1

3.2K 331 42
                                    

Yoongi menggerutu dalam tidurnya saat mendengar alarm yang bersumber dari HP nya. Ia meraba-raba meja di samping tempat tidurnya yang ia ingat sebagai tempat meletakkan HP kemarin malam. Saat menemukan keberadaan HP nya, ia menge-tap layar dua kali-dengan mata yang masih tertutup-agar alarm tersebut ber. henti.

"Eunggghhh," lenguhnya pelan. Meskipun diluar dingin, tapi ia merasa hangat berada di dalam kamarnya sekarang.

"Duh, angetnyaaa..." Yoongi mendesah lega-tapi tidak sensual-merasakan kehangatan yang luar biasa ini. Ia lalu berbalik ke kanan dan memeluk gulingnya erat.

Eh? Guling? Sejak kapan Yoongi punya guling?

Perlahan Yoongi membuka mata sayunya.

...

"Udah bangun?" mata Yoongi membelalak mendengar suara asing yang bersumber dari orang yang asing pula.

"Gyaaaaahhh!!!!" jeritnya. Untung saja apartemennya kedap suara, kalau tidak, pastilah tetangganya mendengar suaranya yang sangat keras itu. Ia berusaha bangkit dari tempat tidur dan menjauh dari orang asing berwajah tampan tersebut. Tapi tidak bisa, karena tanpa Yoongi sadari orang asing tersebut sudah melingkarkan tangannya di pinggang pemuda pucat itu.

"Mau kemana, sayang?" tanyanya sambil meraba-raba tubuh bagian samping pemuda Min. Sensasi geli langsung menjalar di sekujur tubuh cowok mungil itu.

Astojim, suaranya seksi banget..

"S-sayang siapa maksud kamu?! Jan sembarangan panggil orang kek gitu! Emang kamu siapa?! Kenapa bisa masuk apartemen aku?! Kamu stalker?! Kok kamu ganteng banget sih?! Hei, kenapa nggak jawab aku?!" omel Yoongi. Sang cowok asing itu hanya bisa menatap manik cokelat Yoongi dalam-dalam.
Yoongi yang mendapat tatapan seperti itu langsung terbuai.

"Kau cerewet." komentar cowok asing itu.

Deg

Yoongi jadi teringat hari itu.

"Kak Chanyeol, kenapa gapernah bales smsku? Telfon ku juga gapernah diangkat. Kak Chanyeol sibuk? Emang bisa sibuk? Bisa ya? Lagi sibuk apa sih? Kak, kemana aja kok gak pernah ajak aku jalan? Aku tuh khawatir tau sama kakak. Seenggaknya jawab sms ku gitu loh, biar aku lega. Emang kakak suka bikin aku khawatir-.." ocehan cowok manis di tengah koridor itu terputus oleh bentakan Chanyeol.

"Bangsat! Lo gak bisa diem apa?! Emang gue hidup buat ngurusin lo doang? Telinga gue lama-lama tuli kalo denger lo bacot mulu! Gue risih tau nggak?! Gue tuh gasuka!"

"Tap-tapi kenapa, Kak?" tanya Yoongi pelan. Anehnya, ia tidak merasakan rasa sakit di hatinya barang sedikitpun. Hatinya seperti mati rasa. Seakan-akan Yoongi hanya seorang aktor di sebuah serial drama drama. Yang lihat mungkin sedih, tapi sebenernya Yoongi tidak.

"Kau cerewet." Itulah kalimat terakhir yang Chanyeol katakan sebelum mereka putus.

Yoongi masih terdiam bahkan saat sang cowok asing mendekatkan wajahnya ke wajah Yoongi.

"Kau cerewet, tapi aku suka. Kau sangat menggemaskan," bisiknya tepat di telinga Yoongi sebelum menggigit cuping telinganya. Badan Yoongi langsung menegang. Pipinya merona. Tangannya berusaha mendorong dada lelaki itu agar menjauh darinya. Tapi usahanya gagal. Lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Yoongi.

"Kau sangat manis, Yoongi..." Yoongi terhenyak. Darimana orang asing ini tahu namanya?

"Bentar bentar, jawab aku dulu, kenapa kau bisa tahu namaku? Kau siapa?" Yoongi asli udah kepo banget.

"Namaku Jeon Jungkook. Aku.. Apa ya? Gatau deh, pokoknya aku diutus untuk memenuhi keinginanmu," balasnya makin membuat Yoongi pusing tujuh turunan.

devilish angel || kookga [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang