bisma: The Beginning of The Battle

84 6 0
                                    

READ: BACA YANG SEBELUMNYA. #IFYOUKNOWHATIMEAN. YANG PART SEBELUM INI UDAH DIPANJANGIN (DIKIT).

***

"semua ini karenamu. kita hampir terlambat. kau lamban." katanya dengan tatapan kesal.

"ya sudah. terserah kau. aku sedang malas untuk berdebat." balasku tak mau kalah lalu memilih untuk sibuk dengan earphoneku.

kenapa jadi salahku? tidak sepenuhnya salahku kan? Geez.

ku lirik gadis kesayangan ku ini. ia sudah terlelap. as always. sebenarnya aku sudah percaya bahwa ia Jacey. dari tingkah lakunya selama ini, dan perasaanku yang selalu ada kupu-kupu diperutku saat bertemu dengannya, semuanya. ia adalah gadis kecil kesayanganku satu-satunya.

aku tersenyum kecil saat melihatnya yang tertidur tenang.

ntah apa yang ku pikirkan, tubuhku tak dapat dikendalikan, aku mencium bibirnya yang lembut sebentar. semoga itu tidak mengganggunya.

aku tersenyum lagi padanya lalu ikut tertidur.

***

oh sial. aku terbangun karena ada pemberitahuan pesawat akan landing. dengan terpaksa aku harus menyadarkan diriku dan memasang sabuk. setelah selesai, aku menoleh ke Jacey. ia tadi melepas sabuk sebelum tidur? Ceroboh. Ia masih sama saja seperti dulu.

aku dengan sigap memasangkan sabuknya. daripada dia terjatuh kan?

setelah kami turun dengan selamat, aku membuka-kan sabuk Jacey. setidaknya agar ia terbangun.

cklek.

"good afternoon." sapaku hangat. ku lihat ia memandangku dengan tatapan yang tak dapat ku artikan.

"thanks." katanya lalu beranjak dari kursinya. aku melihat ke luar pesawat. ah, sudah berhenti rupanya.

aku langsung mengejar Jacey dan menjajarinya.

"tidak. terimakasih." kataku berbisik di telinganya. yah, setidaknya aku harus berterimakasih karena aku telah mendapatkan first kiss nya kan?

"jangan lakukan itu lagi padaku. aku tidak suka." katanya dengan wajah ditekuk dan meninggalkanku yang tengah tertawa.

aku yakin ia blushing. dulu aku juga sering melakukannya. hahaha.

"berhentilah menjadi gila." katanya kesal. aku semakin tertawa ngakak. ekspresinya lucu sekali saat kesal. lalu tawaku mereda saat melihat taksi datang.

aduh, perutku sakit.

***

"hey, itu nandos." kataku lalu menunjuk ke seberang jalan.

"lalu?" tanyanya tanpa ekspresi.

"aku lapar" kataku memasang wajah puppy face lalu nyengir seadanya.

jangan salahkan aku yang kelaparan, salahkan penyakit maag ku kenapa bisa masuk dalam tubuhku, huh?

"pak. kita ke nandos sebentar." katanya lalu melihat lurus ke arah nandos.

aku langsung bersorak dan menggoyang-goyangkan badanku atas kemenanganku. NANDOS, I'M COMING!

aku langsung turun begitu taksi berhenti dan segera memesan makanan. setelah ku ambil pesananku, ku lihat Jacey sedang berbincang-ria dengan seorang pria. ku sipitkan mataku dan ku lihat lebih jelas bahwa pria itu adalah Niall Horan. seseorang yang dulu di gilai oleh Jacey.

dia juga yang membuatku teringat akan Jacey saat pertama kali kami bertemu.

aku langsung menghampiri mereka. setelah berdeham, aku langsubg mengambil tempat duduk disebelah Jacey yang berada tepat di depan Niall.

The 2nd ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang