🍂Happy Reading🍂
💦💦💦
Dan..."LO APAIN ADEK GUE HAH?" Teriak Raka dengan emosi
"K..kak Raka?" Ucap Karin gugup
"LO APAIN ADEK GUE JALANG!" Teriak Raka untuk ke dua kalinya
"A..adik?"
"IYA. Kenapa? Kaget lo?
ASAL LO TAU, ORG YANG SELAMA INI LO BULLY ADALAH ADEK GUE. ADEK KANDUNG GUE. SHEVANYA HANINDHITA WIJAYA""Wijaya?" Tanya Karin tdk percaya
"Dan ga bakal lama lagi, lo dan bokap lo, bakal di tendang dari sini. Bokap lo udh korupsi dan akan di penjara. Sedangkan lo, bakal jadi gembel"
"Apa? Please kak, maafin gue! Gue bakal lakuin apa aja kak. Asal lo jangan penjarain bokap gue. Gue ga mau jadi gembel" ucap Karin memohon sambil memeluk betis Raka
"Cih, gue ga bakal maafin lo"
"Please kak! Gue mohon. Gue ga mau jadi gembel"
"Ok, gue bakal Bantuin lo supaya lo ga jadi gembel" ucap Raka dengan seringai
"Apa kak? Apa? Kasi tau gue!"
"Lo bakal jadi bitch di club gue. Lo pikir, kuping gue ga panas dengar Adek gue lo hina dengan sebutan itu? Hah! Dan skrng lo yg bakal jadi jalang"
"Please kak, gue ga mau."
"Itu terserah elo. Klo lo mau jadi gembel, lo bisa nolak tawaran gue"
"Hiks ok. Gue mau. Tapi gue mohon, jangan perberat kasus bokap gue!"
"Deal. Skrng pergi lo dari sini! Dan jangan pernah lo nunjukin muka lo di hadapan gue! Ingat, lo jangan kecewa in pelanggan gue!"
Karin pun pergi sambil menangis. Raka berbalik menatap adik nya yg berada di pelukan abel.
"Dek, kamu ga apa2?" Tnya Raka khawatir
"Hiks, ini semua salah aku kak. Seandainya aku sll ada di dekat Hanin, dia ga bakal kayak gini" ucap abel sambil menangis melihat keadaan sahabatnya
"K..kamu ga salah kok Bel. K..kak, aku kedinginan" ucap Hanin lemah
Raka segera mengambil alih Hanin dari pelukan abel dan langsung memeluk adik satu2nya itu dgn erat. Hanin pun membalasnya"Maafin kakak dek, kakak ga becus jagain kamu. Sekarang kita ke rmh sakit yah?!" Ucap Raka dan mengajak Hanin ke rumah sakit. Tp Hanin hanya diam tak merespon. Dan pelukan nya pun mulai merenggang. Raka melonggarkan pelukannya untuk melihat wajah adiknya. Namun yg di dapatinya Hanin Sdh tdk sadarkan diri dengan wajah yg pucat. Dengan segera Raka membawa Hanin ke rmh sakit di ikuti abel di belakangnya.
***
Raka berjalan mondar mandir di dpn UGD. Sedangkan Abel duduk di kursi tunggu sambil menangis. Raka pun menghampiri Abel."Udh sayang, Dhita pasti baik2 aja. Kamu jangan nangis lagi yah?!" Ucap Raka mendekap tubuh abel sambil mengelus pelan bahu abel.
"Hiks, ini semua salah aku kak. Seandainya aku nemenin Hanin, dia pasti ga bakal kayak gini" ucap abel
Tak lama, datang Dave dkk. Juga Arin dan Sasha
"Gimana keadaan dhita bang?" Tanya Dave khawatir
"Gue ga tau Dave. Dokter belum keluar sampe skrng"
"Ini semua slh gue. Seandainya gue ga gendong dhita, pasti cewek sialan itu ga bakal bully dhita kayak gini" ucap Dave dgn nada penyesalan dan marah
"Lo tenang aja Dave, wanita sialan itu udh gue kasi pelajaran"
Tak lama dokter keluar.
"Gimana keadaan Adek saya dok?" Tanya Raka
"Apakah pasien sempat di siram dengan air yg Sdh di campur dgn es batu?" Tnya dokter Daniel
"Kayaknya sih iy dok. Karna Adek sy benar2 menggigil hebat" ucap Raka. Mendengar ucapan Raka, dokter menghela napas nya.
"Hem, begini. Keadaan pasien saat ini sedang kritis. Siraman air es yang langsung dan mendadak pada kepala akan menyebabkan tubuh shock. Detak jantung pun akan langsung menurun dan menyebabkan ritme kerja jantung terganggu. inilah yang kemudian bisa memicu masalah pada kesehatan jantung dan kardiovaskular. Pada orang-orang tertentu, meski secara tidak langsung, hal ini bisa menyebabkan serangan jantung hingga kematian. Tapi, Anda jangan khawatir, pasien pasti akan baik2 sj. Klo begitu, sy permisi dulu." Ucap dokter daniel dan berlalu pergi.
Sedangkan Raka dan yg lain sdh tertunduk lemah."Argh..bangsat!" Teriak Raka sambil meninju dinding rmh sakit.
"Kak Raka, kakak harus tenang! Hanin pasti baik2 aja" ucap abel menenangkan Raka
"Ini semua salah gue Bel, gue ga becus jdi kakak"
"Kak Raka ga salah. Sekarang kakak tenang dlu yah! Ayo, kita duduk di sana" ucap abel lembut dan menuntun Raka duduk di kursi yg di sediakan
Sedangkan Dave menatap sendu ke arah Hanin yg terbaring lemah dengan alat bantu yg terpasang di tubuh nya.
"Ini salah gue. Dan ini ga boleh terulang lagi..." Dave berfikir sejenak ".. Yah,Ini satu2 nya cara supaya dhita ga di bully lagi sm cewek2 sialan itu" gumam Dave dan memutuskan akan melalukan cara yg Sdh ia pikirkan supaya Hanin tdk di bully lagi."Dave, gue tau apa yg lo rasain. Gue harap lo bisa ngatasin semua masalah ini." Ucap Ian sambil menepuk pundak Dave
"Thanks sob" balas Dave dan memeluk Ian.
Sedangkan Vano hanya memperhatikan Semua dengan tatapan sedih. Ia memang belum terlalu dekat dengan Hanin seperti yg lain. Tapi dia cukup tau kalau Hanin itu adalah gadis yg ceria dan frindly.
"Hiks, Hanin lo harus sembuh!" Ucap Arin sambil Terisak. Dan Sasha menenangkan Arin
"Udah Rin, Hanin pasti sembuh. Lo jangan nangis dong! Klo lo nangis, gue jg bakal ikut sedih" ucap Sasha dengan mata berkaca-kaca
"Gue bakal balas jalang itu" teriak Arin
"Itu ga perlu Rin, dia gue udh urus. Dan gue pastiin, hidup nya bakal menderita" ucap Raka
"Emang kak Raka apain?" Tnya Sasha
"gue jadiin dia jalang di club gue. Sama seperti yg sll dia bilang ke Hanin. Dan sekarang dia yg jadi wujudnya." Ucap Raka sambil tersenyum miring
"Biar tau rasa. Dan buat dayang2 nya, serahin dia ke gue kak!" Ucap Arin menyeringai
"Ok!"
***
Di sinilah Dave. Duduk di samping Hanin sambil terus menggenggam tangannya.
"Dhit, lo harus sembuh! Kapan lo bakal bangun? Lo udah tidur selama 2 hari. Lo ga capek apa?. gue kangen sm lo, senyum lo, mata lo, dan juga pelukan lo. Gue kangen semua itu Dhit. Please, bangun untuk gue"
Ucap dave lirih."Dave, lo di panggil sm bang Raka noh!" Ucap Vano yg baru membuka pintu ruang rawat Hanin lalu pergi
"Yaudah, gue pergi sebentar dulu yah?!, sekali lagi, gue minta lo bangun karna gue kangen sama lo" ucap Dave sebelum keluar dari ruangan Hanin.
⬇️⬇️⬇️
TBC!

KAMU SEDANG MEMBACA
Battled For Love
Teen FictionHati ini udh aku tetap kan untuk mu. Meski kau hanya bersikap acuh dan tak peduli dengan perasaanku. Tp ini hatiku. Aku adalah pemiliknya. Jadi aku brhak untuk menetapkannya padamu. Aku tdk akan memaksa mu untuk membalasnya. Tapi jangan paksa aku...