D-day

15 1 0
                                    

"Mina!!! Apa kau siap untuk jatuh hati padaku?" tanya June tiba-tiba. Aku terjenggang dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh June.
"Senior apa yang kau katakana?" tanyaku polos. June hanya tersenyum kecil.

"Sebaiknya kau persiapkan dirimu, aku akan benar-benar membuatmu menjadi milikku!" tanpa memberikan penjelasan June pergi dengan langkah yang lebih ringan, aura bahagia mengelilinginya.

Ucapan June terus berputar di kepalaku. Semua perkataan June tentang menjadikan miliknya itu mengagguku, sepanjang malam hingga aku tak bisa tidur.

Pagi harinya....

Aku dan Sendy pergi ke perpustakaan untuk mempersiapkan ujian Ilmu Gizi terapan sore nanti. Karena ucapan June kemarin, semalam aku tidak bias tidur.

"Mina..., kau kenapa? Ada apa dengan matamu?" tanya Sendy. Yang aku inginkan saat ini hanyalah tidak bertemu dengan June, namun ada sesosok manusia yang berjalan menuju ke tempat aku dan Sendy duduk.

"Senior kenapa kau ada disni? Bukankah mahasiswa tingkat akhir sedang sibuk dengan persiapan untuk magang?" tanya Sendy. "Oh akju ada urusan di kantor administrasi tadi, jadi sekalian aku ada hal yang ingin aku tanyakan dengan Mina." Jawab June santai.

'Ya tuhan Oh My God, ada apa ini kenapa senior June ada disini?'

"Mina....! " panggil Sendy.
Aku berusaha tidak mendengar dan berjalan menghindari mereka.
"Mina....! Mina......! Lu mau kemana? " panggil Sendy.
Aku tak menghiraukan panggilan Sendy.

Aku berlari kecil, namun tiba-tiba.

Tep

"Hai... " sapa Doo Young

Oh My God

'dari semua orang yang ada di kampus ini, kenapa harus Doo Young' ungkapku dalam hati.

"Oh Emmm Hai.... " sapa ku singkat.
"Kau mau kemana?" tanyanya.
"Aku? Aku aku mau ke itu ke.... Ke.. K... E... Itu... Lantai 2... Iya lantai 2, buku ensiklopedi ... " jawabku gugup.
"emm ensiklopedi?... Ayo pergi bersama aku juga harus mencari refenesi buat presentasi ku" jawaban Doo Young yang membuatku terkejut.
"ahh apa?! " jawabku.

Doo Young menarik tanganku dan membawa tubuh bongsor ini bersamanya.

'Senior aku minta maaf'

Sesampainya di lantai 2 Doo Young menuju ke arah lorong buku tumbuhan. Aku yang tidak punya rencana apa-apa terpaksa harus mengikutinya ke arah lorong itu.

Doo Young terlihat sibuk mencari buku yang ia inginkan. Sedangkan aku hanya melihat buku-buku yang tertata rapi itu.
"Cara Menumbuhkan Rambut Menggunakan Mengkudu.... Rahasia Sehat Kaisar China... Khasiat Ginseng Liar..... Apa itu Vegetatis...." bisikku.

Banyak sekali buku tentang tanaman disini. Rak buku yang bertingkat 4 itu terisi penuh oleh buku-buku tentang tanaman.

"Mina....." panggil Doo Young
Aku menghampirinya...
"Ada apa?" tanyaku.
"Bisa tolong ambilkan buku itu diatas " suruhnya sambil memperlihatkan tangannya penuh oleh banyak buku.

'Ini Doo Young yang bodoh apa gue yang blo'on ya? Itu kan tinggi banget trus gue yang pendek ini bisa apa?' Umpat Mina.

Rak buku itu sangat tinggi bagiku. Aku berusaha mengambil buku, namun tak bisa juga. Aku memanjangkan badan dan menjijitkan kakiku.

Aku berhasil mengambil buku itu, tapi aku menyenggol buku yang lain.
Buku dari atas jatuh satu persatu.

"Mina! " teriak Doo Young.

Doo Young menjatuhkan semua buku yang ada di tangannya, dan melindungiku. Semua buku itu menimpa pundak Doo Young. Aku memejamkan mata.

" Kau tidak apa-apa? " tanya Doo Young.
" Emm.. Aku baik-baik saja?, tapi apa kau baik-baik saja? " balasku
" Emmm aku baik-baik saja? " jawabnya.

Doo Young masih berada dihadapanku, wajah kami sangat dekat. Doo Young menatapku, aku mengalihkan tatapanku kearah lain.

Aku ingin pergi namun, tangan Doo Young menghalangi jalan keluarnya. Dibelakang ada rak buku, aku merasa dipojokkan oleh Doo Young.

"Mina....." panggil Doo Young.
Dengan cepat aku menengok ke arah wajah Doo Young. Kini kami saling menatap, aku bisa mendengar suara nafas Doo Young yang tak karuan.

Perlahan-lahan Doo Young mendekatkan wajahnya ke wajahku. Semakin dekat....
Semakin dekat........
Saking dekatnya aku bisa msndengar suara detak jantungnya yang berdetak kencang.

Doo Young mendekatkan bibirnya . Semakin dekat, Doo Young seperti ingin menciumku.

'Doo Young..... Apa yang akan kau lakukan? Jangan seperti ini, hentikan, hentikan, hentikan' Ucap Mina dalam hati.

Namun...

"Mina~~" panggil seseorang.
Suara itu mengejutkan kami berdua. Doo Young menghentikan aksinya. Setelah dilihat ternyata itu adalah June.

"Kau sedang apa Mina? " tanya June sambil menghampiri kami.
"Oh... Itu... Emm....." Mina tak bisa menjelaskan.
"Aku meminta Mina menemaniku mencari buku." tangkas Doo Young.

'Kenapa rasanya seperti mencuri sesuatu lalu tertangkap basah oleh polisi...? ' Batin Mina.

"Apa kau sudah selesai? " tanya June.
"Ohh Emmm" jawabku sambil mengangguk.
Tanpa basa-basi June menarik tanganku dan membawaku pergi.
Aku merasakan sisi berbeda dari June, apa ini kenapa dia seperti ini?
June yang biasanya lembut baik, sekarang berubah menjadi sangat kasar.

Doo Young meraih tanganku.
"Kau mau kemana? " tanya Doo Young.
June terhenti.
"Itu bukan urusanmu! Lepaskan tanganmu!" sahut June.
"Apa hakmu membawanya pergi? " tanya Doo Young.

"Kenapa kalian bertengkar senior lepaskan tanganku dan kau juga Doo Young, aku bukan mainan yang bisa asal tarik saja aku ini manusia juga wanita" belaku.

Mereka melepaskan tanganku lalu, aku membantu mengambil buku yang tadi di jatuhkan oleh Doo Young laluku serahkan pada Doo Young.

"Seperti yang kalian lihat aku sudah selesai membantumu Doo Young jadi aku akan pergi." eluhku.

Lalu aku mendorong June agar mau pergi. Setelah keluar dari perpus. June membalikan badan dan menatapku.

"Kenapa senior? " tanyaku polos.
June menarik tanganku.

"Ah sakit.... " rintihku.

June membawaku kedalam aula olahraga. Kini ia melepaskan tanganku. Tanganku terlihat memar dan merah.

"Kau kenapa bersama Doo Young ?" tanya June.
"Itu.... Tadikan sudah dijelaskan Doo Young, aku tadi hanya.... "
"Aku ingin mendengarnya dari mu bukan dari Doo Young" potong June.
"Aku hanya membatu Doo Young... Hanya itu saja tidak lebih"
Jelasku yang sedari tadi mengelus tanganku yang merah.

June terdiam dan terus melihat pergelanganku yang memerah.
"Tapi kenapa kau bertidak seperti tadi seolah kalian akan berciuman, lalu kenapa kau menghindariku tadi? " tanya June dengan nada sedikit pelan.

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang