sequel of ; anotha chap of my life began since i met you. ( dimohon baca cerita itu dulu sebelum membaca ini.)
" perjalanan hidup mingyu, wonwoo, dan juga kedua anaknya."
- gender switch
Wonwoo terbangun dari tidurnya, sekitar jam 2 subuh dinihari ia pergi kedapur untuk minum.
Pergerakan nya terhenti saat suara pintu terbuka, menampakan mingyu yang berjalan dengan keadaan mabuk parah.
Wonwoo segera menghampiri mingyu, membopong tubuh mingyu untuk pergi kekasur. Wonwoo membasuh tubuh mingyu dengan lap basah, dan mengganti pakaian mingyu dengan baju tidur.
Wonwoo menangis.
Kenapa semakin rumit sih?
Kenapa mingyu mabuk? Dia sudah janji tak mau mabuk pada wonwoo. Wonwoo trauma dengan orang-orang mabuk.
Wonwoo memeluk mingyu perlahan, ia terisak. Suaranya parau, nafasnya tak beraturan, dadanya sakit.
dia terus memeluk mingyu dengan erat. Dia berfikiran mingyu akan pergi darinya karna kejadian sore tadi, karna dia membentak mingyu makanya mingyu pergi ke club malam.
"Aku tak sepenuhnya mabuk sayang. Kenapa kau menangis, hm?"
Mingyu berujar dengan matanya yang tertutup. Ia juga mengusap pipi wonwoo dengan tangan kirinya.
Begini nih. Yang membuat wonwoo tak bisa lama-lama ngambek sama mingyu. Mingyu itu lupa ingatan apa gimana sih?! Jelas-jelas tadi abis berantem kenapa sekarang jadi lembut?!
"Maafkan aku ya? Aku ke club untuk bertemu sehun hyung. Aku menceritakan semuanya pada dia, maafkan aku telah mendiami mu kemarin dan tadi pagi. Dan untuk kata-kataku soal aku capek mengurusmu, jangan dimasukan kedalam hati. Kau tau kan kalau aku sedang terbawa emosi, aku hanya tak suka wonwoo ku yang lembut ini berbicara kasar." Mingyu menarik wonwoo untuk memeluknya semakin dalam,
"Maaf ya? Mulai besok kau tak usah sekolah. Aku juga. Kita akan membuka cafe, oke? Untuk ijazah, setelah kau melahirkan kita homeschooling 1 tahun."
"Aku mencintaimu."
Mingyu mengecup bibir wonwoo.
Wonwoo menjawa dengan suara paraunya,
"Maafkan aku juga. Aku juga mencintaimu, kim."
Mereka berdua tertidur dengan nyaman. Saling membagi kehangatan dimalam yang dingin.
××××
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
