"Seonbae....??"

76 4 0
                                    

Suara bising jam weker selalu membangunkanku di pagi hari. Dengan wajahku yang masih kusut karena bangun tidur kususuri rumah kecilku ini yang hanya ada tiga ruangan yaitu ruang tengah yang merupakan tempat tidur yang menyatu dengan ruang TV.

Lalu jika berjalan ke arah belakang maka akan disambut oleh ruang yang berukuran sedang yaitu dapur , lalu disebelah dapur ada ruang kecil kamar mandi, dan disamping kamar mandi ada lorong kecil berisi anak tangga jika dinaiki maka ada sebuah balkon yang agak luas, tempatku bersantai, menjemur pakaian, dan ada beberapa tanaman yang aku tanam.

Bayangan wanita bertubuh mungil muncul di depan cermin didalam kamar mandi.
"Ah... Muka gua kusut banget" eluhku.
"WAAAAAA Dingin!!!!! "

Setelah membasuh muka dengan air sedingin es, aku kemudian mandi.

"Jangan pergi.......
Tetaplah berada disisi ku....... Aku akan selalu ada untukmu...
Baby..... "(Lagi nyanyi ceritanya)

Jarum jam menunjukan pukul 7:30, dan aku harus berangkat kuliah.

"Wah cuacanya Bagus banget hari ini..." gumamku.
Hari ini rambut hitam panjangku, kubiarkan terurai karena masih basah setelah aku keramas tadi.

Setelah berjalan kurang lebih 10 menit akhirnya aku sampai di halte bus yang berjarak 3 blok dari rumahku.
"Ah... Semoga bus hari ini gak telat lagi... Please tolong ya tuhan..... " pinta ku dalam hati.

Oh ya namaku Mina
Umurku 21 tahun
Kuliah Semester ketiga jurusan ahli gizi
Aku tinggal di Incheon (tau lah dimana)

Sesampainya di depan gerbang kampus aku sudah di sambut oleh sahabat terbaik ku.

"Sendy... Lu ngapain disini? " sapaku dengan senyuman hangat.

"Ihhh!!! Kenapa lu lama banget sih.... Tuh liat kaki gua udah ngakar disini tau!!!!""" ucap Sendy dengan nada emosi.

"He... He... He...Sorry sorry"

"Mina~"
Suara berat namun merdu itu menyebut namaku.......
"Senior... Apa kabar? " sapa Sendy.
"Siapa? " tanyaku berbisik ke Sendy .
Sendy hanya terus tersenyum manja dihadapan senior itu.

"Mina? benarkan namamu Mina kan? " tanyanya.
"Emm nama ku Mina... Senior??? " tanya ku balik.
"Oh... Namaku June" jawabnya dengan senyum manis yang mengembang dibibirnya itu.

Dag dig dug dag dig dug ...
"Kenapa ini kenapa aku jadi gugup begini kenapa? Ada apa denganku? " tanya ku dalam hati.

"Mina~ Mina~ Mina~" suara dan senyuman itu terus bersarang dikepalaku.
"Mina~....!!!" bentak Sendy.
"Oh... Oh.... Ada apa? " tanyaku sontak.
"Apa?! Lu tanya ada apa? Hei.... Jadi dari tadi gua ngomong sama siapa!!
Lu kenapa sih dari tadi bengong aja? Jangan-jangan lu ?" cerewet Sendy.

"Ngomong apa sih Sen, gak jelas tau, gak ada faedahnya! " potongku.
"Bo'ong dari tadi lu udah kaya zombie, tuh gak ada semangat-semangatnya , kantung mata gede bgt, bibir pucat, hahaha!"

Brug!!!

Tiba-tiba Sendy ditabrak seseorang .

"Oh.. ma'af" ucapnya.
"Emm gak apa-apa kok! " jawab Sendy.

Tiba-tiba tubuhku membeku, suara itu membuat tubuhku secara langsung menjadi Batu.

"Mina.... Sendy...., apa kabar? " tanyanya.
"Daniel ! "Jawab Sendy.
"Emm..... Sendy, lama gak ketemu ya, Mina apa kau baik-baik saja?" tanya Daniel.

Bibirku tak mau membuka, lindahku serasa kelu badanku berkeringat dingin.
"Mina lu kenapa? Lu baik-baik aja? Lu sakit? " tanya Sendy khawatir.

Mataku serasa berat, tubuhku yang tadinya seperti batu kini melemah bagi es yang mencair. Semua tiba-tiba menjadi gelap, aku tidak bisa mendengar atau melihat lagi.

Tiba-tiba......

"Mina~"
Suara itu membuatku kembali sadar. Aku memalingkan tubuhku mencari sumber suara itu, June berjalan kearah ku dengan senyum manis dan mata yang yang juga ikut tersenyum.

"Senior June, ada apa? kau mencariku? " tanya ku.
"Uh... Em.. Itu... "Jawab June ragu-ragu.
"Ah... Itu... Tentang tugas yang waktu itu ya... Ayo kita lanjut kerjakan! " usulku cepat agar aku bisa menghindar dari pria itu.

"Mina~~~ tunggu aku ikut" rengek Sendy.

Setelah agak jauh dari Daniel.
"Ah.... " aku menghela nafas panjang.
"Uh.... Apa aku tadi sedang melihat drama wah..... aku ikut merinding.... Euuuu" ledek Sendy.
"Emm permisi, ma'af aku menyela memang ada tugas apa Mina? " tanya June.
"Ah... Tugas, gak ada tugas. Sebelumnya aku minta ma'af karena mengikut sertakan senior dalam urusan pribadi ku. Ma'af senior." pintaku sambil membungkuk. Aku juga menarik tangan Sendy agar ikut membungkuk.

June membalasnya.
"Oh... Tidak apa-apa" jawabnya pelan.
"Kalau begitu senior.... Kami per...... "
"Kau mau kemana?! "Sela June tangkas.
Aku dan Sendy mengurungkan niat untuk pergi meninggalkan June.
"Iya senior... Ada apa? " tanya ku.
"Emm itu apa kau mau makan siang bersamaku nanti? " tanya June malu-malu.

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang