Part 10

28 2 0
                                    

Berjuang demi laki laki sangat menyenangkan, tapi apakah mungkin perempuan yang harus berjuang?

"Kok gue ngerasa Echi sama Gege jadi deket gini ya? Apa cuma perasaan gue aja ya?" batin Arrel

"Abangg, lama amat sih di kamarnya. Cepet turun, Echi laperr" teriak Echi dari ruang makan

Mendengar teriakan Echi, Arrel pun langsung menuju ke lantai bawah untuk menemui Echi, Bunda, dan lainnya yang sudah berada di ruang makan.

"Maaf lama. Eh ada Gege" kata Arrel sambil mengambil piring

"Hehe, iya Rel. Sekalian bantuin Echi ngerjain tugas nih" jawab Gege

Arrel hanya mengangguk sambil memasukkan suapan pertama ke dalam mulutnya.

"Ayah kok belum kenal Gege ya Chi?" sahut Ayah membuyarkan keheningan

"Emm, maaf yah. Ini Gege kakak kelas Echi, temennya abang Arrel juga kok"

"Hehe, perkenalkan om saya Gege sekaligus teman Echi juga. Boleh kan om saya dekat dengan Echi?" tanya Gege to the point

Dekat dengan artian apa dulu nih? Kok gantung gini sihh? Semoga aja ga dijatuhin lagi.

Ayah pun menjawab "Dekat dalam artian apa dulu nih Ge? Dekat kan banyak artinya, dekat sebagai teman, dekat sebagai sahabat atau pacar?"

Mendengar pertanyaan itu, bukan Gege yang merasa ketegangan, melainkan Echi. Echi terdiam seperti es batu yang tidak bisa bergerak dan hanya bisa melotot dengan pertanyaan ayahnya. Jujur, ini sangat lol.

Gege pun bingung harus menjawab apa, tapi ia mempunyai pendirian dan ia harus bisa menunjukkan bahwa ia serius dengan Echi.

"Emm, dekat sebagai pacar aja gimana om? Boleh engga?" tanya Gege penuh harapan

"Boleh kok, tapi nanti om kasih pajak jadian ya Ge?" mendengar pernyataan Ayah, Bunda dan Echi juga Arrel hanya bisa tertawa dan menggelengkan kepalanya.

"Rel, Jessica kapan diajak kerumah? Masa iya kamu kalah sih sama adekmu? Adekmu udah bawa calon masa kakaknya kalah sih? Ga jaman banget" kata Ayah sambil memasang muka sok sokan haha

"Emm, nanti kalo Arrel bawa Jes kesini ntar Ayah naksir Jes loh yah" ledek Arrel

"Nggak papa Rel, Ayah bosen sama ini terus. Ayah mau lihat pemandangan baru yang muda dan cerah" mengatakan hal itu, Ayah melirik Bunda yang telah memasang muka sedikit kesal

"Gajadi Rel, putri nya Ayah udah badmood ntar makin badmood Ayah dikacangin lagi seminggu nih" Echi dan Gege hanya bisa tertawa habis habisan karena melihat kekonyolan mereka bertiga.

--

Setelah makan siang bersama, Gege pun akhirnya membantu Echi mengerjakan fisika di taman.

Ting!

"Kak handphone lo bunyi tuh" kata Echi sambil melihat pesan yang baru saja muncul di handphone Gege.

Echi melihat Gege sedang menerima pesan dari email, dan Echi pun melihat nama pengirim email tersebut. Echi terdiam melihat pesan email tersebut.

Guilt.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang