Jacey: My First Kiss?

73 6 0
                                    

sejujurnya aku gugup. sekarang sudah jam 6.55 p.m dan aku sudah siap dengan sweater baby blueku, hotpants yang berada ±20 cm dari atas lututku, dan juga sneakers. maaf saja kalau aku tak bisa menjadi seseorang yang benar-benar girly. This is me.

sedari tadi aku sudah duduk disini dan sedari tadi juga Bisma tak memunculkan batang hidungnya.

"date, sayang?" tanya mama yang tiba-tiba ada dibelakangku. aku menggeleng.

"it's just dinner with friends. i mean, big friends." kataku lalu terkekeh.

"oh iya, Bisma mana?" tanya mamaku yang langsung membuatku hening.

"nggak tau ma. dari tadi juga nggak keliatan." kataku datar lalu melihat ke arah papa yang baru keluar dari dapur. mungkin membuat kopi.

"hai sayang." kata papa saat melihatku dan mama yang melihatinya dari tadi.

"bisma mana, pa?" tanyaku dengan sedikit senyum karena kelakuan papaku.

"kau tak berniat membalas sapaan papamu yang kelewat dari ganteng ini?" tanyanya lalu terkekeh.

"dad.." panggilku berpura-pura kesal.

"maaf sayang. hanya bercanda. uhm. tadi dia bilang mau ada acara dengan temannya." jelas papa lalu duduk disebelahku.

"a girl?" tanyaku.

"maybe." jawab papa.

tik

aku melihat ke arah jam dan sekarang sudah pukul tujuh.

tok tok tok

aku melihat ke arah papa dan mamaku sebentar meminta persetujuan aku yang harus membuka pintu. mereka mengangguk pelan lalu tersenyum padaku.

"hey, babe." kata Niall kegirangan yang langsung membuatku mendapat pelototan dari mama papaku.

"ni..." kataku lalu menyikutnya.

"aww. just kidding." katanya berusaha membela diri lalu terkekeh.

sial.

"then, let's go." kata Niall lalu menggandeng tanganku. aku hanya terdiam dan mengikuti langkahnya.

"hey, aku belum pamit pada kedua orang tua ku." protesku saat aku baru mengingat hal itu.

"Oh yeah." katanya polos lalu berbalik sebentar.

"uncle, auntie, i have to go now with your lil' princess, can i?" tanyanya ditengah pintu yang terbuka masih menggandeng tanganku.

kulihat mereka tersenyum ramah dan mengangguk.

"hati-hati ya. jangan sampai ada yang lecet di tubuh anak kesayangan saya ini." kata papa lalu menghampiri kami dan mengacak-acak rambutku.

"daddd" kataku kesal lalu menggembungkan pipiku seraya merapikan kembali rambutku.

"ayay uncle." kata Niall riang lalu terkekeh dan langsung menggandengku me mobil rangerover hitam yang ku ketahui dulu itu milik Harry. aku terdiam saat melihatnya sudah membukakan pintu untukku.

"ini mobil Harry?" tanyaku polos.

"yeah. mobilku sedang di modif." tanyanya lalu terkekeh lagi.

aku menatapnya tanpa ekspresi lalu masuk ke dalamnya. setelah menutup pintuku, Niall menyusul duduk di kursi mengemudi.

sepanjang perjalanan kami hanya terdiam. yah, memang kami kan baru kenal dan bertemu 3 kali jadi mungkin lebih terasa bingung mau membahas apa.

"hey, lil' princess. kau tak mau turun?" tanya Niall yang ternyata sudah membukakan pintu untukku. aku melamun? maybe.

The 2nd ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang