING
ANOTHER ANDVENTURER'S STORY
FantasyBagaimana jika kau diberikan kesempatan untuk hidup di dunia paralel dengan kekuatan yang luar biasa?... ini adalah cerita tentang seseorang yang setelah kematiannya dihidupkan kembali di dunia dan menemukan banyak pertemuan dan perpisahan.