Bab 4 ( 3 cowok most wanted!)

666 105 79
                                    


Di kantin, Syafa, Kesya dan Rani duduk di bangku paling belakang. Keadaan kantin pun tidak ramai karena memang ini bukan jam istirahat, hanya beberapa orang yang sedang makan atau hanya sekedar nongkrong.

Salah satunya, cowok-cowok ganteng dari kelas 11 IPA 1. Entah kenapa mereka ada di dalam kantin padahal bell baru berbunyi menandakan jam pelajaran di mulai.

"Apa kita gak masalah ada di kantin? Kan udah masuk jam belajar, kalo ketahuan gimana?" Tanya Syafa pada Kesya.

Kesya yang mendengar Syafa pun hanya acuh tak acuh. Dia sedang tebar senyum pada cowok-cowok anak kelas 11 IPA 1 yang dari tadi selalu meluncurkan godaan dan rayuan untuk Kesya dari meja sebrang.

"Lo tenang aja, Sya Bu Hesti bakal kayak biasanya kok, mending kita disini aja dulu," ucap Rani yang menanggapi sambil matanya curi pandang pada cowok di sebrang mejanya, gak di pungkiri tiga cowok di sebrangnya menggugah seleranya. Ganteng banget emang ya pentolan anak kelas 11 IPA 1.

Syafa yang melihat Kesya dan Rani fokus pada meja di sebrangnya pun membuat dia sendiri kepo ingin tahu apa yang dilihat temanya.

Ah ternyata Galang, Gibran dan Aldi atau yang sering di panggil Adoy. Anak kelas 11 IPA 1 yang terkenal paling banyak siswa berprestasi, para siswa yang paling rajin, dan tempatnya cowok-cowok ganteng macam tiga orang itu.

Mari kita mengenal tiga cowok ganteng tersebut.

Yang pertama adalah Galang, cowok selengean, dan sering tebar pesona. Dia sering sekali gunta-ganti pacar, sebagian siswa tau kalau galang ini cowok playboy. Tapi masih aja banyak di sukai cewek-cewek, paling banyak punya fans di antara kedua temannnya yang lain.

Dan yang kedua, Gibran termasuk cowok pendiam dan tidak banyak tingkah. Prilakunya sangat menyenangkan, dirinya ramah pada setiap orang.

Kini yang terakhir giliran Aldi atau yang biasa dipanggil temannya Adoy ini adalah orang yang tengil, banyak tingkah dan humoris. Mungkin jika tidak ada Adoy di antara Galang dan Gavin percakapan mereka bakal sangat membosankan.

Tiga orang itu bisa disebut pentolan kelas 11 IPA 1 karena gantengnya melebihi orang ganteng pada umumnya. Makanya semua siswa sepakat kalau mereka adalah most wanted  di sekolah ini.

Syafa yang memang mengenal mereka karna nama mereka sudah seperti artis korea banyak dikenal di lingkungan sekolah. Jadi ya pantas aja Syafa kenal walaupun jarang keluar kelas, teman sekelasnya sering bergosip tentang mereka bertiga. Malaupun Syafa tak begitu hapal wajahnya.

"Ada cowok yang lagi gue incer nih."  Kesya mengalihkan perhatiannya pada Syafa dan Rani.

"Tapi sayang dia anget-anget tai ayam." lanjut Kesya tertawa atas ucapannya sendiri.

"Gila lu Kes jorok banget! Haha. Yang mana lagi inceran lo kali ini?" Tanya Rani menanggapi. Dan Syafa hanya mendengarkan apa yang di bicarakan temannya.

"Bukan anak sekolah ini sih, gue kenal dia beberapa minggu yang lalu. Ganteng,  Keren wah pokoknya gue naksir banget deh, ya tapi gitu sikapnya sih gak dingin malah menurut gue dia asik banget tapi kalo gue deketin, dianya ngerasa kalo gue deketin, terus ngehindar dari gue gitu deh."

"Haha seorang Kesya di hindarin?? Gile kali tuh cowok gak tau aja ini cewek kalo udah di taro di lapangan udah kaya ikan asin di kerubungin kucing." ledek Rani.

Kesya pun hanya ketawa menanggapi perkataan Rani. Memang bener sih secara siapa juga yang gak mau kalo udah di sodorin cewek cantik kaya Kesya.

"Namanya siapa, Sya?" Tanya Syafa yang kali ini ikut nimbrung dalam obrolan Kesya dan Rani.

"Namanya GaRa."

"Buset udah kaya nama yang ada di naruto aja haha," ujar Rani tertawa. Syafa pun ikut tertawa karna apa yang di katakan Rani memang benar.

Melihat temannya malah menertawakan nama incarannya membuat Kesya kesal. "Itu nama kesayangan gue buat dia!"

                          🍃🍃🍃🍃

Kelas tampak sepi karna saat ini adalah pelajaran fisika yang bikin otak siswa ngebul karna berfikir dengan keras.

Para siswa pun sedang serius mengerjakan soal yang di kasih Pak Andi --guru fisika di papan tulis. Sedangkan Syafa sedang di depan untuk mengerjakan soal yang Pak Andi berikan.

TEEET
bell yang menandakan jam pulang pun terdengar dan para siswa terlihat senang dan tidak tegang seperti sebelumnya.

"Oke soal tadi akan bapak periksa di pertemuan berikutnya. Jadi jangan ada yang tidak mengerjakan!"

"ya pak!" Jawab para siswa.

Syafa pun kembali ke tempat duduk setelah Pak Andi keluar kelas. Merapihkan meja yang terdapat buku dan memasukan ke dalam tasnya.

Syafa yang melihat Kesya masih diam di bangkunya pun heran, biasanya Kesya langsung keluar kelas jika sudah mendengar bel pulang sekolah.

"Kamu gak pulang Sya? Gak biasanya duduk di bangku padahal udah jam pulang sekolah." tanya Syafa menaikan sebelah alisnya heran.

"Gue lagi males aja, lagi ada urusan dulu jadi ya gue tunggu aja di kelas. Lagi males tebar pesona," ujar Kesya sambil terkekeh

"Oh okey aku duluan ya Sya."

"Sip Syaf duluan aja."

Syafa pun keluar kelas dengan langkah yang pelang di lorong menuju halaman sekolah. Lorong sekolah pun masih ramai tak seperti biasanya. Kini di lorong sekolah masih banyak siswa yang berkumpul sekedar mengobrol bareng dengan teman-temannya. Di lapangan pun masih ada saja yang main baset, padahal panas sedang terik-teriknya.
'Tumben masih ramai, biasanya baru beberapa menit bel pulang sekolah lorong sudah sepi.' batin Syafa.

Syafa yang tak fokus jalan pun menyenggol seorang yang sedang jalan sambil memainkan handphone. Hingga handphone orang tersebut jatuh kebawah. Oh yaa ampun Syafa! Ceroboh banget sih!

"Ya ampun maaf maaf." panik Syafa sambil mengambil handphone yang jatuh dan mengecek keadaan handphone tersebut. 'Hahh untung pakai pelindung handphone jadi gak ada yang rusak'

Syafa pun memberikan handphone pada orang tersebut tanpa melihat siapa yang ia senggol sampai handphonenya terjatuh

"Aduh maaf ya aku gak sengaja, aku gak fokus jalan. Coba di cek handphonenya," ujar Syafa menunduk tak berani melihat wajah orang tersebut.

"Gak apa apa lagi. Santai aja gue juga jalannya gak liat-liat sambil main handphone, jadi ini salah gue juga. Dan ini juga gak ada yang rusak," ujar orang tersebut pada Syafa sambil menunjukan handphonenya.

Syafa pun mendongak memberanikan melihat siapa orang ini. Dan ternyata dia adalah anak kelas 11 IPA 1 yang selalu di puja-puja. Siapa namanya?

"Ah iya maaf ya..  Galang," ujar syafa dengan tak yakin. Syafa gak terlalu hapal muka tapi kenal nama. Dia takut salah panggil nama.

"Haha sejak kapan gue sama si Galang jadi anak kembar identik?" Tanya cowok tersebut sambil tertawa. 

"Sini kenalan dulu biar gue gak disangka kembarannya si Galang. Padahal jelas-jelas gue lebih tampan. Nama gue Gibran, bukan Galang, " ucap Gibran sambil mengulurkan tangan ke arah Syafa.

Syafa dengan tampang melongo nan polos pun menerima uluran tangan tersebut untuk berkenalan.
"Aku Syafa. Maaf aku salah nama ya, aku kira Galang. Aduh maaf." cicit Syafa menahan malu sambil melepas genggaman tangannya.

Melihat itupun Gibran jadi tersenyum menanggapi tingkah Syafa.
"Lo minta maaf mulu sih. Santai aja kali sama gue. Yaudah gue duluan ya! Byee." pamit Gibran sambil mengacak rambut Syafa pelan.

Oh ya ampun Syafa salah tingkah dan pipinya memerah! Baru kali ini dia di perlakukan seperti ini sama cowok apa lagi cowok ini adalah most wanted!  Tak pernah terbayangkan oleh Syafa.

                             ^°°°°°^

Mohon koreksinya yaa kalau ada penulisan yang salah^-^

Thank you udah mau baca ❤

-26 September 2017-

Expired LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang