37

487 55 3
                                    

Setelah mendapat telefon dari Sohye, laki-laki bergigi taring itu segera berbalik. Menyusul istrinya yang sudah masuk ke kamar dengan dua anak bocah yang menunggu hadiahnya.

"Sayang?,"

Wonwoo menoleh, lalu tersenyum simpul "Kenapa?,"

Mingyu masuk dengan langkah perlahan, menutup pintu kamar dengan pelan dan langsung duduk di tepi kasur.

"Doyeon meninggal."

Senyuman yang terukir di belah bibir Wonwoo memudar. "Kamu jangan bercanda deh, Gyu."

Mingyu menggeleng. "Enggak. Sohye baru telfon aku, ayo kita siap-siap, mereka udah nunggu."

Mingyu beranjak, mengambil mantelnya , kunci mobil serta dompetnya.

"Hei, kenapa diem aja?

Wonwoo tersentak. "Rara & Ruru, mami dan papi pergi sebentar ya? Hadiah nya nanti kita buka lagi saat mami dan papi sudah pulang. Kamu bermain dulu dengan Nenek tidak apa kan?,"

Rara dan Ruru hanya mengangguk "Tapi janji ya, Mami?"

Wonwoo mengangguk, mencium pucuk kedua anaknya dengan sayang. "Mami berangkat ya, tidur habis ini. Sudah malam~"

Wonwoo menerima uluran tangan suaminya, sebelum ibu muda itu pergi dia memastikan Rara dan Ruru tidur dengan nyaman.

Tok Tok Tok
Cklek..

Ibu mingyu keluar kamarnya, memandang pasangan suami istri itu dengan pandangan bingung. "Mau kemana lagi?,"

"Ibu, teman ku meninggal, aku harus pergi kerumah duka sekarang. Aku titip anak-anak lagi ya bu. Subuh nanti kami pulang."

"Astaga. Ibu turut berduka cita, baiklah hati-hati kalian berdua kalau sudah sampai telfon ibu, ya."

Wonwoo dan Mingyu mengangguk. Lalu mencium tangan ibu mingyu dan segera pamit.

—————————
Hansol menenangkan istrinya, sesekali laki-laki blasteran itu menepuk-nepuk punggung istrinya.

"Udah sayang. Gausah nangis lagi,"

Seungkwan masih terisak. Matanya membengkak "Harusnya aku dateng waktu itu!"

Hansol menghela nafasnya, "Maaf. Aku takut kamu kenapa-napa dijalan."

Tangisan seungkwan semakin pecah. Hansol kewalahan menenangkan istrinya.

"Sayang, tenang ya? Kalau kamu nangis Doyeon disana juga gatenang. Kamu gasalah, emang udah takdirnya dia buat pulang lagi ke pangkuan Tuhan." Hansol memeluk tubuh istrinya yang masih saja menangis.

"Tapi doyeon benci aku—"

"Hush! Engga lah sayang. Udah tenang, ayok kita masuk kedalem."

Hansol menghapus air mata Seungkwan dengan tangan nya. Lalu mencium bibir Seungkwan, dan tersenyum setelahnya. Membuat wanita berpipi chubby itu tersenyum tipis dan mengangguk.

"Hansol terimakasih."







































(A/N) :

halo semua apakabar? hehehe.
jangan lupa votement ya.
dan ya, mau ucapin selamat juga buat sebong menangin worldwide favorite artist ! ❤

ps. disini lagi musim hujan, jaga kesehatan ya, jangan sampe telat makan dan main hujan-hujanan. udah mau uas kan? atau udah uas? hehehe, salam sayang, kathleen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

day by day (MEANIE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang