page 19

12.1K 528 2
                                    

"sayang kamu beneran gak inget smaa Al "tanya mami dan ku balas gelengan

"Bunda itu Yanda loh Yanda nya Ara sama Dede bayi "jelas Ara mengusap perut ku lembut

"Sayang dia bukan Yanda dan di perut bunda juga gak ada Dede bayi "ucapku meyakinkan ara

"Ya udah klo gitu kamu istirahat ya om sama Tante pamit pulang dulu "pamit mereka

"Ya om Tante makasih ya dah mau jengukin aku,sering sering ya Dateng kesini "ucapku

"Ya pasti sayang klo kamu mau apa jangan sungkan buat minta sama om dan Tante ya"jelas mereka mencium keningku

"Oke sippp om Tante "balasku mengacungkan kedua jempol ku

Tak terasa sudah 2 hari aku di rawat di rumah sakit ini

"Mi aku mau pulang "rengek ku

"Nanti suruh Al bicara sama dokter akbar dan dokter Airin. Ya "balas mami

"Kenapa Al terus si mi papi atau mami atau kak Dev dan kak Daniel kan bisa minta ijin dokter kenapa harus cowok misterius itu terus dah tiap hari cari muka banget anter Ara sekolah "jelasku berhasil membuat mata mami melotot kaya jengkol

"Kamu dah boleh pulang kok aku dah urus administrasi nya sekarang kita siapa siap ya "ucap Al dari arah pintu sejak kapan dia di situ

"Nak Al masuk sini sarapan dulu "ucap mami

"Baik banget si mi dia juga punya orang tua kan "balasku

"Naya jaga bicara mu "bentak mami

"Mi udah biarin aja gak papa "balasnya berdiri di depanku

"Minum susunya dulu ya"ucapnya

"Itu susu apa? Jangan jangan ditaroin racun lagi"balasku dengan nada sinis

"Gak nih aku minum sedikit "ucapnya mencicip susu yang tak ada rasa itu

"Ok sini aku minum "balasku merebut gelas susu di tanganya

Ya aku pulang Al duduk di kursi kemudi adu di kursi sebelahnya sedangkan Tante dan mami duduk di belakang

"Kenapa cemberut terus ada yang kamu mau "ucapnya menoleh ke arah ku mengusap puncak kepala ku

"Jangan pegang pegang ih"balasku kasar

"Naya"ucap mami sinis

Aku hanya cemberut disini tuh Yanga ank mami aku apa Al mami selalu saja membela Al membuat ku malas

"Berhenti "teriak ku mereka bertiga kaget melihat ku berteriak

"Kenapa sayang kok kamu teriak ada yang sakit"tanyanya mengusap puncak kepala ku lagi sepertinya sudah jadi kebiasaan

"Gak aku mau rujak itu "balasku menunjuk tukang rujak yang ada sebrang jalan sana

"Ya allah sayang aku kira kamu kenapa ya udah bentar aku beliin dulu mobilnya kamu tunggu di sini sama mama dan mami aku beliin sebentar ya "jelasnya yang membuat hati ku senang dan ku balas dengan senyuman super Manisku

Setelah itu sampai juga di rumah aku langsung berlari ke arah kamar ku karna aku kangen sekali

"Jangan lari lari sayang "ucap Al memegang tanganku

"Minggir apaan sih pegang pegang mang aku anak kecil yang mau nyebrang jalan "bentak ku

"Naya kamu kok kasar banget sih sama Al "ucap mami

"Biarin lagian kamu ngapain sih ikut ikut Mulu "balasku berlari ke kamar

Aku langsung mengunci pintu dan menangis di dalam kamar sambil memeluk bantal guling menangisi semua ini aku sudah tak sanggup lagi aku harus berbuat apa entah sudah berapa lama aku di kamar tertidur setelah puas menangis



Perjalanan Cinta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang