23 Battled For Love

51 2 0
                                    

Seorang siswa berlari menyusuri koridor sekolah dengan terengah-engah mencari seseorang.

'Duh kamu dimana sih Dhit ?' Batin Dave

Dave sudah mencari Hanin di kelasnya, di taman dan rooftop yang biasa Hanin singgahi. Tapi ia tidak menemukannya. Bahkan tadi ia pergi ke rumah Hanin untuk menjemputnya tapi ia tidak melihat ada orang di rumah itu.
Dave juga sudah menghubungi ponsel Hanin. Tapi tidak aktif.

"Eh lo liat dhita gak?" Tanya Dave ke salah satu siswi

"Dhita? Dhita siapa?" Tanya siswi itu bingung

"Maksud gue Hanin"

"Oh Hanin. Gue gak liat"

Dave menghela nafas gusar. Ia tidak melihat Hanin di mana pun.

'Oh God! Where Are you Dhita?'

***

Hanin duduk di balkon kamar nya. Hari ini dia memilih untuk tidak ke sekolah dengan alasan tidak enak badan. Awalnya ayah dan ibunya khawatir dengan Hanin apalagi mereka harus pergi keluar kota karna urusan bisnis yang penting. Dan Raka juga sedang tidak di rumah karna ada urusan dengan Andre. Jadi tidak ada yang menemani Hanin.

Tapi Hanin mengatakan bahwa ia tidak apa-apa. Ia hanya demam biasa.

Dan tadi, Dave datang ke rumahnya. Namun ia sama sekali tidak berniat menemui pria itu. Jujur saja ia sangat kecewa karna Dave tidak memberitahu dirinya yang sebenarnya.

Tentang masa lalu pria itu.

Ia masih sangat ingat bagaimana ia meminta Dave untuk bercerita. Namun laki-laki itu menolak.
Sampai gadis itu, gadis masa lalu Dave. Shelina Olivia muncul dan meminta tolong padanya.

Flashback on

"Bisa kita bicara sebentar?" Tanya gadis itu dan di jawab anggukan oleh Hanin

"Boleh. Mau bicara apa?"

"Tapi gak disini. Kita di taman sekolah bisa?"

"Yaudah"

Sekarang keduanya sudah berada di taman sekolah yang lumayan sepi berhubung sekarang jam pulang sekolah.

"Mau ngomong apa?" Tanya Hanin

"Lo pasti bingung kenapa tadi gue tiba-tiba muncul di hadapan lo dan Dave. Lo juga pasti bingung karna baru lihat gue di sekolah ini?!"

"Iya"

"Ok. Gue bakal jelasin semuanya. Pertama, Tadi gue nemuin Dave cuma mau nge jelasin sesuatu hal yang penting. Tapi mungkin dia masih marah sama gue. Jadi dia gak mau dengar penjelasan gue. Kedua, lo gak pernah lihat gue sebelumnya karna gue murid pindahan. Dan ketiga, gue mau minta bantuan lo" jelas gadis itu

"Apa?"

"Gue mau lo ngomong ke Dave supaya dia mau ngedenger penjelasan gue. Gue tau Dave pasti mau dengerin ucapan lo"

"Ok nanti akan gue coba"

"Makasih" ucap gadis itu senang dan langsung memeluk Hanin

"Oh iya, ngomong-ngomong nama lo siapa?" Tanya gadis itu

"Nama gue Shevanya Hanindhita. Lo bisa panggil gue Hanin. Kalo lo?"

"Nama gue Shelina Olivia. Lo bisa panggil gue Shelin!"

Flashback off

Hanin tidak habis pikir dengan Dave. Kenapa laki-laki itu tidak mau bercerita tentang keluh kesahnya?
Apa dia belum mempercayai Hanin?
Lalu untuk apa terjalinnya suatu hubungan tanpa kepercayaan?

Sungguh Hanin bingung dengan semua ini.
Ia kecewa dengan Dave. Mungkin lebih baik ia menghindar untuk menenangkan hatinya dan memberi ruang untuk Shelin agar bisa menjelaskan apa yang ingin gadis itu sampaikan.

"Maaf untuk saat ini aku menghindar. Aku terlalu kecewa sama kamu Dave. Kamu bahkan gak percaya sama aku"

Hanin meneteskan air matanya.

"Aku tau kalo kamu itu cinta sama aku. Tapi apakah rasa cinta kamu untuk aku itu melebihi cinta kamu ke 'dia' ?.
Aku yakin kamu bahkan gak bisa ngelupain masa lalu kamu. Karna kamu sangat mencintainya..."

"... Aku akan kasih ruang untuk Shelin buat nge jelasin apa yang ingin dia sampaikan sama kamu. Kalo memang kamu menerima penjelasan gadis itu, dan hati kamu berubah, maka aku akan menyerah.
Membiarkan kamu kembali ke pemilik hati kamu yang sesungguhnya. Biar aku yang perjuangin cinta aku sendiri".
Ucap Hanin pada dirinya sendiri.

Masih dengan air mata yang mengalir deras. Ia memegang dadanya yang terasa begitu sesak.
Rasanya ia sangat sakit membayangkan bagaimana jika nanti Dave akan kembali kepada masa lalu nya.
Bagaimana Dave akan meninggalkannya.
Bagaimana mereka berdua akan seperti orang yang tidak mengenal satu sama lain.
Sungguh miris jika itu benar-benar terjadi.

***

Dave kembali ke kelasnya dengan wajah lesu. Ian dan Vano yang melihatnya tidak tega.

"Lo kenapa Dave?" Tanya Ian namun tak di hiraukan

"Dave, kalo ada masalah lo bisa cerita!" Kini giliran Vano namun hasilnya sama. tak di hiraukan.
Dave memilih duduk dan menelungkupkan wajahnya ke lipatan tangannya.

Ia benar-benar hampir gila karna mencari Hanin. Bahkan abel saja tidak tau di mana Hanin.

'Apa aja yang Shelin bilang ke Hanin? Sampai gadis itu tiba-tiba menghilang' pikir Dave.

Dave tidak bisa diam seperti ini. Ia harus mencari Shelin untuk mengetahui apa saja yang gadis itu katakan kepada Hanin.

***

Di taman belakang sekolah terdapat dua murid yang duduk di bangku taman. Salah satu menampilkan senyum yang merekah sedangkan yang satunya memasang wajah datar tanpa ekspresi. Hanya mereka berdua yang ada. Karna taman belakang sekolah sangat sunyi dan jarang di datangi oleh para murid.

"Makasih kamu udah mau temuin aku. Aku bakalan jelasin ke kamu kalo sebenar....."

"Gue kesini bukan mau dengar penjelasan lo yang gak bermutu itu. Gue cuma mau tau apa aja yang udah lo kasi tau ke pacar gue!" Potong Dave

"Maksud kamu?" Tanya Shelin bingung

"Lo gak usah pura-pura bego deh! Lo pasti tau apa yang gue maksud" jawab Dave datar

"Maksud kamu Hanin?"

"Iya"

"Aku gak ngomong apa-apa kok. Aku cuma bilang kalo aku butuh bantuan dia supaya bujuk kamu agar mau dengar penjelasan aku. Selebihnya kita cuma kenalan aja. Aku bilang kalo aku itu Shelin, masa lalu kamu" jelas Shelin sambil tersenyum miris dengan kalimat terakhirnya.

Dave mengepalkan tangan dan berlalu meninggalkan gadis itu sendiri di taman.









TBC!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Battled For LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang