Aku suka tapi aku diam. Aku bersembunyi bagaimanapun caranya agar aku terlihat biasa saja jika berada didepanmu.
Pulang sekolah akhirnya tiba, itulah yang Echi tunggu tunggu dari tadi hingga sekarang. Echi tidak sabar untuk bertemu dengan Namira. Kira kira cantik siapa ya, Namira atau Echi? hehe.
"Kan kalo gini enak dilihat wajahnya, ngga kayak tadi pucet. Lain kali gaboleh nangis lagi ya?" kata Gege sambil merangkul Echi untuk ke tempat parkiran.
"Ini jadi ke mall buat ketemu sama Namira?" tanya Echi ragu
"Iya Echii"
"Bentar aku ngirim email dulu ke dia buat ketemu di mall" sambung Gege
Echi mengangguk mengerti.
From : Geraldian.alaska@gmail.com
To: Namirafaranda@gmail.com
Subject : -ktmu di mall biasa, 20menit lg gue smpe
Setelah mengirim email kepada Namira, akhirnya Gege mengambil motornya di tempat parkiran dan menuju ke mall untuk menemui Namira dengan Echi.
Selama diperjalanan pun hening. Echi memikirkan, bagaimana jika aku bertemu Namira nanti? Apakah Gege akan berpaling lagi ke Namira? Oh tuhan jangan.
--
Sesampainya di mall, Gege tidak lupa menggandeng tangan Echi. Echi merasakan firasatnya berkata buruk. Jika firasat nya sudah tidak menyenangkan, berarti ada yang tidak beres kedepannya nanti.
"Itu dia" ucap pelan Gege
Deg! "Kalo kayak gini caranya, Gege akan berpaling. Dari penampilannya aja aku nilai udah diatas standar, apa daya aku make up aja masih modal pinjem ke Bunda" batin Echi
"Heii, apa kabar? Udah lama deh ya kita ngga ketemu" tanpa aba aba, Namira langsung mencium pipi Gege didepan Echi.
Melihat hal itu, Gege langsung menjauhkan dirinya dengan Namira. Namira yang merasa Gege berubah mulai bingung.
"Duduk dulu yuk. Kita ngobrol dulu" ajak Namira
"Lah? Ini siapa Ge? Kok kayaknya aku baru tau dia ya?" tanya Namira
"Ini pacar aku, namanya Echi" Gege yang memperkenalkan Echi didepan Namira dengan merangkul Echi didepan Namira.
Mendengar pengakuan Gege terhadap Namira, Echi semakin tidak mengerti. Sumpah ini kayak drama drama gitu tapi masa iya Gege cuman drama buat nenangin aku aja?
"Emm, kenalin Echi" ucap Echi sambil memperlihatkan gigi gingsulnya yang membuat ia semakin cantik.
Namira pun berkata 'o' dan mengalihkan pembicaraan.
"Bima Bimo kenapa ga diajak juga Ge? Kangen banget loh, apalagi kangen masa masa dulu ya Ge huhu pengen deh ngulangin lagi, mau gak?" ceplos Namira
Deg!
"Maksud lo apa?" tanya Gege yang masih tidak mengerti
"Gue tau lo udah benci ke gue, tapi kasih kesempatan sekali lagi buat jadi pacar lo lagi, lo bisa kan mutusin dia demi gue? Gue masih sayang sama lo" jelas Namira
"Gue ke toilet dulu, kalian lanjutin dulu deh ya" ucap Echi
"Chi" jeda Gege
"Udah gue gak papa. Lo lanjutin dulu deh ya kak"
Semua telah berubah 180°
--
Echi berlari, dan ia menangis lagi di toilet mall. Ini sangat lucu memang sangat lol. Ia saat ini sedang menangisi orang yang jelas jelas bukan miliknya. Dan sangat jelas, dihadapannya secara langsung Namira mengajak Gege untuk mengulang hubungannya lagi dan itu sangat menyakitkan bagi Echi.
Toh jelas jelas kita udah dikasih kebahagiaan sendiri sendiri, lantas mengapa semua orang masih mau merusak kebahagiaan orang lain?
Jika tidak mau kebahagiaannya dirusak oleh orang lain, se enggaknya jangan merusak kebahagiaan orang lain. Tidak apa apa jika kamu mau merusak kebahagiaan aku, aku akan diam. Karena aku mempunyai karma yang siap merusak kebahagiaanmu lebih dari yang kamu lakukan kepada aku.
Echi menangis lagi dan lagi penyebabnya ialah Gege.
Akhirnya, Gege pun menjawab pernyataan yang diucapkan oleh Namira.
"Lo tuh dulu kemana? Se enaknya aja ya lo ngebolak balikin hati gue. Lo kira hati gue apa? Lo kira hati gue murahan kayak lo ha? Sorry gue udah punya cewek yang nerima gue apa adanya bukan nerima gue karena fisik maupun material. Gue gabutuh lo lagi, mending lo balik ke Perancis aja. Disini juga lo ga guna, nyampahin kota Jakarta. Sekali lagi gue bilang, jangan pernah ganggu hidup dan hubungan gue. Bangsat" ketus Gege dan akhirnya Gege pun meninggalkan Namira dan menyusul Echi ke toilet.
"Lo bisa aja bilang kayak gitu ke gue Ge dan jangan harap gue berhenti disini. Gue aku ganggu lo sampe lo putus sama Echi. Haha" ucap Namira sambil melihat Gege yang berlari menjauhi dirinya.
--
Setelah berlarian kesana kemari, Gege pun akhirnya menelfon Echi. Sudah beberapa kali Gege menelfon Echi tapi tidak ada jawaban, sampai akhirnya Gege melihat Echi keluar dari mall dengan wajah yang sangat pucat. Gege pun berlari dan menjemput Echi yang sedang menuju taxi. Mungki Echi sudah memesan taxi untuk pulang
"Echhii!" teriak Gege
Echi menoleh dan akhirnya berhenti.
"Kamu kenapa ngga angkat telefon aku?" tanya Gege
"Hp gue di silent tadi, udah kelar sama Nam? Balikan dong?" tanya Echi penasaran
"Ya enggaklah lo kira gue goblok apa, ya gue kan udah bilang gue bakal stay sama lu gaakan kemana mana lagi. Lo habis nangis ya? Cemburu ya?" goda Gege
"Serah gue lah. Lo emang siapa gue tanya tanya gitu?" tanya Echi
Merasa kena skak, Gege hanya bisa mencubit pipi Echi.
Melihat hal itu, supir taxi yang mungkin sudah kelamaan menunggu akhirnya pun meninggalkan Echi. Sakit ya pak menunggu itu wkwk, kasian.
"Besok gue kerumah lo jam 8 pagi kita ke puncak. Udah ngasih tau ke Ayah Bunda kamu?"
Merasa lupa, Echi pun menggelang "Belum hehe, lupa"
"Yaudah nanti jangan lupa lagi. Yuk pulang"
Akhirnya, Gege pun mengantar Echi pulang dari mall.
Pendek ya geez, maaf ya hehe.
Jangan lupa vote + komen ya geezz!!
Nadia
KAMU SEDANG MEMBACA
Guilt.
Teen Fiction' Hidup selalu mempunyai sebuah prinsip. Sama seperti halnya dengan kehidupan seorang cewek cantik yang banyak digemari oleh cowok di sekitarnya. Tapi, kehidupannya tidak berakhir seindah mimpinya. Sama halnya seperti kisah cintanya yang tidak berak...