Part 2

30 6 0
                                    

Aku bahagia ketika melihatmu bahagia. Aku tertawa ketika dirimu bisa tertawa. Namun, kesalahan yang tidak kusengaja membuat senyum dan cahaya kebahagiaan yang membuatku bahagia kini telah sirna.

Tapi...

Eskpetasi tidak sesuai dengan realita, ternyata Gege tidak menghampirinya melainkan pergi ke kantin bersama teman teman nya, dan melewati Echi bersama dua temannya begitu saja.

"Aishh gue kira dia bakal ngehampiri nyatanya gak" kata Oliev saat melihat Gege yang hanya melewatinya saja.

"Jangan ngarep deh lo, gimana dia mau ngehampiri kita liat kita ajak gak sama kak Gege and the genknya " ucap Dinda kepada Oliev supaya temannya yang satu ini tidak terlalu kegeeran.

Sedangkan Echi hanya diam dari tadi sambil melihat kepergian Gege bersama kedua temannya.

"Kepada adek - adek peserta MOS  mohon kumpul di lapangan basket sekarang"  ucap intruksi dari salah satu pembina osis.

Semua peserta MOS pun berlari berhamburan kelapangan basket, setelah mereka semua berkumpul di lapangan basket, kak Erin si ketua osis pun mengumumkan sesuatu kepada semua peserta didik.

"Selamat siang semuanya, sekarang adalah hari pertama kita MOS berakhir. Oleh karena itu, hari kedua MOS kita akan menginap di sekolah selama dua hari satu malam. Jadi, sepulang dari sekolah kalian harus menyiapkan barang barang yang diperlukan dan kalian harus menyiapkan kementalan kalian. Untuk masalah izin kepada orang tua, kakak pembina sudah menyiapkan surat izin untuk menginap disekolah, Jadi sekian dari saya. See you next time besok pagi!! " jelas kak Erin kepada semua siswa MOS

"Baik kakk " ucap serempak semua peserta didik

"Aahhh .. Gue gak sabar besok pagiii!!! " teriak Oliev histeris sehingga semua pasang mata melihat kearah mereka bertiga dengan tatapan bingung

"Lu ya kalo mau ngomong tuh dikontrol suaranya jangan bikin malu kita berdua dong! Liat tuh semua orang ngeliatin kita! " serius Dinda kepada Oliev

"Udah deh gausah pada ribet kalian. Mending kita pulang aja yuk, oh ya kalian berdua pulanh pake apa? " tanya Echi kepada kedua teman barunya

"Dijemput " ucap mereka berdua serempak

"Oh yaudah deh. Gue pulang duluan ya soalnya udah ditunggu sama abang gue" ucap Echi pergi sambil melambaikan tangannya kepada mereka berdua.      

--

Disaat Echi menuju ke parkiran menemui Arrel, Echi melihat abangnya sedang mengobrol dengan tiga orang yang tidak asing di mata Echi.

"Bang" kata Echi sambil menepuk pundak abangnya

"Eh adek gue, udah selesai?" kata Arrel sambil merangkul Echi

"Udah bang" kata Echi sambil melihat ketiga cowok itu

"Oh ya abang lupa, nih kenalin adek gue namanya Sherly biasa dipanggil Echi sih " kata Arrel memperkenalkan Echi ke tiga cowo tersebut

"Ohh heii adeknya cantik banget sih, gue pacarin boleh lah ya" ledek Bimo sambil menjulurkan tangannya kepada Echi tanda perkenalan dirinya

"Lu jangan berani berani modusin adek gue lu ya! " seru Arrel kepada Bimo

"Ampun bang jangan sakitin dede' " cibir Bimo menggelikan

"Dasar najis" balas Arrel kepada Bimo

Sedangkan Echi, Bima, dan Gege hanya bisa melihat dan tertawa melihat perilaku kedua temannya tersebut.

"Kalo gue Gege, kalo ini Bima salken ya Chi" lanjut Gege memperkenalkan dirinya sekaligus Bima didepan Echi

"Ohhh oke kak salken too " balas Echi dengan senyum ramah

"Btw, kalian bertiga pada gak pulang nih? " tanya Arrel kepada tiga orang cowok itu

"Ini juga mau pulang kok Rel " balas Bima dengan sopan

"Kalo gitu, gue sama adek gue pulang duluan ya. Gapapa kan gue tinggal duluan?" tanya Arrel kepada mereka

"Santai aja kali bro " balas Gege sambil memukul pelan pundak Arrel

"Okesip gue pulang dulu. Yuk dek keburu siang ntar macet " ajak Arrel kepada Echi sedari tadi melamun

"Ehh, ya bang ayok. Kita pulang duluan ya kak " pamit Echi kepada ketiga teman Arrel

"Iya hati hati ya " balas Gege dengan senyum ramah

"Hati hati sayangku , jangan ngebut ngebut bawa motornya ya Rel, kasihan doi gue " cibir Bimo menggelikan

"Najis, adek gue ogah ama lu bro " balas Arrel dengan senyum sinis

"Udah bang, ayok pulang" ajak Echi kepada abangnya.

Sesampainya dirumah ..

****

Nadia


Guilt.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang