33. Kacamata Tulisanmu

145 18 5
                                    

Malam ini aku berencana membaca sebuah buku untuk kepentingan riset tulisanku ketika terpikir untuk membuka kembali tulisan-tulisan lama yang pernah kuposting di akun ini. Mulai dari cerpen-cerpen terdahulu hingga novel-novel separuh maupun utuh yang pernah kugarap.

Aku merasa beruntung. Sebab kini, dengan mudah dapat kutemukan kejanggalan ataupun kesumbangan yang dulu sudah kuanggap sempurna.

Dengan menemukan ketidaksimetrisan tulisanku, itu artinya aku berkembang. Meski kini apa yang kutulis masih jauh dari sempurna, setidaknya setiap hari aku lebih banyak tahu dan terbiasa. Sepertinya, aku mulai mencapai suatu tahap di mana aku mengerti gaya karyaku, ciri khas yang tak akan kutemukan jika membaca karya orang lain.

Mungkin pembacaku tak sadar atau bahkan belum merasakannya, tapi aku pastikan, segenap jiwaku sudah tahu arah mana yang harus dituju. Aku tak mengikuti mereka yang disebut anti-mainstream atau mainstream sekalipun.

Aku punya rel yang kusuka sendiri. Tak peduli bagaimana mereka atau kalian menyebutnya. Aku akan senang menjadi diriku sendiri.

Malam ini, ditemani Ronggeng Dukuh Paruk, kuharap sekelumit kisah bisa kutarik keluar dari bilik penyimpanan.

Sampai bertemu. Semoga kamu salah satu penikmat kisahnya nanti.

Love Yourself Before Love WritingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang