Sasuke tersentak dari bangunnya, hingga membuatnya terduduk. Ia menyibak selimutnya dan melihat celananya masih melekat di tubuh bawahnya. Ia bernapas lega. Ia pikir ia sudah melakukan hal yang tidak seharusnya saat ia sedang mabuk.
Sasuke meremas rambutnya. Ia bermimpi dan bayangan samar itu kembali terlintas di pikirannya. Ia bercumbu dengan Ino dan gadis itu nampak tersiksa. Ia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri jika itu terjadi. Sasuke memang pria yang brengsek, namun ia masih punya hati untuk tidak merusak seorang gadis yang ia cintai. Ia tidak akan bisa memaafkan dirinya jika sampai hal itu terjadi.
Sasuke menoleh ke sampingnya dan tidak menemukan Naruto meringkuk di sana. Biasanya pemuda itu selalu menggumam di pagi hari sebelum bangun. Sasuke menghela napas dan beranjak turun dari ranjang. Ia berjalan keluar kamar dan menemukan Naruto yang tengah tertidur di sofa di samping pintu kamarnya. Sasuke mengernyit, merasa heran saat melihat Naruto tidur di sana.
"Na-" Sasuke mengernyit saat merasakan kening Naruto panas. Ia berusaha membangungkan Naruto dan meminta pemuda itu untuk istirahat di dalam kamar. Namun tidak ada respon dari Naruto.
"Dasar." Sasuke meruntuk. Ia membungkuk untuk meraih tubuh Naruto dan menggendongnya ke dalam kamar.
Sasuke tidak habis pikir tentang apa yang dilakukan oleh Naruto hingga terkena demam tinggi. Padahal hari ini Sasuke harus menemui pamannya lagi untuk membahas tentang masalah di SO Departement Store. Mau tidak mau ia harus meminta pamannya untuk ke sini. Ia tidak mungkin meninggalkan Naruto sendirian di saat seperti ini.
Sasuke menatap wajah Naruto yang terlihat resah itu, sebelum ia melangkah keluar dari kamar.
.
.
.
Naruto Fanfiction
Present:
Naruto © Masashi Kishimoto
After Today: Let It Be A Secret © Ran Hime
SasuNaru
Drama, Family, Hurt/Comfort
AU, OOC, Yaoi, Typo.
.
.
.
Chapter 8
.
"Kak Naru ..."
Tiba-tiba saja tubuh Deidara demam dan membuat Kyuubi khawatir. Adiknya itu tidak sadarkan diri dan terus saja menggumamkan nama kakak sulungnya. Ia cukup khawatir ketika Deidara tidak kunjung sadar sekalipun dokter telah memberikan obat penurun panas. Ia tidak tahu harus berbuat apa di saat seperti ini.
Kyuubi tidak tahu dimana keberadaan Naruto. Kakaknya hanya bilang jika akan ikut Sasuke dan setelahnya tidak pernah lagi menghubungi dirinya ataupun Itachi. Naruto benar-benar egois dan melupakan keadaan Deidara yang perlahan semakin kritis. Jika seperti ini, lalu untuk apa kakaknya itu pergi dengan Sasuke. Uang tidak akan bisa membuat semuanya menjadi baik. Hanya sedikit membantu.Kyuubi mengepalkan tangannya tanpa sadar. Ia benar-benar tidak mampu bertahan jika harus berdiri sendiri seperti ini. Meskipun ia pernah berpikir tidak membutuhkan kakaknya itu, namun kenyataannya ia ingin Naruto di sampingnya. Ia membutuhkan Naruto sama seperti Deidara. Ia lebih membutuhkan Naruto untuk menguatkan hatinya. Tanpa sadar ia mulai terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Today : Let It Be A Secret
RandomNaruto berjalan di dalam Gereja. Iris Shapire-nya memancarkan kebimbangan. Ia bersimpuh di atas Altar. Menatap salip besar di atas Mimbar. Menelengkupkan kedua tangannya di depan dada sembari menutup mata. Lantas berdoa untuk semua orang yang disaya...