5

2.1K 269 21
                                    

“Umm.. siapa itu, yoon?” Hoseok tengah menelisik sosok Jungkook dari atas ke bawah. Banyak mahasiswa yang berbisik-bisik tentangnya. Pasalnya, Jungkook sedari tadi mengekor Yoongi semenjak ia turun dari bus.

“Aku Jungkook. Calon kekasihnya Yoongi,” Jungkook mengatakan itu dengan santainya sampai-sampai Taehyung yang sedang minum kopi tersedak.

“Apa-apaan?! Jangan percaya padanya!” sergah Yoongi agak panik. Kan nanti bahaya kalau Hoseok laporan ke Ibunya. Bisa-bisa semua fasilitas Yoongi tersita kalau ibunya mengetahui ada seseorang yang tinggal satu apartemen dengannya.

“Uhh.. lalu apa yang kau lakukan disini?” tanya Hoseok lagi. Kali ini Yoongi yang menjawab. Antisipasi kalau Jungkook akan mengatakan yang tidak-tidak.

“Dia memaksa ikut denganku,” dengus Yoongi. Sementara Jungkook cuma senyum-senyum kesetanan.

“Kurasa membawanya masuk ke kelas bukan ide yang baik,” Taehyung yang sudah pulih dari fase tersedaknya berucap. Hoseok mengangguk seakan menyetujui ucapan pacarnya.

“Memang bukan. Aku akan menyuruhnya menunggu di kantin,” Taehyung ber-ooh ria. Sebetulnya kantin juga bukan pilihan kedua yang terbaik. Bagaimana kalau nanti Jungkook berkeliaran dan tersesat? Kan Yoongi tidak mau repot-repot mencarinya.

“Bagaimana kalau aku menemaninya sampai kelasmu selesai. Aku tidak ada kelas pagi ini,” usul Taehyung yang tentu saja diterima dengan suka hati oleh Yoongi.

“Kalau begitu kuserahkan bocah ini padamu.”

“Aku bukan bocah!”

--

“Jungkook-ssi, apakah sekarang kau tinggal di apartemen Yoongi?” Jungkook yang sedang menyeruput Latté nya mendongak untuk bertatap mata dengan Taehyung. Sehabis bel berbunyi, Taehyung langsung menarik lengan Jungkook menjauh dari dua manusia itu.

“Hm.” Jungkook mengangguk mengiyakan. Lalu ia kembali menyeruput minumannya.

“Jungkook-ssi. Apakah kau sudah…melakukannya dengan Yoongi?” tanya Taehyung hati-hati. Takut kalau ucapannya salah.

“Dicium saja tidak mau, apalagi di ena,” balas Jungkook datar. Taehyung menahan tawa saat melihat dua mahasiswi yang melotot mendengar omongan Jungkook.

“Cepat atau lambat, kau harus melakukannya,” Jungkook mengangkat sebelah alisnya. Sebenarnya sih dia senang kalau disuruh melakukan ‘itu’, tapi ia juga harus stay cool dan menjaga image.

“Kenapa?”

“Karena-..”

“Taetae!” bertepatan dengan Taehyung yang akan berucap, Hoseok muncul dengan senyuman mataharinya. Yoongi mengekor dibelakang dengan muka masam.

Beberapa waktu sebelumnya...

“Hyung, sudah berapa lama anak itu tinggal bersamamu?” Bisik Hoseok saat dosen mereka ‘berpidato’ di depan.

“Sekitar..seminggu?” ucap Yoongi tak yakin. Hoseok menghela nafas pelan.

“Apakah Ahjumma tau?” Yoongi menggeleng. Tentu saja ia tidak sebodoh itu memberitahu ibunya.

“Apa alasanmu menampung orang asing seperti Jungkook?” Yoongi membuang nafas kasar. Ia sudah berusaha fokus ke penjelasan dosennya, tapi Hoseok dengan segala keingintahuannya berhasil mengalihkan atensi pemuda Min itu.

“Dia bukan orang biasa,” Hoseok mengernyit.

“Apa maksudmu?” tanyanya tak paham. Kalau memang Yoongi bukan orang biasa lalu untuk apa Yoongi menampungnya?

devilish angel || kookga [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang