Bab 10 (Chatting)

446 49 58
                                    


Malam ini Syafa sedang di dapur membantu Ibunya yang akan menyiapkan makan malam untuk mereka berdua.

Ranti melihat Syafa berbeda, tadi pagi Ranti melihat Syafa melamun terus. Namun malam ini, sepertinya mood  Syafa sedang baik, karena sejak pulang sekolah Syafa kedapatan senyam-senyum sendiri.

"Kayaknya lagi happy nih anak Ibu? Ada apa, Sya? Ibu mau tau dong." Ranti berdiri di samping Syafa yang sedang menaruh lauk ke atas piring.

"Hah? Kenapa, Bu?" tanya Syafa pada Ranti. Sepertinya Syafa sedang memikirkan hal lain sampai Ibunya berbicara pun Syafa tidak mendengar.

Ranti pun tertawa kecil, dia jadi teringat saat-saat dirinya masih remaja dulu.
"Kamu kenalin dong ke Ibu, Sya. Ibu kan jadi mau kenal."

Syafa pun mengerutkan dahi tanda tak mengerti, "maksud Ibu apa sih? Kok tiba-tiba minta di kenalin? Emangnya Ibu mau kenal sama siapa?" tanya Syafa pada Ranti.

"Ibu pernah muda, pernah ngalamin apa yang kamu rasakan, apa lagi kamu anak Ibu. Jadi Ibu tau, Sya," ucap Ranti tersenyum menggoda pada Syafa.

Mendengar itu pun Syafa jadi salah tingkah, lalu memfokuskan apa yang dirinya kerjakan.

"Ah, Ibu sok tau nihh." Syafa meninggalkan dapur menuju meja makan sembari membawa lauk yang sudah ia dan Ranti siapkan.

Ranti tertawa pelan melihat sikap Syafa yang seperti ini. Lalu kemudian menghampiri Syafa yang sudah duduk di kursi meja makan.

"Muka kamu merah loh, Sya. Kamu malu ya?" tanya Ranti meledek.

"Ibuu!!" Syafa pun teriak merajuk merasa malu karena terus di goda oleh Ibunya.

                                ****

Di dalam kamar, Syafa sedang mengerjakan tugas Bahasa Indonesia yang tadi gurunya berikan, Syafa merupakan anak yang tidak mau menunda apa pun yang dia ingat, dia takut melupakannya.

Sesaat kemudian terdengar bunyi notifikasi dari handphone Syafa.
Dan Syafa masih saja fokus ke tugasnya, Syafa memang tidak pernah memainkan handphone saat dirinya sedang belajar ataupun sedang mengerjakan tugas.

Setelah hampir sepuluh menit suara notifikasi handphone Syafa kembali terdengar, kini berkali-kali notifikasi Syafa terdengar dan itu meganggu konsentrasi Syafa.

Setelah menyelesaikan tugasnya, Syafa beranjak dari meja belajar ke atas kasur sembari memegang handphonenya. Syafa pun melihat pesan dari siapa yang menggangunya dari tadi.

Saat melihat pesan dari Gavin, Syafa jadi tersenyum, nama kontaknya pun tidak Syafa ubah, Gavin berulang kali mengirikan dirinya pesan. 'Dasar tidak sabaran.'

Calon

Hai! 
19:35

Syafa? 
19:43

Jam segini lo udah tidur? 
19:44

Gagal deh chating sama lo. 
19:44

Iya, Vin? Ada apa?
19:51

Akhirnya di bales juga😅
19:51

Gue pikir lo udah tidur, Sya.
19:51

Melihat balasan Gavin yang sangat cepat membuat Syafa menggigit bawah bibirnya menahan senyum.

Expired LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang