7

2K 249 17
                                    

Pukulan-pukulan kecil mulai dilayangkan oleh Yoongi pada dada bidang Jungkook. Pasalnya lelaki tampan itu belum melepaskan ciumannya sama sekali, malah ciumannya semakin lama semakin memanas.

“Jungh-emmpphh-..” Yoongi berusaha memanggil nama Jungkook agar lelaki itu mau melepas pagutannya, tapi Jungkook tau sehingga ia malah memperdalam ciumannya.

Sesuatu di bawah sana, milik Jungkook, mulai terasa keras dan linu. Sebenarnya Jungkook ingin sekali langsung menyodokkan miliknya ke lubang Yoongi, karena itu instingnya. Tapi entah kenapa, sesuatu di dalam hatinya menyuruhnya untuk berhati-hati. Sesuatu itu menyuruhnya untuk peduli pada Yoongi.

Jungkook memberi sedikit jarak diantara kedua bibir mereka. Jarak yang cukup jauh untuknya dan Yoongi bernafas. Namun cukup dekat juga untuk Jungkook meraup bibir plump manis milik Yoongi.

“J-Jungkook, ini tidak benar,” Yoongi masih saja berusaha menjauhkan dirinya dari tubuh Jungkook.

“Apa yang tidak benar, Yoongi?” Namun Jungkook semakin mendekatkan dirinya. Sikunya ia tempelkan pada permukaan kasur, menjebak Yoongi dengan tubuh kekarnya.

“Kau tidak boleh berbuat seperti ini, ini tidak-..” Yoongi hampir melanjutkan kalimatnya namun terhenti saat ia berusaha bangkit dari posisinya, tapi itu kesalahan besar karena apa yang dilakukannya malah membuat tubuh mereka berdua bergesekan. Dan satu hal lagi yang lebih buruk, Yoongi dapat merasakan sesuatu yang keras pada tubuh bagian bawah Jungkook. Seketika wajahnya memerah.

“Kenapa, babe? Kenapa kau berhenti?” tanya Jungkook dengan nada seduktif.

“Jungkook, kumohon..” Yoongi sebenarnya ingin menyuruh Jungkook untuk berhenti. Tapi Jungkook salah mengira, ia pikir Yoongi ingin minta lebih.

Dengan cepat ia melumat bibir Yoongi dengan agak kasar. Lenguhan lepas dari bibir mungil Yoongi.

‘Uhh, akan kulakukan apapun untuk mendengar suara ini’ batin Jungkook.

Ciuman Jungkook semakin liar. Dihisapnya bibir bawah Yoongi, menggigitinya pelan. Ciumannya turun ke leher bersamaan dengan salah satu tangannya yang meraba dada Yoongi.

“Eungghh..” lenguh Yoongi saat ciuman Jungkook digantikan dengan gigitan dan hisapan kuat. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya setelah ini. Ia tidak mau membayangkannya.

“Hiks.. Hiks..” Merasakan tubuh dibawahnya bergetar, Jungkook terdiam. Sesuatu terasa sakit di dadanya. Ia mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Yoongi.

“Kenapa kau menangis? Jangan menangis. Maafkan aku.” tangan Jungkook terangkat untuk mengusap air mata Yoongi yang berjatuhan. Perlahan ia menjauhkan tubuhnya dari Yoongi dan menarik lelaki yang masih menangis itu bersamanya. Ia segera memeluk Yoongi yang ada di pangkuannya.

“Maaf. Aku minta maaf, Yoongi. Aku tidak akan melakukannya lagi,” tidak ada jawaban. Hanya isakan Yoongi yang terdengar. Yoongi takut sekali tadi. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan, jadi ia menangis.

“Hiks.. Kau jahat, Kookie,”

Hati Jungkook berdebar saat mendengar panggilan itu. Ia sangat suka, tapi ia tidak akan mengakuinya.

“Iya, maafkan aku. Tidak akan kuulang lagi.”

‘Uhhh, masih linuuu’—JK.

--

Keesokan harinya suasana canggung. Yoongi juga sedikit memberi jarak antara dia dan Jungkook, berjaga-jaga kalau sesuatu akan terjadi. Tapi ia juga sedikit lega melihat Jungkook yang sudah kembali seperti biasa.

devilish angel || kookga [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang