3

2.2K 287 25
                                    

Yoongi berlari menerobos hujan yang lebat itu. Ia tidak memedulikan tubuhnya yang basah kuyup, atau kakinya yang kedinginan karena hanya memakai sandal selop rumahan biasa. Pikirannya kalut. Rasa bersalah menyelimutinya.

Beberapa saat  kemudian, ia sampai di rumah sakit dan langsung bertanya pada seorang suster di bagian resepsionis.

“Apakah ada pasien bernama Jungkook?” Tanya Yoongi sedikit memaksa. Suster tersebut memberi isyarat padanya untuk menunggu sebentar sementara suster itu mencari data dengan nama Jungkook.

“Cepat suster!” kesabaran Yoongi sudah habis. Saat ini yang dapat ia rasakan hanyalah kekhawatiran dan rasa takut.

“Oh, pasien Jeon Jungkook sudah check out beberapa waktu yang lalu..” Yoongi mengernyit.

“Baiklah, terimakasih” ucap Yoongi pada akhirnya.

Aneh. Tadi nenek Han bilang..

“Jadi, Yoongi.. Laki-laki yang bersamamu tadi pagi itu..apakah dia temanmu?” Yoongi berusaha memahami maksud perkataan nenek Han. Siapa yang dimaksud?

“Lelaki yang mana, nek?”

“Yang tadi pagi berjalan keluar bersamamu. Lebih tinggi darimu, mata besar yang hitam, dan rambut hitam legam?” Balas nenek Han agak ragu. Tunggu.. Apakah yang dimaksud nenek Han itu Jungkook? Ada apa dengan Jungkook?

“Ohh, wae?” tanya Yoongi heran. Bukankah tadi ia sudah memberi lelaki asing itu uang untuk naik bus dan menyuruhnya pulang ke rumahnya? Apa yang sebenarnya terjadi?

“Saat kau sudah pergi, kulihat dia masih mematung di tempatnya. Lalu ia mencoba menyebrang jalan dan tertabrak hingga tubuhnya terpental beberapa kali.”

Kalau memang benar Jungkook tertabrak hingga terpental, tidak mungkin ia sudah check out saat ini.

Lamunannya buyar mendengar suara seseorang dibelakangnya.

“Maaf, tuan. Tapi anda basah kuyup,” Yoongi baru teringat kalau ia berlari kesini tanpa menggunakan pelindung apapun. Bodohnya ia, seharusnya ia membawa payung atau mungkin jas hujan. Tapi setelah mendengar berita tentang Jungkook dari nenek Han, ia tidak berpikir apa-apa lagi dan langsung melesat keluar dari apartemennya.

“Oh, maaf.” Sesal Yoongi lalu ia segera keluar dari tempat itu. Ia berjalan dengan hujan yang bebas mengguyur tubuh mungilnya. Perlahan ia kembali ke arah kompleks apartemennya. Dari kejauhan, ia dapat melihat sosok yang hampir familiar, sosok itu terbalut oleh sweater oversized yang sangat ia kenali.

Jungkook.

Ia yakin pemuda itu adalah Jungkook. Tanpa berpikir dua kali ia langsung berlari menghampiri sosok berbadan tegap itu.

“Jungkook!” panggilnya dengan keras. Benar saja. Sosok itu menoleh dan dugaan Yoongi tidak salah.

“Yoongi?” Jungkook senang saat melihat Yoongi yang berlari ke arahnya. Senyum terpampang di wajah tampannya. Entah kenapa ia merasa senang. Senang sekali.

“Hya, Jeon Jungkook! Aku menyuruhmu pulang ke rumahmu, tapi kenapa kau malah membuat dirimu sendiri tertabrak?!” omel Yoongi saat pemuda manis itu sudah berada tepat di depan Jungkook.

“Aku tidak tau. Aku hanya berjalan. Tiba-tiba ada benda besar yang menghantamku dari samping,” ujar Jungkook seperti anak kecil yang polos. Well, hanya saja ia tidak benar-benar polos.

“Benda besar itu, Jeon Jungkook, adalah sebuah mobil Van!” ya, nenek Han bilang kalau Jungkook tertabrak oleh mobil Van putih.

“Apa itu mobil Van?” tanya Jungkook lagi. Yoongi heran, bagaimana bisa Jungkook tidak tau benda yang namanya mobil? Katrok sekali sih..

devilish angel || kookga [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang