Aku bingung harus mulai darimana untuk mencintaimu
Diruang makan terdapat ayah Echi , Bunda Echi , abang Arrel dan Echi yang sedang menyantap makan siang. Echi sedang menyantap makanan kesukaannya yaitu ayam kecap buatan Bunda Echi sendiri.
"Enakk banget bunn. Tumben banget bunda buat ayam kecap kesukaan Echiii " seru Echi senang sambil makan ayam kecapnya
"Bunda seneng dengernya, Chi. Gimana hari pertama MOS kamu chi? Kamu udah dapet temen baru? Gimana kamu udah berinteraksi sama lingkungan sekitar sekolah barumu? Nyaman apa enggak?" tanya Bunda
"Bunda, nanya nya satu satu kasihan Echi jawabnya bun " pintah Ayah Echi lembut kepada Bunda Echi
"Maaf yah, lagian bunda kepo hehe " cengir bunda kepada ayah Echi
"Enak kok bun. Echi juga udah dapet temen kok namanya tuh Oliev sama Dinda " kata Echi sambil melahap ayam nya sedari tadi tak habis habis
"Alhamdulillah kalo kamu bisa berbaur sama lingkungan sekitarmu Chi, bunda jadi tenang kalo kamu seneng " senyum Bunda kepada Echi
"Abang besok ke sekolah kan? " tanya Echi kepada Abangnya
"Iya dek. Kenapa? Kan abang juga osis jadi ya bisa jaga kamu dikit dikit " balas Arrel dengan mengambil air putih
"Hmm nggak papa kok bangg. Gak sabar tauk bangg " seru Echii sambil sedikit berteriak didepan Ayah dan Bundanya
"Alay " cibir Arrel pelan
*****
"Udah siap semua sayang? " tanya bunda kepada Echi
"Udah kok bun udah semuanya. Bang, berangkat sekarang?" tanya Echi kepada Arrel yang sedari tadi mencari kunci motornya
"Bun kunci motor Arrel dimana? Kok dikamar Arrel gaada sih bun" gelisah Arrel yang tidak menemukan kuncinya diruang keluarga
"Emang bunda make motor kamu ya, Rel? Enggak kan? Bunda gak tau. Coba kamu inget inget terakhir kali kamu taruh dimana" cibir bunda sambil membantu mencari kunci motor Arrel
"Bangg ayok ini udah hampir jam 7 loh bang" paksa Echi sambil memayunkan bibirnya
"Lo bisa diem gak sih? Lo bisa bantu kan? Gausah banyak bacod mulai tadi" sentak Arrel kepada Echi yang perlahan menundukkan kepalanya
Echi merasa bersalah sekarang, Echi tidak suka dibentak atau di plototin sama orang orang apalagi abangnya, Echi tidak suka. Tak lama kemudian, benih air mata Echi mulai berjatuhan. Arrel pun menyadari bahwa ia terlalu keras menyentak Echi sehingga Echi menangis karenanya. Arrel tidal suka Echi menangis karenanya.
"Chi, maksud abang gak gitu " perlahan Arrel memajukan badan Echi supaya memeluknya
"Enggak apa kok bang, ini juga salah Echi " perlahan juga ia memajukan badannya di dada bidang sang kakak nya
"Loh, kalian belum berangkat? " tanya Bunda
"Kuncinya ngga ketemu bun " jawab Arrel pasrah
"Yaudah nanti dicari lagi, mending sekarang pake mobil bunda aja sana, nih kuncinya. Hati hati bawa mobilnya ya Rel" ucap Bunda sambil memberi kunci mobilnya kepada Arrel
"Bunda memang terbaik. Oke bun, kita berangkat dulu ya bun. Assalamualaikum " ucap Arrel dan Echi serempak
"Iya hati hati dijalan. Waalaikumsalam" balas bunda dengan lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
Guilt.
Teen Fiction' Hidup selalu mempunyai sebuah prinsip. Sama seperti halnya dengan kehidupan seorang cewek cantik yang banyak digemari oleh cowok di sekitarnya. Tapi, kehidupannya tidak berakhir seindah mimpinya. Sama halnya seperti kisah cintanya yang tidak berak...