"Ahhh kenapa berisik sekali sih" ucapku.
Setelah cukup lama aku memahami suara-suara bising disekeliling.....Seketika aku membuka mataku dan benar saja aku berada di UGD dengan selang infus yang terhubung dengan urat nadiku. Aku melihat sekeliling, ku temukan pemandangan yang tak wajar. Aku terkejut melihat June ada disampingku.
"Ahhh.... Oh My God....!! Gimana, kok bisa kenapa ada senior disini? " tanyaku dalam hati.
Banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam kepalaku ini, semua pertanyaan itu membuat kepalaku tambah pusing saja. Aku mencoba untuk pergi secara diam-diam aku mulai menggeser tubuhku secara perlahan ketika sudah agak jauh dari June , ku coba bangunkan badanku... Setelah itu aku coba untuk berdiri dan lari namun ada satu hal yang aku lupakan.
Aku lupa mencabut infusku.....
"Ahhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!! " teriakku ketika jarum infus merobek kulitku, dan tiangnya terjatuh. June terbangun."Mina!! ~" teriak June khawatir karena aku terjatuh.
Karena merasa malu aku pura-pura pingsan saja, tubuh serasa diangkat oleh beberapa orang dan tangan kananku terasa diberi perban namun tiba-tiba tangan kiriku ditusuk jarum suntik.
"Mina~~,kau tidak apa-apa? " tanya June. Aku bisa merasakan kekhawatiran dan ketakutan dari suara June. Tiba-tiba kapalaku serasa diusap.
"Apa ini? Getaran apa ini? Ahh nyaman sekali, lembut sekali..... " gumamku dalam hati. Entah mengapa saat ini aku merasa nyaman dan terlindungi. Tangan senior terasa sangat nyaman.
Sampai aku tertidur aku masih bisa merasa tangan June mengusap rambutku.
Tubuhku sudah baikan sekarang dan aku merasa sudah terisi kembali dan rasa pusing plus mual itu telah pergi entah kemana. Suara yang sangat aku kenal memanggil namaku semakin lama semakin dekat dan tiba-tiba hilang.
Sudah terlalu lama aku tertidur, tubuhku sudah tidak ingin istirahat lagi mataku ingin terbuka.Perlahan-lahan ku buka mataku sesaat pandanganku agak kabur, namun beberapa saat kemudian kembali normal.
Wajah orang yang pertama kali aku lihat adalah wajah June yang tengah membaca buku."Mina.... lu udah sadar? " tanya Sendy dengan keras.
Aku sangat terkejut dengan yang barusan.
"Emmm " jawabku singkat. Aku berusaha untuk bangun, ku senderkan punggung ke kepala ranjang. Dengan sigap June membantuku bangun."Mina..... Gue khawatir banget pas gue denger lu pingsan, secepat kilat gua dateng kesini tau!." jelas Sendy dengan tergesa-gesa.
"Ohhh.... Begitu, ounch lu khawatir bgt ya sama gue ounch cocuit bgt sih lo Sen. " pujiku.
June terlihat menahan tawanya ketika aku melakukan tingkah lucu kepada Sendy. Ketika aku dan Sendy melihat kearahnya dia membuang muka ke arah lain."Ohhh.. Senior sebelumnya terima kasih telah memberitahuku dan merawat Mina...... " ucap Sendy.
"Ohh... Baiklah, tidak apa-apa kok! " balas June.
"Mina~~ lu kok bisa sakit sih penyakit apa?, virus atau bakteri apa yang mau mampir ketubuhmu itu? Hah.! " tanya Sendy.
"Gue juga gak tau apa-apa!! ",bentakku.
"Sendy jadi begini, sepertinya Mina sakit pencernaan dan keracunan makanan. " jelas June."Oh............ Begitu, eih keracunan makanan emangnya lu makan apa Mina? " bentak Sendy.
"Oihhh keracunan makanan gua gak makan yang aneh kok, sarapan gue makan roti sama selai nanas, trus ahhhh.... Roti gua kayaknya udah expired deh....... " jelasku.
"Ohh, kalau begitu mulai nanti kau jangan makan roti itu lagi okey. Aku akan menemui perawat dulu! " ucap June yang pergi meninggalkan aku dan Sendy."Mina~~~"
"Apa? "
"Kenapa senior June bisa disini ? " tanya Sendy.
"Gue juga ga tau, pas gue bangun dia udah disini. " jelasku."Mina...., kata perawat kamu sudah boleh pulang. " ucap June.
"Ohh benarkah. Oke kalau begitu. " kataku gembira.Aku keluar dari rumah sakit di bantu oleh June dan Sendy. Kami naik taxi ke rumahku. Setelah sampai mereka membantuku berjalan ke tempat tidur kesukaanku, aku pun berbaring dengan badan agak aku sandarkan ke dinding.
"Aku mau beli beberapa makanan kecil dulu ya.... " ucap Sendy.
"Ohh.... Okey jangan lama-lama yaaa" pintaku.
Sekarang hanya tinggal aku dan June saja, suasaanya begitu canggung. Hanya suara detak jam dinding yang terdengar.
"Senior "Mina" kami secara bersama-sama ingin mengatakan sesuatu .
"Kau dulu yang bicara." perintah June.
"Emm oh itu... Jadi... Bbbbegini.. Senior kenapa kau bisa ada di rumah sakit tadi." tanyaku terbata-bata."Emm itu kemarin malam aku mau menjengukmu sepulang kuliah, dan saat perjalanan kesini, aku bertemu denganmu didepan apotek, saat itu aku sempat memanggilmu kalau tidak salah...... Dan kau tiba-tiba pingsan. " jelas June datar.
"Ohh jadi kalau begitu , yang membawaku ke rumah sakit kemarin adalah senior?" tanyaku."Emmm yaa begitulah, apakah kau ingin minum sesuatu ?" tanya June saat berjalan ke arah dapur.
"Kurasa aku mau air putih saja. " ujarku.Sedang June tengah asyik menjelajahi dapur kecilku itu, aku terus saja melihat punggungnya yang lebar itu. Kemudian ia membuka lemari esku. Entah apa yang dia cari padahal aku hanya meminta air putih saja.
"Apa kau tidak punya susu?" tanya June. "Susu.... Sepertinya aku punya beberapa... Sebentar aku carikan. " ucapku. Aku segera bangkit dari tempat tidur dan membatu June mencari susu. Namun, setelah beberapa langkah, sepertinya pusing dan mualku belum sepenuhnya hilang.
Rasanya aku akan jatuh, tapi dengan cepat June menangkapku.
"Kenapa kamu berjalan!!! " bentak June yang membuatku terkejut.
"Anu... Aku tadi ingin mencarikan susu tapi pusing dan.... "
"Cukup!! Kamu belum boleh berdiri aku bisa mencarinya sendiri kamu sedang sakit Mina!!!! " potong June yang membuatku semakin terkejut, karena aku tidak tahu jika June punya sisi seperti ini.
Tubuhku masih berada di pelukan June.
"Senior........ " ujarku ketakutan. Tanganku meremas bajuku karena aku sangat ketakutan.
"Mina~~ maafkan aku.... " ujar June sambil memegang tanganku dan kepalanya agak ditundukkan.Tiba-tiba June memelukku dan berkata
"Jangan sakit lagi kumohon Mina, aku sangat takut. Aku takut kehilanganmu Mina ~~~" ucapnya.Jantung seperti sedang dipacu mendadak detak jantungku semakin lama semakin cepat , seluruh tubuhku melemas, wajahku mendidih, pikiranku entah melayang kemana.
"Aku kenapa? Ada apa denganku? Mengapa aku menjadi seperti ini? "
Tanyaku dalam hati. Sesuatu yang belum pernah aku rasakan selama 21 tahun, baru aku rasakan saat ini . Apakah ini? Perasaan macam apa ini sebenarnya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Love
Novela JuvenilSelama hidup 21 tahun lamanya Mina belum pernah merasakan apa itu Cinta. Namun saat dia berumur 22 tahun seseuatu yang disebut Cinta menghampiri dan mewarnai hidup Mina. June senior Mina di kampus membawakan Cinta itu kedalam hidup Mina. Namun semu...